Menaker Apresiasi Jababeka Kawinkan Pencari Kerja dengan Perusahaan Lewat Career Connect 2025

Oleh : Ridwan | Selasa, 01 Juli 2025 - 20:53 WIB

INDUSTRY.co.id - Cikarang - Jababeka bersama President University (PresUniv) dan HR Forum Jababeka bekerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan sukses menggelar acara seminar dan networking bertajuk Career Connect 2025: Motivasi & Networking di aula Gedung President University Convention Center, Cikarang, Kota Jababeka, Selasa (1/72025). 

Acara ini dihadiri sekitar 2.000 peserta, termasuk pencari kerja, mahasiswa, serta pelaku industri, dan mendapat dukungan langsung dari Kementerian Ketenagakerjaan.

Acara Career Connect 2025 merupakan event dengan rangkaian acara. Mulai dari dialog ketenagakerjaan bersama Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli, seminar motivasi dengan pengusaha dan motivator Andrie Wongso, sesi networking dimana hadir exhibitor perusahaan-perusahaan di Kawasan Industri Jababeka serta melakukan sesi interview bagi calon pekerja yang sudah terjadwal.

Setyono Djuandi (SD) Darmono Chairman Jababeka and founder President University sekaligus inisiator acara menerangkan bahwa Jababeka mengambil inisiatif membuat acara ini sebagai empati atas banyaknya pengangguran akibat banyaknya PHK (pemutusan hubungan kerja) dan para pencari kerja yang sulit mendapatkan pekerjaan. 

Menurutnya, kondisi tersebut bisa terjadi karena efek AI yang telah masuk di beberapa pekerjaan dan, secara eksternal, akibat gesekan geopolitik yang membuat membuat menurunnya permintaan jasa maupun barang. Sehingga, bayang-bayang pengangguran juga tak lepas dari orang berstatus karyawan saat ini jika tidak melakukan upgrade diri.

 “(Acara) ini baru langkah awal. Nantinya kita buat acara-acara seperti ini lagi. Biar kita (sesama tenant) saling kenal, dan kita jadi tahu problem-nya di mana dan cari solusi juga," kata SD Darmono                

Karenanya, Darmono menekankan bagi para tenant melakukan pelatihan (training/upskilling) internal yang mungkin di-provide oleh HRD masing-masing. Selain itu, bagi yang masih mencari kerja, untuk juga mengikuti pelatihan tertentu agar mereka bisa punya skill. Sebab, pada akhirnya, orang yang diberi kerja oleh perusahaan ialah mereka yang memiliki skill yang dibutuhkan industri.

"Saya yakin pabrik-pabrik di Jababeka tetap butuh banyak tenaga kerja, apakah di bagian penjualan, promosi, konstruksi dan lain-lain. Terus, kalau nanti, ‘kok masih susah dapat bekerja?’ Kata kuncinya ialah training. Mengapa? Training bagi pencari kerja, akan membuat mereka punya keahlian dan perusahaan mau mempekerjakan mereka, training (upskilling) bagi yang sudah bekerja atau karyawan, membuat pekerjaan mereka tetap relevan dan tidak mudah diganti oleh AI,” paparnya.

Tapi Jababeka sadar tidak memiliki keahlian dalam training dan butuh pihak lain untuk bisa mengatasi tantangan ini. Mulai dari Kementerian Ketenagakerjaan, Pemerintah Kabupaten Bekasi, President University dan HR Forum Jababeka.

“Connecting para pekerja dengan pelaku usaha itu niatnya bagus, tapi prosesnya nggak mudah. Maka, kami mencoba membuat acara networking di lingkup lingkungan Kawasan Industri Jababeka dulu,” pungkas SD Darmono.

Dalam sesi motivasi yang dilakukan oleh Andrie Wongso menekankan bahwa kesuksesan bukanlah sesuatu yang bisa diraih secara kebetulan, keberuntungan, tapi kesuksesan itu butuh kerja keras, butuh keringat dan tidak instan. 

"Jadi, untuk bisa mendapatkan kesuksesan  itu harus diraih, bukan menunggu. Dengan demikian, penting untuk melakukan persiapan maupun skill yang dibutuhkan industri, baik untuk orang sedang mencari kerja maupun sudah menjadi karyawan perusahaan," ungkapnya.

Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menyampaikan apresiasi kepada Jababeka karena telah menginisiasi acara ini demi bisa menyerap tenaga kerja.

Ia menerangkan bahwa tantangan ketenagakerjaan ke depan tidak mudah. Dimana, dalam mengelola sumber daya manusia (SDM) pihaknya menghimbau bahwa perusahaan sebaiknya melihat tidak hanya sebatas best practice, tetapi pengelolaan SDM di institusi perusahaan untuk bisa tumbuh lebih produktif. Maka dari itu, harus dipadukan perpaduan best practice dan local wisdom atau kearifan lokal. 

"Dan saya berharap Jababeka, bisa jadi percontohan yang ingin kita bangun, yaitu hubungan dengan tenaga kerja yang bukan sekedar transaksional, tapi punya tujuan bersama yaitu sejahtera bersama. Sehingga membentuk ekosistem industri dan ekosistem itu semakin besar. Itulah solusi sebenarnya dari penyerapan tenaga kerja," kata Yasserli.

Menaker menegaskan bahwa pentingnya sinergi dari berbagai pihak termasuk untuk menjawab berbagai tantangan di bidang ketenagakerjaan, termasuk di Kabupaten Bekasi. Mulai dari pemerintah daerah Kabupaten Bekasi, sektor swasta, perguruan tinggi dan masyarakat luas.  

"Untuk Jababeka terima kasih (telah membuat acara ini), saya tunggu terobosan terobosan selanjutnya," pungkas Yassierli. 

Adapun acara dihadiri oleh tamu dari berbagai layar belakang. Turut hadir Handa S. Abidin Rektor President University dan jajaran dosen, Nur Hidayah Setyowati Plt Kepala Dinas Ketenagakerjaan Pemkab Bekasi, dan Erman Soeparno Menteri Ketenagakerjaan dan Transmigrasi periode 2005-2009.