The Legend Returns: Abdel Halim Hafez Bangkit Lewat Teknologi Hologram di Jakarta

Oleh : Nina Karlita | Jumat, 01 Agustus 2025 - 22:12 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Untuk pertama kalinya dalam sejarah dunia, penyanyi legendaris asal Mesir, Abdel Halim Hafez, akan “kembali ke panggung” dalam konser imersif berteknologi hologram bertajuk HALIM: The Hologram Concert Experience. 

Konser yang akan digelar di Jakarta pada Januari 2026 ini menjadikan Indonesia sebagai negara Asia pertama yang menjadi tuan rumah konser global berteknologi tinggi semacam ini.

Konser spektakuler ini merupakan hasil kolaborasi antara DNA Production (Indonesia) dan XtendVision International, menggabungkan teknologi hologram interaktif, live orchestra internasional, dan visual sinematik yang menjanjikan pengalaman multidimensi bagi penonton.

“Halim ini sangat luar biasa. Meski beliau telah berpulang puluhan tahun lalu, tetapi karyanya masih populer di dunia Arab,” ujar Rina Novita, CEO DNA Production, saat konferensi pers di Jakarta Selatan, Jumat (1/8/2025).

Abdel Halim Hafez, atau dikenal sebagai “ElAndaleeb El-Asmar” (The Dark-Skinned Nightingale), adalah simbol kebudayaan dunia Arab yang melampaui zaman. Lagu-lagunya seperti Ahwak, Zay El Hawa, Qareat Al Fingan, hingga Khosara telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kolektif emosional masyarakat Arab dan diaspora global.

Meski wafat pada 1977, pengaruh Halim tetap hidup. Ia bahkan dijuluki “Elvis Presley-nya dunia Arab”, dan pernah menjadi suara revolusi serta simbol cinta dan harapan dalam gejolak sejarah Timur Tengah. Salah satu musiknya bahkan menjadi bagian dari lagu Big Pimpin’ milik rapper Jay-Z, membuktikan relevansi lintas genre dan generasi.

Lebih dari sekadar nostalgia, konser ini diinisiasi sebagai bagian dari strategi diplomasi budaya dan ekonomi kreatif berbasis teknologi oleh Indonesia. Dengan menghadirkan tokoh penting dunia Arab lewat teknologi canggih, konser ini menjadi jembatan peradaban antara Timur Tengah dan Asia Tenggara.

“Kehadiran Halim akan dibuat seperti nyata, dengan teknologi terkini. Sementara orchestra dimainkan secara live oleh musisi dari luar negeri termasuk personel dari Indonesia,” ungkap Faical Nouach, CEO XtendVision Entertainment.

Rina Novita menambahkan bahwa konser ini menjadi bentuk konkret dari potensi diplomasi ekonomi kreatif Indonesia. “Musik dan film menjadi medium efektif untuk memperkenalkan nilai-nilai bangsa. HALIM bukan hanya tentang sejarah, tapi juga masa depan diplomasi budaya Indonesia,” ujarnya.

Hingga saat ini, lokasi dan tanggal resmi konser masih dirahasiakan. Namun panitia berkomitmen memilih venue yang mampu mendukung keajaiban teknologi konser ini secara optimal.