Kementan Dorong Brigade Pangan Jadi Penggerak Pembangunan Pertanian Modern

Oleh : Ridwan | Rabu, 30 Juli 2025 - 00:15 WIB

INDUSTRY.co.id - Sumatera Utara -  Sebagai bagian konsolidasi program penguatan Brigade Pangan dan evaluasi terhadap efektivitas pendampingan SDM pertanian muda dalam mendukung ketahanan pangan, Kepala Pusat Pelatihan Pertanian, Inneke Kusumawaty melakukan kunjungan lapangan ke sejumlah lokasi Brigade Pangan (BP) di Provinsi Sumatera Utara.

Kunjungan berlangsung mulai 26 hingga 27 Juli 2025 meliputi beberapa lokasi, seperti Kabupaten Langkat, Serdang Bedagai, dan Asahan. 

Salah satu fokus utama kunjungan adalah memastikan bahwa program pelatihan, pendistribusian alsintan (alat dan mesin pertanian), serta pengelolaan lahan berjalan efektif dan tepat sasaran.

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan bahwa program Brigade Pangan merupakan salah satu bentuk komitmen Kementan dalam memastikan regenerasi petani dan modernisasi sektor pertanian.

“Pertanian tidak boleh lagi jalan sendiri. Kita butuh SDM muda, butuh teknologi, dan butuh pendampingan yang nyata. Brigade Pangan adalah kekuatan baru untuk menjawab tantangan produksi pangan nasional secara langsung di lapangan,” ujar Menteri Amran.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti menegaskan pentingnya kolaborasi antara pusat, daerah, dan pelaku utama pertanian.

“Brigade Pangan bukan hanya petani muda yang bisa bertani, tapi juga mampu melatih, mengelola, dan membangun komunitas. Mereka kita siapkan menjadi kekuatan pelatihan lokal dan penggerak pembangunan pertanian modern,” ungkap Santi.

Sementara itu, Kepala Pusat Pelatihan Pertanian,Inneke Kusumawaty menyampaikan bahwa pelatihan bagi BP dirancang berjenjang dan berkelanjutan.

“Brigade Pangan ke depan tidak hanya dipersiapkan sebagai pelaku pertanian, tetapi juga diarahkan untuk berkembang menjadi Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S). Mereka akan menjadi pusat belajar, berbagi pengalaman, serta penggerak inovasi dan kewirausahaan di wilayah masing-masing. Dengan peran ini, BP akan memiliki kontribusi nyata dalam pembangunan pertanian berbasis komunitas yang mandiri dan berkelanjutan,” jelas Inneke.

Kunjungan ini menjadi bagian penting dari upaya Kementerian Pertanian untuk membangun sistem pelatihan pertanian yang adaptif, responsif, dan berbasis pada kondisi nyata di lapangan. 

Melalui peran aktif BP, Indonesia diharapkan mampu memperkuat kedaulatan pangan melalui SDM pertanian muda yang cerdas, terampil, dan tangguh.