Siswadhi Pranoto Loe: Teknologi Penting, Tapi SDM Tetap Jadi Penentu dalam Logistik Modern

Oleh : Hariyanto | Sabtu, 21 Juni 2025 - 17:15 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta — Di tengah gencarnya penerapan teknologi dalam dunia logistik, Siswadhi Pranoto Loe, pakar transformasi industri dan logistik digital, menekankan bahwa keberadaan teknologi seperti AI, robotik, dan otomasi tidak bisa menggantikan peran strategis manusia. Justru, menurutnya, Sumber Daya Manusia (SDM) harus menjadi fokus utama dalam strategi modernisasi industri logistik Indonesia.

“Teknologi memang penting, tapi manusianya tetap penentu. Tanpa SDM yang paham dan siap, investasi teknologi hanya akan menjadi infrastruktur kosong,” ujar Siswadhi saat menjadi pembicara dalam forum nasional Smart Logistics for the Future di Jakarta.

Menurutnya, saat ini banyak perusahaan logistik berlomba mengadopsi teknologi canggih, seperti sistem manajemen gudang otomatis, kendaraan tanpa pengemudi, dan algoritma prediktif untuk pengiriman. Namun, implementasi teknologi ini kerap tidak dibarengi dengan penguatan kompetensi tenaga kerja.

Berdasarkan laporan dari McKinsey 2024, sekitar 60% perusahaan logistik di Asia Tenggara mengalami kegagalan integrasi teknologi karena kurangnya kesiapan SDM. Di Indonesia sendiri, lebih dari 70% tenaga kerja logistik masih berasal dari pendidikan non-teknis dan belum familiar dengan sistem digital berbasis cloud maupun AI.

Siswadhi menilai bahwa hal ini menjadi celah serius yang harus segera dijembatani. “Kita tidak bisa membangun logistik masa depan hanya dengan membeli alat. Kita perlu membangun manusianya — dari operator gudang, sopir, hingga analis supply chain,” ujarnya.

Ia mendorong agar pelatihan digital logistik menjadi prioritas nasional, terutama bagi generasi muda yang ingin bekerja di sektor ini. Program sertifikasi digital logistik, pelatihan berbasis sistem ERP, hingga inkubasi teknologi logistik lokal menurutnya wajib didorong oleh pemerintah dan dunia usaha.

“Kalau SDM kita tidak diikutsertakan dalam transformasi, maka mereka hanya akan jadi penonton. Kita harus buat mereka jadi pemain utama,” tambah Siswadhi.

Ia juga menyoroti pentingnya sinergi antara perusahaan teknologi, lembaga pelatihan, dan pendidikan vokasi agar kurikulum logistik benar-benar relevan dengan kebutuhan industri saat ini dan masa depan.

“Teknologi boleh berkembang secepat apa pun, tapi manusia tetap yang menentukan arahnya. SDM digital harus menjadi garda depan logistik Indonesia,” pungkas Siswadhi Pranoto Loe.