President University Sambut Mahasiswa Baru Angkatan 2025 dengan PREUNI 2025
INDUSTRY.co.id - Cikarang - Acara penyambutan mahasiswa baru di President University, PREUNI 2025, telah sampai pada puncaknya.
Rangkaian acara yang dimulai sejak 23 Agustus 2025 diawali dengan masuknya mahasiswa angkatan 2025 ke asrama.
Pada tahap awal tersebut, para mahasiswa baru tidak hanya menerima kunci tempat tinggal mereka untuk satu tahun ke depan, tetapi juga menerima jas almamater serta mengikuti sesi foto profesional untuk LinkedIn.
Pada tanggal 24–27 Agustus 2025, mahasiswa diperkenalkan lebih dekat dengan berbagai fasilitas dan gedung di lingkungan President University, mulai dari gedung-gedung berbagai fakultas, lapangan golf, lapangan tenis, kolam renang, hingga fasilitas penunjang lainnya.
Mereka juga berkesempatan mengikuti kegiatan Global Festival, memperkenalkan budaya dari negara asal para mahasiswa asing.
Puncak acara PREUNI 2025 berlangsung selama dua hari, 28–29 Agustus 2025, di President University Convention Center (PUCC), Jababeka, Cikarang.
Dalam kesempatan ini, berbagai tokoh berpengaruh hadir untuk berbagi pengalaman dan memberikan wejangan kepada mahasiswa baru sebagai bekal memasuki masa perkuliahan resmi.
Beberapa di antaranya adalah Irene Umar, Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Republik Indonesia sekaligus alumna President University, dan Diaz Hendropriyono, Wakil Menteri Lingkungan Hidup.
Hadir pula Miklos Gaspar, Director of United Nations Information Centre Jakarta; Adam Seldow, Senior Director of Education Policy and Partnerships, Roblox; serta Lanny Wijaya, Head of New Business and Public Sector Indonesia & South Korea Market, LinkedIn.
Dari kalangan muda, acara ini juga dihadiri oleh Rinanda Aprillya Maharani, Puteri Indonesia Pendidikan 2025, dan Melliza Xaviera Putri Yulian, Puteri Indonesia Lingkungan 2025.
Selain tamu eksternal, hadir pula tokoh internal President University, yaitu Prof. Budi Susilo Soepandji, Ketua Yayasan President University, Cahyo Rahadian Muzhar, Advisory Board Member President University yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia, serta Handa S. Abidin, S.H., LL.M., Ph.D., Rektor President University.
Sebagai puncak rangkaian acara, PREUNI 2025 menghadirkan Final Night yang diadakan pada 29 Agustus 2025 di PUCC.
Malam tersebut dimeriahkan dengan penampilan spektakuler dari musisi papan atas Indonesia, yakni Chintya Gabriella, Reality Club, serta Yovie & Nuno. Kehadiran mereka sukses memeriahkan suasana dan menciptakan memori yang tidak akan terlupakan.
President University sebagai Universitas Internasional.
Dengan penggunaan Bahasa Inggris secara penuh dalam proses belajar mengajar, President University memberikan kemudahan bagi mahasiswa internasional untuk mengikuti setiap mata kuliah tanpa adanya hambatan bahasa. Hal ini penting karena bahasa sering kali menjadi tantangan terbesar bagi mahasiswa asing ketika berkuliah di luar negeri.
Tahun ini, President University menyambut mahasiswa baru dari 14 negara selain Indonesia. Beberapa di antaranya berasal dari Tiongkok, Vietnam, hingga Hungaria.
Kehadiran mahasiswa internasional ini semakin memperkaya suasana akademik di kampus sekaligus menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih inklusif, global, dan beragam.
Prof. Budi Susilo Soepandji, selaku Ketua Yayasan President University, turut menyampaikan rasa bangganya terhadap keberagaman di kampus.
“Kami bangga dapat menjadi rumah bagi mahasiswa dari seluruh penjuru Indonesia, bahkan dari berbagai negara di dunia,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya interaksi lintas budaya yang terjadi di lingkungan kampus.
“Di sini, Anda tidak hanya akan belajar dari buku teks, tetapi juga dari pengalaman orang lain, untuk kemudian membawa perubahan di tingkat global,” tambahnya.
Wejangan untuk Mahasiswa Baru
PREUNI 2025 bukan hanya sekadar acara penyambutan, melainkan juga wadah bagi mahasiswa baru untuk mendapatkan inspirasi dan wejangan langsung dari berbagai tokoh penting, baik nasional maupun internasional. Melalui sesi berbagi pengalaman dan wejangan, mahasiswa diperkenalkan pada tantangan dunia nyata sekaligus pentingnya membangun mentalitas unggul sejak dini.
Dalam pidato singkatnya, Irene Umar, menekankan bahwa perjalanan kuliah bukan hanya sebatas aktivitas akademik, melainkan proses pencarian jati diri.
“Ini adalah suatu langkah besar. Hal ini bukan hanya tentang belajar di dalam kelas atau menyelesaikan tugas. Ini adalah perjalanan untuk menemukan siapa dirimu, apa tujuan hidupmu, dan bagaimana kamu bisa membawa dampak bagi dunia,” ungkapnya.
Meskipun begitu, mimpi perlu juga disertai dengan usaha.
“Jika kamu hanya bermimpi tanpa berbuat apa pun, mimpi itu hanya akan menjadi ilusi. Bangun pagi, tidur malam, banyak membaca, aktif berdiskusi—itulah cara untuk bergerak maju,” tegas Irene.
Miklos Gaspar, juga mengajak mahasiswa untuk menjadikan kampus sebagai ruang latihan dalam menciptakan perubahan nyata.
“Kita belajar dari kampus untuk menjadi kekuatan dunia, agar kita bisa menjadi versi terbaik dari diri kita dan membawa dampak bagi dunia. Bersuara jika kamu ingin memberi dampak. Banyak hal sederhana yang ketika dijalankan bersama, akan memberi perubahan besar. Temukan orang-orang yang memiliki pemikiran serupa, buat proyek bersama, dan hadirkan dampak yang lebih luas,” jelasnya.
Ia juga menekankan bahwa pendidikan berkualitas merupakan kunci untuk menggerakkan masyarakat menuju taraf hidup yang lebih tinggi.
“Karena semakin tinggi pendidikan yang kamu miliki, semakin besar perubahan yang bisa kamu ciptakan,” pungkasnya.
Isu lingkungan juga mendapat sorotan dari Diaz Hendropriyono, yang mengingatkan kembali peran universitas dalam isu perubahan iklim sejak masa lalu.
“Hubungan antara universitas dan isu perubahan iklim sudah ada sejak lama. Di Akademi Plato, perlindungan pertama terhadap lingkungan sudah dimulai. Saya berharap President University dapat meneruskan tradisi itu—menjadi pusat gagasan dan tindakan dalam isu lingkungan,” ujarnya.
Siapkan Mahasiswa untuk Jadi Professional
Selain itu, sesi Apparel 101 bersama Puteri Indonesia 2025 juga menekankan pentingnya menggabungkan kepercayaan diri dengan kesadaran budaya. Apalagi saat menampilkan diri sebagai seorang profesional.
Melliza Xaviera Putri Yulian, Puteri Indonesia Lingkungan 2025, menyampaikan bahwa penampilan bukan sekadar estetika, melainkan cerminan nilai dan identitas diri.
“Bagaimana kita menampilkan diri adalah kunci. Intinya ada pada kepercayaan diri dan keanggunan. Falsafah ini berakar dari Keraton Surakarta—‘Ngadi Saliro’ yang menekankan kebersihan, kesehatan, dan kecantikan dari dalam, serta ‘Ngadi Busono’ yang berhubungan dengan penampilan dan cara kita membawakan diri,” terangnya.
Pesan itu dilengkapi oleh Rinanda Aprillya Maharani, Puteri Indonesia Pendidikan 2025, yang menambahkan,
“Ngadi Saliro dan Ngadi Busono mengajarkan kita tentang menjaga diri sekaligus tampil dengan anggun, sederhana, dan penuh kesadaran budaya. Penampilan kita merefleksikan nilai dan identitas diri. Maka, penting untuk tetap menghormati norma sosial dan konteks budaya di sekitar kita,” jelas Rinanda.
Selain mempersiapkan mereka dari cara berpenampilan, President University juga mempersiapkan dengan pengetahuan penting yang perlu dimiliki saat ini. Yakni penggunaan media professional seperti LinkedIn.
Lanny Wijaya, Head of New Business and Public Sector Indonesia & South Korea Market di LinkedIn, menekankan bahwa keterampilan mahasiswa akan terus berubah seiring perkembangan zaman.
“Banyak pekerjaan di tahun 2030 yang bahkan belum ditemukan hari ini. Sekalipun kamu mengambil satu spesialisasi tertentu, kamu tetap perlu mempelajari keterampilan lainnya. Soft skills akan menjadi bekal yang sangat berharga,” ungkapnya.
Dengan menganalisa kemampuan yang dibutuhkan di LinkedIn sebagai seorang mahasiswa, mereka dapat melihat jenis pekerjaan apa yang dibutuhkan perusahaan dan keterampilan apa yang dicari.
“Ingat, 68% keterampilan kalian akan berubah dalam lima tahun ke depan. Artinya, jika kalian tidak mampu menyesuaikan diri, pekerjaanlah yang akan mengubah kalian,” imbau Lanny.
Inovasi President University
President University terus melakukan inovasi agar lulusannya lebih cepat terserap di dunia kerja.
Salah satu inovasi utama adalah penerapan Portfolio Building Curriculum. Melalui kurikulum ini, mahasiswa didorong untuk membangun portofolio profesional sejak hari pertama perkuliahan.
Dengan demikian, saat lulus mereka tidak hanya membawa ijazah, tetapi juga pengalaman yang setara dengan satu tahun kerja.
Selain itu, President University juga melakukan berbagai bentuk edukasi untuk meningkatkan relevansi bahan ajaran dan juga meningkatkan minat mahasiswa kepada topik dan pembelajaran. Setelah menghadirkan kelas BTS, Taylor Swift, K-Pop, dan kelas-kelas inovasi lainnya, President University juga akan membuka kelas Roblox di semester pertama tahun ajaran baru ini.
Kelas ini juga didukung oleh tim dari Roblox. Dalam video singkat yang diputar saat kegiatan, Adam Seldow mengatakan rencananya untuk berkunjung ke President University dalam waktu dekat dan mengajak para mahasiswa untuk ‘mabar’ dengannya.