PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) Kembali Masuk Daftar Fortune 500 Southeast Asia 2025, Naik ke Peringkat 244

Oleh : Nina Karlita | Rabu, 25 Juni 2025 - 20:38 WIB

INDUSTRY.co.id - Bandung – PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA), perusahaan terkemuka di industri perhiasan emas dan emas batangan Indonesia, kembali menorehkan prestasi membanggakan. 

Untuk kedua kalinya secara berturut-turut, HRTA berhasil masuk dalam daftar Fortune 500 Southeast Asia 2025, kali ini menempati posisi ke-244—naik signifikan dari peringkat ke-310 tahun lalu.

Fortune Southeast Asia 500, yang disusun oleh majalah bisnis ternama Fortune Magazine, merupakan daftar eksklusif yang menampilkan 500 perusahaan terbesar di Asia Tenggara berdasarkan pendapatan tahunan. Daftar ini menjadi tolok ukur penting dalam membaca arah ekonomi regional dan menyoroti perusahaan yang berperan strategis dalam membentuk masa depan kawasan.

“Inklusi HRTA dalam daftar Fortune 500 SEA 2025 selama dua tahun berturut-turut menjadi validasi atas strategi pertumbuhan jangka panjang kami, serta dedikasi seluruh tim dalam menjaga kinerja dan reputasi perusahaan,” ujar Sandra Sunanto, Direktur Utama PT Hartadinata Abadi Tbk.

Keberhasilan HRTA tidak lepas dari kinerja keuangan yang solid sepanjang tahun 2024 hingga kuartal pertama 2025. HRTA mencatatkan pendapatan Rp18,23 triliun sepanjang 2024, tumbuh 41,78% secara tahunan (YoY). Laba bersih juga meningkat signifikan menjadi Rp442,18 miliar, atau naik 44,60% YoY.

Tren positif ini berlanjut di Q1 2025, dengan pendapatan mencapai Rp6,7 triliun (naik 68,97% YoY) dan laba bersih sebesar Rp149,75 miliar (tumbuh 45,82% YoY). Capaian ini mencerminkan keberhasilan perusahaan dalam mempertahankan momentum pertumbuhan meski di tengah tantangan ekonomi regional.

Tak hanya fokus pada pertumbuhan, HRTA juga tengah berupaya meningkatkan kredibilitas global dengan menargetkan perolehan sertifikasi LBMA (London Bullion Market Association). Proses audit telah rampung, dan perusahaan kini memasuki tahap akhir verifikasi. Sertifikasi bergengsi ini ditargetkan akan diperoleh pada akhir 2025 atau awal 2026.