Turun 24%, Laba Bersih MPMX Sentuh Rp249 Miliar

Oleh : Ridwan | Jumat, 01 Agustus 2025 - 22:15 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) mencatat penurunan kinerja pada Semester I - 2025 dengan pendapatan konsolidasi sebesar Rp7.436 miliar, menurun sebesar 3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sejalan dengan itu, laba kotor juga mengalami penurunan sebesar 7% (YoY) menjadi Rp642miliar, ditambah dengan dampak nilai tukar mata uang asing, laba operasional turun 25% (YoY) menjadi Rp270 miliar. Akibatnya, laba bersih mengalami penurunan menjadi Rp249 miliar, atau turun 24% dibanding tahun sebelumnya.

Pelambatan pasar nasional dan turunnya pendapatan di seluruh segmen bisnis menjadi beberapa faktor utama penyebab penurunan tersebut. 

Pendapatan segmen bisnis distribusi dan ritel kendaraan roda dua turun 3% (YoY) menjadi Rp7.317 miliar selama Semester I 2025, terutama karena penurunan penjualan sepeda motor. 

Pendapatan distribusi sepeda motor turun 6% dan ritel 2% (YoY), sejalan dengan perlambatan penjualan sepeda motor nasional sebesar 2% pada Semester I - 2025. Namun, segmen purnajual, menunjukkan ketahanan dengan pertumbuhan pendapatan 3% di distribusi dan 28% di ritel. Hal ini didorong oleh peningkatan penjualan suku cadang dan layanan servis. 

Seiring penurunan pendapatan, laba kotor juga turun 3% (YoY) menjadi Rp580 miliar, meski margin laba kotor relatif stabil. 

Segmen bisnis asuransi MPMInsurance masih menghadapi tantangan di Semester I - 2025 ini dengan mencatat penurunan pada pendapatan premi bersih sebesar 21% (YoY) menjadi Rp125 miliar, terutama karena penurunan kinerja produk asuransi kendaraan bermotor akibat berkurangnya kontribusi dari pembiayaan leasing, serta penurunan kontribusi produk asuransi properti dan lainnya akibat kondisi pasar. Akibatnya, pendapatan underwriting bersih menyusut 32% (YoY), meskipun beban klaim bersih turun 4% (YoY) pada produk properti dan lainnya. 

Di sisi lain, strategi investasi yang lebih baik mendorong peningkatan pendapatan investasi sebesar 24% (YoY) menjadi Rp20 miliar.

Di bisnis penyewaan kendaraan, MPMRent, jumlah armada sewa turun 3% (YoY) dan jumlah pengemudi turun 5% (YoY), terutama karena berakhirnya kontrak terkait inisiatif efisiensi biaya dan penyelesaian proyek. 

Sementara itu, segmen penjualan mobil bekas melalui AUKSI mencatat penurunan margin akibat pergeseran komposisi produk. Akibatnya, meski pendapatan bersih naik 5% (YoY), kontraksi margin di seluruh lini bisnis menyebabkan laba kotor turun 19% (YoY).

Di bisnis jasa keuangan, Jaccs MPM Finance Indonesia pendapatan bersih Semester I 2025 tercatat turun sebesar 24% (YoY), terutama karena keputusan strategis untuk meningkatkan kualitas aset dengan menghentikan produk dengan rasio kredit bermasalah (NPL) yang lebih tinggi. 

Selain itu, sejumlah inisiatif yang terus berjalan, seperti percepatan pemulihan aset, fokus pada segmen yang lebih menguntungkan, serta peningkatan efisiensi biaya dan produktivitas, berhasil menurunkan rugi bersih sebesar 12% (YoY).

“Terlepas dari tekanan pada kinerja keuangan di Semester I, MPMX berkomitmen memperkuat portofolio usaha, meningkatkan efisiensi, dan mengoptimalkan strategi investasi," kata Beatrice Kartika, Group CFO MPMX.

Selain itu, lanjutnya, MPMX juga akan fokus pada strategi perbaikan kualitas aset, inovasi produk dan layanan, penguatan tata kelola, serta peningkatan nilai tambah bagi konsumen. 

"Perseroan meyakini dengan pendekatan dan langkah-langkah ini dapat menopang pemulihan kinerja dan menciptakan nilai jangka panjang bagi pemangku kepentingan," tutupnya.