Greenfields Indonesia Resmikan Reaktor Biogas Terbesar di Indonesia, Ubah Limbah Sapi Jadi Energi Terbarukan

Oleh : Nina Karlita | Rabu, 30 Juli 2025 - 22:17 WIB

INDUSTRY.co.id - Blitar – PT Greenfields Dairy Indonesia resmi meluncurkan reaktor biogas berkapasitas 12.000 meter kubik di peternakan keduanya yang berlokasi di Blitar, Jawa Timur. 

Fasilitas ini tercatat sebagai reaktor biogas terbesar di Indonesia untuk sektor peternakan sapi perah, mengelola limbah dari sekitar 10.000 ekor sapi setiap harinya dan mengubahnya menjadi energi baru terbarukan.

Peresmian dilakukan oleh Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono B. Eng., M.M., MBA, yang menandatangani plakat sebagai simbol dukungan pemerintah terhadap komitmen Greenfields dalam mewujudkan peternakan berkelanjutan.

“Peresmian reaktor biogas ini adalah langkah konkret dan progresif dalam mendukung pertanian dan peternakan ramah lingkungan. Kami harap inisiatif ini dapat menjadi contoh bagi pelaku usaha lain,” ujar Sudaryono.

Reaktor ini menggunakan teknologi biodigester untuk mengubah limbah kotoran sapi menjadi gas metana, dengan rata-rata produksi harian mencapai 7.200 m³. Gas tersebut kemudian dimanfaatkan sebagai sumber listrik hingga 15.800 kilowatt-jam per hari, serta memiliki potensi besar untuk mendukung program energi baru terbarukan nasional.

CEO Greenfields Indonesia, Akhil Chandra, menegaskan bahwa pembangunan fasilitas ini adalah bagian dari visi Greenfields Farming Philosophy. Filosofi tersebut menekankan integrasi antara produksi susu, keberlanjutan lingkungan, dan kesejahteraan komunitas lokal.

“Reaktor biogas ini mempertegas komitmen kami dalam memanfaatkan limbah secara bertanggung jawab dan berkelanjutan, sekaligus mematuhi regulasi yang berlaku,” kata Akhil.

Selain menghasilkan energi, fasilitas ini juga mengolah limbah menjadi pupuk organik cair. Pupuk tersebut digunakan untuk tanaman rumput odot—yang menjadi pakan sapi—dan juga untuk budidaya kopi lokal di sekitar peternakan. Hal ini membantu meningkatkan nilai ekonomi petani kopi melalui sertifikasi organik.

Richard A. Slaney, General Manager Farm Greenfields Dairy Indonesia, menjelaskan bahwa pembangunan sistem biogas ini memakan waktu hampir dua tahun. Ia menyebutkan bahwa gas metana yang dihasilkan juga dapat dikonversi menjadi bentuk cair terkompresi bernilai tinggi, dan memiliki potensi besar dalam kredit karbon untuk menurunkan emisi gas rumah kaca.

“Kami ingin reaktor ini menjadi model pengelolaan limbah modern, membuka peluang pembangkit energi dan kontribusi nyata terhadap iklim,” ujar Richard.

Greenfields Indonesia menyatakan bahwa langkah ini hanya awal dari upaya yang lebih luas. Perusahaan akan terus mendorong kolaborasi lintas sektor untuk mengoptimalkan limbah peternakan sebagai sumber daya bernilai tinggi, sekaligus mempercepat transisi menuju peternakan rendah emisi dan berwawasan lingkungan.

“Kami percaya bahwa praktik peternakan modern harus memadukan efisiensi, keberlanjutan, dan inovasi. Inilah bagian dari upaya kami membangun masa depan Indonesia yang lebih hijau,” tutup Akhil.