Siswadhi Pranoto Loe: Pendidikan Vokasi Harus Dihubungkan dengan Dunia Ekspor Digital
INDUSTRY.co.id - Jakarta - Di tengah pertumbuhan pesat perdagangan global dan digitalisasi rantai pasok, Siswadhi Pranoto Loe, pakar logistik dan transformasi industri, menyampaikan pentingnya pembelajaran berbasis praktik nyata bagi generasi muda. Ia menekankan bahwa siswa dan mahasiswa perlu dikenalkan langsung pada proses ekspor dan distribusi digital agar mampu menjawab kebutuhan dunia usaha modern.
“Siswa dan mahasiswa perlu dikenalkan pada praktik nyata ekspor dan distribusi digital. Lewat program magang dan kurikulum terapan, mereka akan lebih siap menghadapi dunia kerja,” ujar Siswadhi.
Menurutnya, banyak lulusan SMK dan perguruan tinggi yang memiliki pemahaman teoretis kuat, namun kurang kompeten saat memasuki dunia industri karena tidak terbiasa menghadapi kondisi riil. Hal ini menyebabkan terjadinya skill mismatch yang berdampak pada rendahnya produktivitas tenaga kerja muda di sektor ekspor dan logistik.
Data dari Bappenas 2022 mencatat bahwa sekitar 36% lulusan pendidikan vokasi di Indonesia belum bekerja di bidang yang sesuai dengan keahliannya. Di sisi lain, sektor logistik dan ekspor justru mengalami kekurangan SDM yang siap pakai dan melek teknologi digital.
Siswadhi mencontohkan, program pelatihan ekspor berbasis digital yang dikombinasikan dengan magang langsung di perusahaan ekspor atau logistik dapat menghasilkan lulusan yang lebih adaptif. “Misalnya, anak SMK jurusan bisnis bisa dilibatkan dalam simulasi ekspor, mulai dari pengisian dokumen, perhitungan harga CIF, sampai komunikasi dengan buyer internasional,” jelasnya.
Beberapa kampus seperti Politeknik APP Jakarta, Poltek Negeri Banyuwangi, hingga kampus vokasi UGM telah mulai mengintegrasikan program magang ekspor digital dan sertifikasi logistik. Namun, ia menilai skala inisiatif ini masih terlalu kecil untuk memenuhi kebutuhan nasional.
Siswadhi mendorong Kementerian Pendidikan dan pelaku industri untuk membentuk Konsorsium Kurikulum Ekspor Digital yang mampu menyelaraskan kebutuhan industri dengan konten pembelajaran. Ia juga menyarankan setiap SMK atau universitas memiliki mitra industri tetap di sektor logistik dan perdagangan internasional.
“Kalau kita ingin generasi muda cepat masuk ke pasar kerja dan ekspor, maka pengalaman langsung harus diberikan sejak mereka duduk di bangku kuliah atau SMK. Kita tidak bisa lagi menunggu sampai mereka lulus,” pungkas Siswadhi Pranoto Loe.