GETI Bekali UMKM dengan Sertifikasi Ekspor Digital Berbasis Platform Global
INDUSTRY.co.id - Jakarta — Akses pasar internasional kini semakin terbuka lebar bagi pelaku UMKM Indonesia berkat kemajuan teknologi dan platform ekspor digital. Namun, banyak pelaku usaha belum memahami cara efektif untuk menjual produk mereka ke luar negeri.
Menjawab tantangan tersebut, GETI Incubator menghadirkan Skema Sertifikasi Ekspor Digital Berbasis Platform dengan lisensi resmi dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), sebagai upaya strategis mendorong UMKM Indonesia go global.
“Peserta belajar bagaimana menjual produk lewat Alibaba, GoForWorld, dan platform global lainnya,” ujar Rachmat Wirasena Suryo, General Manager Academic GETI Incubator. Ia menambahkan bahwa pelatihan ini dirancang agar peserta dapat langsung praktik, bukan sekadar memahami teori perdagangan internasional.
Dalam program pelatihan ini, peserta dibimbing dari tahap awal seperti riset pasar global, pemilihan produk ekspor yang potensial, hingga teknis membuka toko digital di platform global seperti Alibaba.com, Amazon, dan eBay. Tidak hanya itu, peserta juga dilatih menyusun profil buyer, menjawab penawaran internasional, serta menyusun dokumen ekspor seperti invoice, packing list, dan sertifikat asal barang.
Menurut data dari International Trade Centre (ITC) tahun 2025, lebih dari 80% transaksi ekspor internasional UMKM Asia dilakukan melalui platform B2B digital, dengan Alibaba dan Amazon Business sebagai dua pemain utama. Namun, di Indonesia, hanya sebagian kecil UMKM yang telah menguasai cara kerja marketplace ekspor digital secara profesional.
GETI mencoba menjembatani kesenjangan ini melalui pendekatan bertahap TauBisaJago. Peserta dibekali pemahaman dasar dan praktik pengoperasian platform ekspor (tau), lalu dilatih untuk melakukan listing produk, menyiapkan dokumen, dan berinteraksi dengan calon buyer (bisa). Fase selanjutnya adalah inkubasi selama satu bulan, di mana peserta diberi proyek simulasi negosiasi dan pemrosesan order dari pasar luar negeri secara riil atau semi-riil (jago).
Skema ini telah diterapkan dalam kolaborasi dengan sejumlah institusi pendidikan tinggi seperti Universitas Gadjah Mada, Universitas Raharja, UPN, dan Swiss German University. Mahasiswa jurusan manajemen, bisnis, dan pertanian menjadi bagian dari peserta yang mengikuti program ini sebagai pelengkap kompetensi kewirausahaan global mereka. Di luar kampus, peserta juga berasal dari kalangan pelaku UMKM makanan, kerajinan, dan fesyen yang ingin menjangkau pasar ekspor.
Hingga pertengahan 2025, lebih dari 800 peserta telah tersertifikasi melalui program ini, dengan lebih dari 200 UMKM berhasil membuat akun aktif di Alibaba dan Amazon, serta mulai menjajaki buyer dari negara-negara seperti Malaysia, India, Amerika Serikat, dan Uni Emirat Arab.
Rachmat menyebut bahwa kendala utama UMKM bukan pada kualitas produk, melainkan minimnya pengalaman dan keberanian untuk menembus pasar luar negeri. “Platform digital sebenarnya membuka jalan, tapi kalau tidak tahu cara masuk dan berinteraksi, ya akan tertinggal,” jelasnya.
Dengan penguasaan keterampilan ekspor digital yang makin dibutuhkan di era perdagangan terbuka, GETI berharap dapat mencetak ribuan eksportir muda baru dari kalangan UMKM dan mahasiswa dalam beberapa tahun ke depan. Silahkan menghubungi Whatsapp GETI https://s.id/industrycoidxgeti untuk info lanjutannya.