DBS Asian Insights Conference 2025, Strategi Tumbuhkan Ekonomi RI di Tengah Ketidakpastian Global

Oleh : Nina Karlita | Kamis, 22 Mei 2025 - 13:50 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Dalam gelaran DBS Asian Insights Conference 2025 bertema "Growth in a Changing World", para tokoh penting lintas sektor membahas strategi pertumbuhan ekonomi Indonesia di era ketidakpastian. 

Acara yang diselenggarakan Bank DBS Indonesia pada Selasa, 21 Mei 2025 ini menghadirkan tokoh-tokoh strategis seperti Hashim S. Djojohadikusumo, Chatib Basri, Lim Chu Chong, Taimur Baig, dan Burhanuddin Muhtadi.

Utusan Khusus Presiden RI Bidang Iklim dan Energi, Hashim S. Djojohadikusumo, menyampaikan bahwa meskipun tantangan global meningkat, Indonesia memiliki potensi untuk tumbuh hingga 8 persen jika mampu meningkatkan pendapatan negara secara signifikan. 

Ia menekankan pentingnya pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) dan sistem perpajakan digital guna memperluas basis pembayar pajak dan memperkuat keuangan negara.

“Salah satu alat utama untuk menambah pendapatan negara adalah dengan teknologi, termasuk sistem perpajakan elektronik,” kata Hashim.

Sejumlah sektor padat karya seperti tekstil, furnitur, dan alas kaki disebut cukup rentan terhadap guncangan eksternal. Oleh karena itu, para ekonom menyoroti pentingnya diversifikasi ekspor, penguatan pasar domestik, serta peningkatan ketahanan industri dalam negeri agar Indonesia tidak terlalu bergantung pada dinamika perdagangan global, khususnya dengan Amerika Serikat.

Presiden Direktur PT Bank DBS Indonesia, Lim Chu Chong, menegaskan bahwa DBS berkomitmen menjadi mitra strategis bagi dunia usaha. Dengan jaringan mendalam di Asia, DBS menghadirkan konektivitas regional dan wawasan lintas batas untuk mendukung pertumbuhan berkelanjutan.

“Kami akan terus membuka peluang lintas batas dan mendukung pertumbuhan yang inklusif melalui kekuatan jaringan kami,” ujar Lim dalam sesi pembukaan.

Konferensi ini juga menampilkan kisah inspiratif dari dua wirausaha sosial penerima dukungan DBS Foundation: Du Anyam dan Adena Coffee. Keduanya membagikan praktik nyata bagaimana inovasi sosial dan pemberdayaan komunitas dapat berjalan seiring dengan pertumbuhan ekonomi, khususnya dalam meningkatkan peran perempuan dan UMKM di daerah.