Praktek Kerja ke Luar Negeri Bukan Hal Mustahil di Poltekpar Prima Internasional Cirebon

Oleh : Kormen Barus | Selasa, 05 Agustus 2025 - 23:21 WIB

INDUSTRY.co.id, Cirebon-Bisa mendapatkan kesempatan magang kerja di luar negeri memang jadi impian banyak mahasiswa di Indonesia. Selain mendapatkan pengalaman kerja yang berharga, banyak perusahaan di luar negeri yang menghargai karyawan magangnya dengan fasilitas gaji yang memadai. Itulah yang menjadi daya tarik tersendiri bagi para mahasiswa Indonesia.

Sayangnya untuk mendapatkan kesempatan magang ke luar negeri itu tidaklah mudah. Banyak kendala yang menghadang, seperti birokrasi yang rumit, ketatnya persaingan, minimnya informasi, hingga pendanaan yang tidak sedikit.

Namun di tengah kendala yang demikian banyak, Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Prima Internasional Cirebon berhasil membuktikan menjadi institusi yang mampu mengirim para mahasiswanya untuk praktek kerja industri (prakerin) atau magang ke luar negeri. Tak heran, Poltekpar Prima Internasional menjadi salah satu kampus terbaik di Kota Cirebon.

Sebagai sekolah vokasi, kampus yang berada di bawah binaan Yayasan Prima Ardian Tana ini memang mempersiapkan mahasiswanya dengan kurikulum 60 % praktik dan 40 % teori. Bukan hanya itu saja, kampus ini juga membuka jalur bagi para mahasiswanya untuk bisa memulai latihan kerja di industri pariwisata di luar negeri.

Seperti diungkapkan oleh Direktur Poltekpar Prima Internasional, Dr. Chondro Suryono, S.E., M.M., pihaknya memang telah menjalin kerja sama dengan hotel-hotel berbintang di beberapa negara, seperti Malaysia, Singapura, Taiwan, Jepang, dan Dubai.

“Kami memang memberikan kesempatan kepada mahasiswa kami untuk magang ke luar negeri. Pihak kampus yang mengurus semua prosesnya, terutama soal dokumen dan administrasi. Mahasiswa tinggal berangkat dan menyelesaikan prakerinnya di sana. Selama magang, mereka juga akan mendapat allowance,” tukas Chondro sambil menambahkan pihaknya memang memilih bermitra dengan hotel-hotel yang memberikan uang saku untuk karyawan magangnya.

“Rata-rata dalam satu bulan, mahasiswa Poltekpar Prima Internasional yang melakukan prakerin ke hotel-hotel mitra di luar negeri bisa mengantongi uang saku hingga 14 juta rupiah, tergantung mereka memilih hotelnya di negara mana,” jelas Chondro lagi.

Didirikan sejak 2018, Poltekpar Prima Internasional sudah meluluskan 240 mahasiswa. Program pendidikan yang ada di kampus ini adalah D4 Pengelolaan Perhotelan, D4 Pengelolaan Konvensi & Acara (MICE), dan D3 Perhotelan. Keberhasilannya dalam memfasilitasi mahasiswa magang diakui secara nasional dengan menyabet penghargaan sebagai 10 besar pendidikan vokasi yang mengirim peserta magang terbanyak di Indonesia. Bahkan menurut Chondro, untuk saat ini permintaan magang di luar negeri malah melebihi jumlah mahasiswa yang tersedia.

“Kesempatan mahasiswa kami untuk magang ke luar negeri memang terbuka lebar. Namun tak bisa dipungkiri, masalah biaya terkadang menjadi kendala. Beruntungnya, ada support dari pihak yayasan untuk mengatasi hal tersebut,” ujar Chondro.

Yayasan Menyediakan Dana Talangan

Keberhasilan Poltekpar Prima Internasional menyabet berbagai penghargaan memang tidak terlepas dari dukungan yang diberikan oleh Yayasan Prima Ardian Tana. Seperti diungkapkan oleh Reni Anggraeni, Dewan Pengawas Yayasan Prima Ardian Tana, selain memfasilitasi sarana dan prasarana perkuliahan seoptimal mungkin, yayasan juga memberi solusi terbaik untuk mengatasi kendala biaya bagi mahasiswa yang akan melakukan prakerin ke luar negeri.

“Kami memberikan dana talangan tanpa bunga yang pengembaliannya dapat dicicil setelah mahasiswa menerima gaji dari tempat magangnya. Ini merupakan bukti komitmen yayasan untuk mendukung cita-cita pendidikan,” ujar Reni.

Lebih lanjut, Reni mengungkapkan, berdirinya Poltekpar Prima Internasional ini merupakan cita-cita dari orang tuanya, alm. Ir. H. Iman Taufik dan Hj. Nani Y. Taufik. Sebagai putra daerah, keduanya  ingin membantu meningkatkan keterampilan anak-anak muda di Cirebon lewat jalur pendidikan. Kebetulan kor bisnis sang ayah adalah jaringan Hotel Prima Group, sehingga pendidikan yang ditawarkan juga berkaitan dengan hotel dan pariwisata.

Dengan semakin berkembangnya Poltekpar Prima Internasional, membuat Reni merasa lega. Artinya, amanat dari sang ayah bisa dijalankannya dengan baik.

“Almarhum ayah saya adalah orang yang sangat concern dengan pendidikan, seni, dan budaya. Lewat Yayasan Prima Ardian Tana, kami berjuang di ketiga bidang itu. Untuk pendidikan, yayasan memiliki program beasiswa. Sedangkan di jalur seni dan budaya, yayasan kerap menggelar pementasan seni dan budaya di dalam dan luar negeri,” tukas Reni.