Program Tebar Hewan Kurban Dompet Dhuafa Sasar Wilayah-wilayah Krisis Kemanusiaan, Palestina, Somalia, Hingga Myanmar

Oleh : Candra Mata | Sabtu, 31 Mei 2025 - 06:56 WIB

INDUSTRY.co.id - Tangerang, Banten -- Konflik dan penjajahan yang dilakukan Israel terhadap Palestina hingga hari ini masih terus berlangsung. Krisis kemanusiaan yang kian memburuk di wilayah Gaza dan sekitarnya menyebabkan langkanya bahan pangan dan obat-obatan. Setiap harinya, ribuan warga sipil termasuk perempuan dan anak-anak harus bertahan hidup di tengah kondisi yang serba kekurangan.

Terlebih saat pengetatan distribusi terjadi, pasokan bahan pangan dan obat-obatan ke wilayah Palestina semakin memperburuk keadaan, akses terhadap kebutuhan pokok menjadi sangat terbatas. Di tengah tekanan dan penderitaan, masyarakat Palestina terus gigih mempertahankan tanah kelahiran mereka.  

Menanggapi situasi tersebut, sebagai bentuk komitmen pada nilai-nilai kemanusiaan Dompet Dhuafa menggulirkan program Tebar Hewan Kurban (THK) hingga menyasar ke wilayah-wilayah krisis kemanusiaan, seperti Somalia, Myanmar hingga Palestina.

Manager Aliansi Strategis Dompet Dhuafa Syamsul Ardiansyah menyampaikan proses kurban dan pendistribusian ke luar negeri, utamanya negara-negara yang tengah mengalami konflik kemanusian. Menurutnya, ada tiga pola yang sudah dilakukan selama ini.  

“Kalau untuk program kurban luar negeri pada tahun ini kita ada tiga tipe, ada tiga pola. Pola yang pertama adalah pemotongan hewan hidup. Di Myanmar sama Somalia, insya Allah kita akan potong hewan hidup, baik kambing maupun sapi. Jadi proses pengadaan akan dilaksanakan di sana. Kita melibatkan mitra yang sudah bertahun-tahun bekerja sama dengan Dompet Dhuafa di dua negara tersebut,” ucapnya saat mengisi Talk Show Kurban Se-Ngaruh itu di Bens Radio pada Jumat (30/052025)

Syamsul menambahkan, untuk pendistribusian daging kurban di Palestina itu dibagikan dalam bentuk daging beku dan hewan kurban disembelih di luar wilayah Palestina yakni di negara India dan diproses secara ketat dan didistribusikan dalam bentuk daging kaleng.

“Bentuk yang kedua adalah pengiriman hewan perubahan dalam bentuk beku Jadi hewannya dipotong di luar Palestina Di luar negara Palestina, kemudian dikirimkan ke Palestina Dan dari proses ini sudah kita mulai sejak tahun 2023 Jadi pada saat itu kita memotong hewan kurbannya di India. Di India tidak bisa memotong sapi, jadi kita memotongnya kerbau Iya karena nggak boleh kalau di sana ya,” ujarnya.

Syamsul bercerita, bahwa pendistribusian daging untuk Palestina tidak luput dari kendala. Sebelum terjadinya perang pada tahun 2023, masyarakat Palestina menerima daging kurban dalam bentuk frozen, namun setelah perang terjadi daging kurban dikirim dalam bentuk daging kaleng. 

“Kita pakai model frozen pada saat itu sebenarnya gak ada masalah dengan frozen karena listrik ada disana Nah pada saat perang sejak 2023 kita mengubah dari dari frozen ya dari daging beku menjadi daging kaleng, kenapa daging kaleng karena di sana sudah gak ada listrik jadi kalau dikirim daging beku itu tidak ada freezer yang bisa menyimpan daging,” cerita Syamsul.

“Ini sebenarnya pertimbangannya ya tentu saja karena semata-mata mempertimbangkan situasi di sana ya. Susah banget di sana, untuk ngapa-ngapain itu. Dan di laporan tahun lalu, alhamdulillah masyarakat menerima konsep itu gitu” imbuhnya.

Syamsul mengajak kepada segenap anak muda untuk menjadikan kurban sebagai gaya hidup, karena menurutnya perintah kurban membawa kebahagiaan. “Kami mengajak Abang dan none untuk juga terlibat dalam program kurban dengan Dompet Dhuafa, dan sudah pasti kurban abang dan none itu sengaruh itu bagi masyarakat yang membutuhkan,” ajak Syamsul.

Dompet Dhuafa melalui jejaring mitra lokal terpercaya di wilayah Palestina dan negara lainnya memastikan hewan kurban hingga pendistribusian daging kurban dilakukan secara tepat sasaran, sesuai syariat dan memenuhi protokol yang ada. Program Tebar Hewan Kurban di Palestina hingga Somalia dan Myanmar menjadi satu langkah strategis Dompet Dhuafa untuk memperluas dampak kebaikan kurban ke wilayah rawan dan krisis kemanusiaan.

Pada Iduladha 1446 H, Dompet Dhuafa menargetkan menargetkan distribusi kurban sebanyak 35.000 setara domba atau kambing dengan titik sebaran di 28 Provinsi, 105 Kabupaten atau Kota dan 3 Negara. Dan tentunya hewan kurban sudah lolos quality control yang ketat. Selain itu, Tebar Hewan Kurban Dompet Dhuafa tahun ini memiliki empat prinsip pertama pasti sesuai syariat, kedua pasti jantan ketiga pasti sampai pelosok negeri dan terakhir pasti laporan cepat.

.