GETI Rancang Sertifikasi Sesuai Kebutuhan Industri Digital Masa Kini
INDUSTRY.co.id - Jakarta — Ketimpangan antara dunia pendidikan dan kebutuhan industri digital menjadi tantangan yang terus berulang di Indonesia. Banyak lulusan perguruan tinggi atau pelatihan kerja yang belum siap langsung masuk ke pasar kerja karena minim pengalaman praktik dan keterampilan relevan.
GETI Incubator hadir menjawab tantangan ini dengan merancang tujuh skema sertifikasi berbasis Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) yang langsung mengacu pada kebutuhan industri hari ini.
“Sertifikasi kami dirancang berdasarkan kebutuhan industri hari ini,” kata Rachmat Wirasena Suryo, General Manager Academic GETI Incubator.
Ia menjelaskan bahwa seluruh pelatihan yang disusun GETI melibatkan pemetaan langsung dari praktik lapangan, konsultasi dengan pelaku industri, dan analisis kompetensi kerja yang saat ini paling dibutuhkan perusahaan maupun pelaku usaha.
GETI menyusun tujuh skema unggulan, yaitu: Digital Marketing, Content Creator, Livestream Selling, Ekspor Digital Berbasis Platform, Logistik Digital, Pendamping UMKM Digital, dan Operasi ERP Manajemen Bisnis & Retail. Setiap skema bukan hanya menawarkan pelatihan, tetapi juga uji kompetensi nasional dan fase inkubasi satu bulan bagi peserta yang ingin langsung menerapkan keahliannya secara nyata.
Mengutip data World Economic Forum – Future of Jobs Report 2025, keterampilan seperti digital marketing, video content production, data handling, dan manajemen supply chain digital menjadi keterampilan paling dicari dalam proses rekrutmen. Di Indonesia, laporan LinkedIn Talent Insights 2025 menunjukkan bahwa lebih dari 68% perusahaan di sektor digital dan perdagangan mengeluhkan kesenjangan kompetensi calon tenaga kerja yang hanya kuat secara teori.
GETI merespons kebutuhan ini dengan pendekatan TauBisaJago, yang menempatkan sertifikasi bukan sebagai akhir pembelajaran, tetapi sebagai bagian dari proses menjadi SDM siap kerja. Peserta tidak hanya belajar teori dan menyelesaikan ujian, tetapi diwajibkan menyusun konten nyata, menayangkan livestream penjualan, mendaftar produk ekspor ke Alibaba, atau mensimulasikan proses ERP sesuai studi kasus yang disiapkan tim industri mitra.
Program ini dijalankan dalam kemitraan dengan berbagai universitas, termasuk UI Vokasi, UGM, Universitas Raharja, UPN, dan Swiss German University. Sertifikasi dari GETI telah digunakan sebagai Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI) di beberapa kampus mitra, sekaligus menjadi bagian dari program magang dan pengabdian masyarakat berbasis kompetensi.
Hingga pertengahan 2025, lebih dari 6.000 peserta telah mengikuti pelatihan bersertifikat di salah satu dari tujuh skema tersebut. Sebagian besar kini aktif bekerja di startup, lembaga pemasaran digital, perusahaan logistik, hingga menjadi trainer UMKM atau pelaku ekspor mandiri.
“Kalau pelatihan tidak nyambung dengan dunia kerja, ya akan jadi beban. Kami pastikan bahwa setiap peserta bisa langsung mempraktikkan apa yang dipelajari, dan itu yang dibutuhkan industri hari ini,” tambah Rachmat.
Dengan skema pelatihan yang relevan, responsif terhadap perkembangan pasar, dan berbasis praktik nyata, GETI Incubator menegaskan peran strategisnya dalam menyiapkan tenaga kerja digital yang sesuai dengan kebutuhan zaman—bukan masa lalu. Silahkan menghubungi Whatsapp GETI https://s.id/industrycoidxgeti untuk info lanjutannya.