Daewoong Raih Best Innovation in Biotechnology, Siap Pimpin Industri Farmasi Indonesia 2030

Oleh : Candra Mata | Rabu, 17 September 2025 - 19:05 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Daewoong, perusahaan biofarmasi asal Korea Selatan, meraih penghargaan Best Innovation in Biotechnology dalam ajang Prominent Awards 2025, sebagai pengakuan atas kontribusinya selama 20 tahun terhadap pertumbuhan sektor kesehatan di Indonesia. Penghargaan ini juga menjadikan Daewoong sebagai perusahaan Korea Selatan pertama yang berhasil memperoleh penghargaan bergengsi tersebut.

Prominent Awards 2025 merupakan salah satu bentuk apresiasi tahunan kepada organisasi dan perusahaan lintas industri yang dinilai berkontribusi terhadap pembangunan nasional melalui inovasi dan pencapaian nyata. Dengan mengusung tema “Transforming Indonesia,” penghargaan ini diberikan kepada 15 perusahaan yang terbukti mampu memperkuat daya saing industri sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Baik In Hyun, Head of Indonesian Business Division Daewoong menyampaikan, “Meraih penghargaan Best Innovation in Biotechnology tahun ini menandai titik awal baru melampaui pencapaian selama 20 tahun terakhir. Daewoong akan terus menghadirkan obat-obatan inovatif dan teknologi mutakhir ke Indonesia serta mendorong pertumbuhan bersama industri farmasi dan bioteknologi Indonesia melalui produksi dalam negeri dan riset kolaboratif.”

Membangun Kemandirian Biofarmasi Lewat Produksi Lokal dan Alih Teknologi

Sejak awal kiprahnya di Indonesia, Daewoong fokus membangun pondasi bagi terciptanya kemandirian industri biofarmasi. Hal ini diwujudkan melalui pembangunan fasilitas produksi biofarmasi berskala industri serta alih teknologi yang memperkuat keberlanjutan sektor kesehatan nasional.

Pada tahun 2012, Daewoong mendirikan perusahaan patungan Daewoong Infion, dan menyelesaikan pembangunan pabrik biofarmasi pertama di Indonesia dengan standar cGMP (current Good Manufacturing Practice). Melalui pabrik ini, bahan baku aktif seperti EPO (Erythropoietin) dan EGF (Epidermal Growth Factor) berhasil diproduksi secara lokal. Kemudian pada 2017, Daewoong meluncurkan biosimilar pertama di Indonesia, Epodion.

Dalam rangka menjamin keamanan terapi bagi pasien Indonesia, Daewoong juga secara konsisten mengejar sertifikasi Halal. Pada tahun 2020, Epodion menjadi produk biofarmasi pertama di dunia berbasis sel hewan yang mendapatkan sertifikasi Halal. Pada tahun yang sama, Easyef, obat untuk ulkus kaki diabetik, juga berhasil memperoleh sertifikasi Halal.

Melanjutkan langkah inovatif ini, Daewoong membangun pabrik terapi sel punca di Cikarang, dan menjadi perusahaan Korea Selatan pertama yang memperoleh sertifikasi GMP (Good Manufacturing Practice) untuk fasilitas tersebut. Pabrik ini mampu memproduksi secara mandiri berbagai terapi berbasis sel, mulai dari sel punca autologous, sel NK, eksosom, hingga media kultur, yang menawarkan harapan baru bagi pasien yang membutuhkan pengobatan presisi dan personalisasi.

Investasi pada Talenta Lokal: Lebih dari 700 SDM Terlatih Lewat Kemitraan dengan UI, ITB, dan IPB

Menyadari pentingnya pengembangan sumber daya manusia sebagai kunci pertumbuhan industri, Daewoong turut mendirikan empat lembaga riset bekerja sama dengan Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Institut Pertanian Bogor (IPB) melalui Daewoong Foundation.

Lembaga-lembaga riset ini dilengkapi dengan fasilitas unggulan dan program pendampingan untuk membina para peneliti berbakat, serta mendukung riset dalam bidang-bidang inovatif seperti sel punca, gene editing, organoid, dan sistem penghantaran obat. Sejak dimulai sebagai program beasiswa pada tahun 2009, Daewoong Foundation telah mendukung lebih dari 700 talenta farmasi dan bioteknologi di Indonesia.

Target 2030: Jadi Pemimpin Industri Farmasi dan Bioteknologi Indonesia

Dengan total investasi yang ditargetkan mencapai Rp5,26 triliun, Daewoong menegaskan komitmennya untuk menjadi perusahaan farmasi dan bioteknologi nomor satu di Indonesia pada tahun 2030. Hingga kini, investasi yang telah direalisasikan mencapai sekitar Rp2,9 triliun, mencakup berbagai lini seperti:

• Alih teknologi produksi toksin botulinum

• Pengembangan obat inovatif

• Formulasi dan teknologi penghantaran

• Biofarmasi dan sel punca

• Perangkat medis dan estetika

• Proyek kolaborasi terbuka

• Program beasiswa dan inisiatif wellness

Komitmen jangka panjang Daewoong tidak hanya ditujukan untuk mendorong pertumbuhan industri dan inovasi, namun juga untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan menciptakan lapangan kerja, menjadikan perusahaan ini sebagai mitra strategis bagi Indonesia dalam membangun masa depan kesehatan yang mandiri dan berkelanjutan.