Kementan Lakukan Musim Tanam Kedua di Kabupaten Nunukan
INDUSTRY.co.id - Nunukan – Meningkatknya produksi beras hingga terserapnya 2.023.063 ton beras dari petani lokal oleh BULOG menjadi catatan pencapaian luar biasa dalam sektor ketahanan pangan nasional.
Capaian ini menandai keberhasilan kebijakan pangan di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, sekaligus menjadi bukti nyata peningkatan kesejahteraan petani dan langkah nyata menuju swasembada pangan.
"Langkah strategis pencapaian swasembada pangan sesuai arahan Presiden Prabowo akan kami laksanakan melalui beberapa program, yaitu cetak sawah, pompanisasi, optimasi lahan, rehabilitasi jaringan irigasi tertier, serta dukungan alat dan mesin pertanian (alsintan) untuk mempercepat proses tanam hingga panen," ungkap Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman.
Mentan Amran menegaskan bahwa capaian tersebut sepenuhnya berasal dari hasil panen petani lokal, tanpa impor beras medium sejak awal tahun.
“Ini murni produksi dalam negeri. Publik perlu tahu bahwa keberhasilan ini adalah hasil kerja keras petani dan kebijakan yang tepat sasaran. Swasembada pangan harus kita wujudkan dalam arti yang menyeluruh, yakni secara nasional iya, tapi kita juga harus swasembada secara secara pulau-pulau besar dan kita juga harus swasembada per kabupaten, bahkan idealnya per kecamatan," tegas Amran.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti turut mempertegas bahwa swasembada pangan dapat dirain melalui percepatan tanam.
“Tidak hanya soal menanam lebih cepat, tetapi juga tentang inovasi, kolaborasi, dan optimalisasi semua potensi pertanian lokal," ungkap Santi.
Memastikan produksi dan produktivitas pertanian terus meningkat, Kepala Pusat Pelatihan Pertanian (Kapuslatan) yang juga menjadi penanggung jawab swasembada pangan Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) Inneke Kusumawaty melakukan kegiatan tanam bersama dalam upaya percepatan swasembada pangan di Provinsi Kaltara (20/05/2025).
“Bersama Bupati Nunukan di desa Binalawan, Kecamatan Sebatik Barat, Kabupaten Nunukan, kami melakukan percepatan tanam. Desa ini memiliki potensi luasan tanam 120 Ha dan ini merupakan musim tanam kedua," kata Inneke.
Ketika ditanya potensi wilayah Nunukan, Inneke menjelaskan Nunukan memiliki nilai strategis karena merupakan kabupaten terluar dan berbatasan dengan beberapa wilayah, baik dengan wilayah di dalam negeri maupun luar negeri.
Menurutnya, luasan yang dimiliki oleh Nunukan juga berpotensi untuk mendukung swasembada pangan fnasional, khususnya wilayah Kaltara.
"Untuk tahun ini Provinsi Kaltara mendapatkan tambahan target cetak sawah 7000 ha, dan khusus untuk kabupaten Nunukan target cetak sawah hampir 3000 ha dan untuk Oplah 3600 ha. Ini membutuhkan komitmen tinggi dari berbagai pihak mulai dari Pemda, Bulog, BWS, TNI serta stakeholder terkait”, papar Inneke.
Kapuslatan pun tak henti untuk memberi semangat dan motivasi kepada petani untuk terus menanam.
“Teruslah menanam, pemerintah hadir untuk membantu dan mendampingi petani, Bulog siap untuk menyerap hasi gabahnya, Kementan hadir dengan berbagai program mulai dari Oplah, bantuan alsintan, bantuan pupuk, benih hingga pembentukan Brigade Pangan. Bahkan pendampingan melalui pelatihan pun kami (Puslatan) terus lakukan, bahkan Penyuluh pertanian pun hadir untuk mendampingi petani," ujar Inneke.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Nunukan Irwan Sabri menyatakan petani sekarang bersemangat menanam padi, karena kemarin hasil panen langsung dibeli oleh Bulog dengan harga Rp6.500.
Kegiatan tanam ini dihadiri juga oleh perwakilan BPS, Bulog, serta jajaran Forkompinda selain penyuluh pertanian lapangan (PPL) serta petani setempat.