Siswadhi Pranoto Loe: Masa Depan Logistik Adalah Berkelanjutan, Bukan Sekadar Efisiensi

Oleh : Hariyanto | Sabtu, 28 Juni 2025 - 15:17 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Isu keberlanjutan kini menjadi salah satu fokus utama dalam transformasi industri logistik global. Praktisi logistik dan transformasi digital, Siswadhi Pranoto Loe, menegaskan bahwa pelaku logistik Indonesia harus mulai melihat green logistics bukan sebagai tren sesaat, tetapi sebagai fondasi masa depan industri transportasi dan distribusi.

“Green logistics adalah masa depan. Kita tidak bisa lagi mengorbankan lingkungan demi efisiensi semata. Harus ada keseimbangan antara produktivitas dan keberlanjutan,” ujar Siswadhi.

Menurut data International Energy Agency (IEA), sektor transportasi menyumbang sekitar 37% dari total emisi COâ‚‚ global pada 2022, dan logistik menjadi salah satu kontributor terbesar. Di Indonesia, sektor logistik diperkirakan menyumbang lebih dari 23% dari total konsumsi energi nasional, sebagian besar masih berasal dari bahan bakar fosil.

Siswadhi menyampaikan bahwa untuk menjawab tantangan ini, transformasi logistik tidak cukup hanya dengan digitalisasi, tetapi harus diiringi dengan strategi pengurangan emisi, efisiensi bahan bakar, dan penggunaan energi terbarukan. "Perusahaan yang menggabungkan efisiensi dan tanggung jawab lingkungan akan lebih dipercaya oleh pasar global," katanya.

Beberapa pendekatan yang disebut Siswadhi antara lain optimalisasi rute pengiriman dengan bantuan AI, pengurangan kendaraan kosong dalam sistem distribusi, serta penggunaan kendaraan listrik dan biofuel untuk pengiriman jarak pendek.

Ia juga menyoroti pentingnya insentif pemerintah terhadap pelaku logistik yang menerapkan sistem berkelanjutan. “Kita butuh regulasi dan skema insentif, misalnya pajak karbon atau keringanan bea masuk untuk teknologi hijau,” jelasnya.

Tren konsumen global pun mulai berubah. Studi Nielsen menyebut bahwa 73% konsumen global bersedia membayar lebih untuk produk dan layanan dari perusahaan yang berkomitmen pada keberlanjutan. “Ini peluang besar, termasuk bagi perusahaan logistik di Indonesia untuk merebut pasar ekspor yang makin ketat terhadap standar lingkungan,” tambah Siswadhi.

Ia menekankan bahwa perubahan ini harus dimulai sekarang. “Kalau kita menunda, bukan cuma lingkungan yang rusak. Kita juga kehilangan daya saing di pasar internasional,” pungkas Siswadhi Pranoto Loe.