AKPY Didukung BPDP dan Ditjenbun Tingkatkan Kompetensi Petani Sawit Lutra

Oleh : Wiyanto | Selasa, 08 Juli 2025 - 15:39 WIB

INDUSTRY.co.id-Makassar – Upaya peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) petani sawit terus dilakukan pemerintah melalui kegiatan pelatihan. Tujuannya untuk membekali petani dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan dalam menghadapi tantangan teknis dan non-teknis di sektor perkebunan sawit. 

Pelatihan tersebut merupakan implementasi program Pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit (SDM PKS) dari Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP), bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun), Kementerian Pertanian, dan Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta (AKPY) sebagai mitra pelaksana.

Kali ini pelatihan yang dilaksanakan AKPY ada dua jenis pelatihan yaitu Teknis Budidaya Kelapa Sawit (3 kelas) dan Panen & Pascapanen (4 kelas). Diikuti 210 petani sawit dari Kabupaten Luwu Utara (Lutra), Sulawesi Selatan, yang dilaksanakan selama lima hari (4 – 9 Juli 2025), di salah satu hotel ternama di Makassar. Direktur AKPY, Dr. Sri Gunawan, S.P, M.P menyampaikan pelatihan ini terlaksana karena adanya kerjasama BPDP, Ditjenbun dan AKPY untuk membekali pengetahuan dan keterampilan petani sawit. Mengingat kelapa sawit merupakan komoditas yang diperlukan masyarakat dunia, petani sawit selaku pelaku usaha di sektor sawit harus memahami dan mampu menghadapi berbagai tantangan, seperti teknis dan non teknis.

“Tantangan teknis seperti perubahan iklim sehingga petani sawit harus bisa memitigasi dalam menghadapi perubahan iklim. Selain itu, terkait dengan bibit sawit tidak unggul (tidak bersertifikat), masalah pupuk yang sulit dicari dan harga yang tidak terjangkau. Terkadang membeli pupuk palsu. Sedangkan non teknis, harus menghadapi black campaign (kampanye hitam) dari luar negeri, sedangkan tantangan di dalam negeri, berkaitan legalitas lahan dan tumpang tindih lahan. Ini semua menjadi tantangan yang dihadapi petani sawit di Indonesia,” ujarnya, saat menyampaikan sambutan di acara pembukaan Pelatihan Petani Sawit program Pengembangan SDM PKS 2025, di Makassar, pada Jum’at (4 Juli 2025).

Tantangan-tantangan tersebut harus bisa dihadapi petani sawit di Indonesia. Agar perkebunan sawit yang salah satunya dikelola oleh rakyat (petani) tetap bisa mempertahankan komoditas yang dibutuhkan dunia sebagai penghasil minyak nabati untuk keperluan pangan dan non pangan serta sebagai salah satu penyumbang devisa negara. Produktivitas harus ditingkatkan Dijelaskan Dr. Sri Gunawan, salah satu dampak dari tantangan – tantangan tersebut jika tidak bisa dan mampu dihadapi petani sawit yaitu rendahnya produktivitas. Untuk itu, pemerintah melalui BPDP dan Ditjenbun (Kementerian Pertanian) berupaya agar perkebunan sawit dapat mempertahankan dan meningkatkan produktivitasnya, terutama bagi kebun sawit rakyat, melalui kegiatan pelatihan yang diperuntukkan khusus untuk petani.

“Pemerintah melalui BPDP dan Ditjenbun memiliki komitmen yang besar dalam meningkatkan SDM petani sawit Indonesia. Bagi pelaku usaha perkebunan sawit (petani sawit) ditingkatkan SDM-nya melalui pelatihan (teknis dan non teknis), sedangkan untuk anak-anak petani sawit ditingkatkan SDM-nya melalui pendidikan (program beasiswa SDM sawit),” jelasnya. “Kami berharap melalui pelatihan ini, para peserta bisa terbuka wawasannya dan menambah ilmu pengetahuan serta keterampilan berkaitan dengan usaha budidaya kelapa sawit. Dan, untuk menambah pengetahuan, di hari terakhir (pelatihan) para peserta akan berkunjung ke perusahaan perkebunan (PTPN). Pada kesempatan itu, para peserta akan mendapatkan penjelasan berkaitan dengan (teknis budidaya dan panen & pascapanen) dari pihak PTPN untuk meningkatkan praktik budidaya sawit yang baik dan benar,” pungkas Direktur AKPY.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Bidang Perkebunan - Dinas Pertanian Kabupaten Luwu Utara, Arifuddin menambahkan masih rendahnya produktivitas perkebunan sawit rakyat di Luwu Utara, rata-rata 3 ton CPO/ha/th. Kondisi ini ada hubungannya dengan rendahnya SDM petani karena rata-rata tidak memiliki pemahaman praktik budidaya sawit yang baik.

“Maka melalui kegiatan pelatihan petani sawit (program pengembangan SDM PKS), dapat menambah pemahaman budidaya dan panen & pascapanen agar dapat mendongkrak peningkatan produktivitas perkebunan sawit rakyat di Luwu Utara, dengan praktik budidaya sawit yang baik dan benar sesuai dengan standar Good Agriculture Practices (GAP)” ucapnya. Kepala Pengawas Mutu Hasil Pertanian – Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, Syarifudin Sideng, S.P,M.P menegaskan produktivitas kebun sawit rakyat di Sumsel harus bisa ditingkatkan untuk mendukung program hilirisasi.

“Di antaranya melalui pelatihan yang diikuti petani sawit agar mampu menghadapi tantangan klasik seperti kurangnya pemeliharaan dan bibit sawit tidak unggul (asalan), serangan hama dan penyakit. Serta tantangan dari luar yang terbaru, dengan adanya pelarangan ekspor produk dari Indonesia ke Eropa, termasuk produk minyak sawit yang dicurigai hasil dari menanam di kawasan hutan,” tegasnya.

“Untuk itu, melalui pelatihan ini para petani sawit dari Luwu Utara dapat menambah pengetahuan, keterampilan dan berdaya saing bisa menghadapi berbagai tantangan. Serta bisa meningkatkan kualitas, kuantitas dan keberlanjutan usaha perkebunan sawit,” pungkas Syarifudin.