Gelar Tanam Padi Bersama, Kementan dan Pemkab Nunukan Siap Wujudkan Swasembada Pangan
INDUSTRY.co.id - Nunukan – Pemerintah terus menggalakkan upaya mempercepat swasembada pangan nasional. Salah satu langkah nyata dilakukan melalui kegiatan tanam padi bersama yang digelar di Desa Binalawan, Kecamatan Sebatik Barat, Kabupaten Nunukan, Selasa (20/5/2025).
Kegiatan ini merupakan hasil sinergi antara Kementerian Pertanian, Pemerintah Kabupaten Nunukan, dan para petani lokal.
Acara ini turut dihadiri oleh Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Inneke Kusumawaty; Bupati Nunukan, Irwan Sabri; Tenaga Ahli Menteri Pertanian, Hendri Sosiawan Cessa; Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Nunukan, Muhtar; Danramil dan Camat Sebatik Barat; serta Kepala Desa Binalawan.
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman dalam pernyataannya di kesempatan terpisah, menegaskan bahwa pemerintah kini fokus memperkuat sektor pertanian di berbagai daerah, termasuk wilayah perbatasan seperti Nunukan. Hal ini menjadi penting mengingat krisis pangan yang juga melanda sejumlah negara seperti Jepang, Malaysia, dan Filipina.
“Ini panggilan Merah Putih. Persoalan beras bukan main-main. Karena itu, program ini harus segera dilaksanakan oleh seluruh jajaran pemerintah,” tegas Menteri Amran.
Ia juga mendorong para petani untuk meningkatkan produktivitas dengan menanam dan panen hingga tiga kali setahun. Upaya ini diperkuat dengan dukungan alat dan mesin pertanian dari pemerintah pusat sebagai bagian dari program percepatan.
Kegiatan tanam padi bersama ini mencakup lahan seluas 120 hektare, bagian dari program Optimalisasi Lahan (Oplah) di Sebatik. Musim ini, petani menanam dua varietas padi: Impari 4 yang didukung Dana Desa, dan Impari 32 dari Dinas Pertanian.
Kepala BPPSDMP, Idha Widi Arsanti menambahkan bahwa percepatan tanam tak hanya soal waktu, tapi juga menyangkut kolaborasi, inovasi, dan pengelolaan sumber daya secara maksimal.
Dirinya menyebut kegiatan ini sebagai model penguatan ketahanan pangan berbasis lokal.
Kebijakan Bulog yang membeli gabah petani seharga Rp6.500 per kilogram turut menyulut semangat para petani. Harga yang menguntungkan ini menjadi insentif nyata untuk mendukung keberhasilan musim tanam.
Inneke Kusumawaty menyampaikan apresiasinya kepada Kepala Desa Binalawan dan seluruh warga atas kolaborasi yang solid. Ia menyoroti peran Brigade Pangan sebagai motor percepatan tanam di tingkat desa.
“Desa Binalawan memiliki satu brigade dengan 15 anggota, hasil kerja sama luar biasa antara desa dan Babinsa. Kami mendukung penuh melalui perbaikan irigasi, pengelolaan lahan, serta penyediaan alat dan mesin pertanian. Ini bukan sekadar bantuan, melainkan investasi untuk mempercepat siklus tanam–panen–tanam,” jelas Inneke.
Tenaga Ahli Menteri Pertanian, Hendri Sosiawan Cessa, menambahkan bahwa tanam bersama ini diharapkan bukan sekadar seremoni, tetapi mampu menjadi pemantik gerakan nyata petani.
“Kami mendorong desa-desa lain meniru langkah Desa Binalawan. Harapannya, akhir Juni nanti kita bisa panen serentak di seluruh Pulau Sebatik. Bahkan, Pak Menteri berharap hasil panen ini bisa langsung diarahkan untuk ekspor ke Malaysia,” ujarnya.
Kegiatan ini menjadi bukti komitmen kuat antara pemerintah pusat, daerah, dan masyarakat dalam mewujudkan kedaulatan pangan, khususnya di wilayah perbatasan.
Kepala Dinas Pertanian Nunukan, Muhtar menyebutkan bahwa Pulau Sebatik memiliki empat kecamatan dengan potensi sawah: Sebatik Barat, Timur, Utara, dan Induk. Saat ini, total lahan mencapai sekitar 500 hektare, setelah sebagian lahan sebelumnya beralih fungsi menjadi kebun kelapa sawit.
“Target kita dari penanaman ini adalah menghasilkan lima ton per hektare, sesuai arahan Menteri. Kami berharap tiga hingga empat bulan ke depan, kita bisa undang Pak Menteri ke Sebatik untuk panen raya,” pungkas Muhtar.