Siswadhi Pranoto Loe: Transportasi dan Logistik Ramah Lingkungan Harus Dimulai dari Hulu

Oleh : Hariyanto | Sabtu, 21 Juni 2025 - 19:10 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta — Di tengah isu krisis iklim dan tekanan global terhadap pengurangan emisi karbon, industri logistik dituntut untuk berbenah. Siswadhi Pranoto Loe, praktisi logistik dan transformasi industri, menegaskan bahwa solusi berkelanjutan tidak cukup hanya di ujung rantai distribusi, tetapi harus dimulai dari perencanaan hulu—sejak desain sistem, tata letak gudang, hingga pemilihan moda transportasi.

“Kalau ingin ramah lingkungan, jangan tunggu di ujung distribusi saja. Perubahan harus dimulai dari desain sistem logistiknya. Termasuk soal tata letak, moda transportasi multimoda, dan cara kita mengelola data rantai pasok,” ujar Siswadhi.

Menurut data Kementerian Perhubungan, sekitar 90% distribusi barang di Indonesia masih bergantung pada transportasi darat berbasis bahan bakar fosil, dengan efisiensi pemuatan yang rendah dan perjalanan bolak-balik tanpa muatan yang tinggi. Hal ini menyebabkan logistik menyumbang emisi karbon sebesar 22% dari total nasional per 2023.

Siswadhi menilai bahwa adopsi sistem logistik hijau perlu dimulai dari pengaturan ulang layout gudang dan pelabuhan agar lebih hemat energi dan mengurangi jarak tempuh internal. Selain itu, pemanfaatan moda transportasi laut dan kereta api sebagai pengganti truk jarak jauh bisa menekan emisi hingga 40%, berdasarkan studi dari ASEAN-JICA Logistics Enhancement.

Ia juga menekankan pentingnya peran teknologi digital dalam desain logistik ramah lingkungan. “Dengan simulasi berbasis data dan AI, kita bisa merancang pola distribusi yang jauh lebih hemat energi dan waktu. Bahkan bisa diketahui sejak awal mana rute yang paling optimal dalam emisi, bukan hanya ongkos,” jelasnya.

Tidak kalah penting adalah kolaborasi antarpemangku kepentingan. Siswadhi mendorong pemerintah, swasta, dan akademisi untuk duduk bersama membangun green logistics blueprint nasional. Ia juga mengapresiasi perusahaan-perusahaan yang telah memulai uji coba kendaraan listrik dan truk biodiesel di jalur distribusi dalam kota.

“Masa depan logistik tidak cukup sekadar efisien. Ia harus adil bagi bumi dan generasi berikutnya. Dan itu dimulai dari cara kita mendesain sistemnya, bukan hanya dari alat angkutnya,” tutup Siswadhi Pranoto Loe.