LPIW Dompet Dhuafa Berhasil Panen 1,2 Ton Buncis di Pesantren Tahfidz Green Lido

Oleh : Candra Mata | Selasa, 06 Mei 2025 - 17:19 WIB

INDUSTRY.co.id - Sukabumi, Jawa Barat – Dompet Dhuafa melalui Lembaga Pengembangan Investasi Wakaf (LPIW) menggelar kegiatan wisata panen bertajuk “Petik Cerita, Rangkai Manfaat” di kawasan wakaf produktif Pesantren Tahfidz Green Lido, Sukabumi. Kegiatan ini melibatkan para donatur, santri, dan pengelola sebagai bentuk transparansi dan pertanggungjawaban atas amanah wakaf yang telah disalurkan melalui Dompet Dhuafa.

Pada kesempatan ini (24/4/2025), para peserta diajak untuk langsung terlibat dalam panen komoditas unggulan seperti buncis kenya, tomat, dan daun bawang. Mereka juga mengikuti sesi penyusunan buket sayur, serta berbincang santai mengenai proses budi daya dan pemanfaatan hasil panen.

“Ini adalah bagian dari ikhtiar kami untuk menunjukkan bahwa wakaf yang dikelola Dompet Dhuafa secara produktif benar-benar memberikan manfaat nyata. Di sini ada masjid, lahan pertanian produktif, dan tentu saja santri yang menjadi penerima manfaat secara langsung,” ujar Ali Bastoni sebagai General Manager Lembaga Pengembangan Investasi Wakaf Dompet Dhuafa.

Kegiatan ini diperlukan sebagai upaya kontribusi dalam menciptakan sumber pemasukan dan pendapatan bagi pesantren. Dengan melibatkan para donatur dalam proses panen, para donatur dapat merasakan langsung manfaat nyata dari program wakaf yang dijalankan.

Di lahan pertanian Pesantren Tahfidz Green Lido sendiri telah memasuki masa panen keempat untuk komoditas buncis kenya, dengan hasil yang cukup signifikan. Budi daya dilakukan secara konvensional dan memanfaatkan kearifan lokal, dengan masa panen berkisar antara 40 hingga 50 hari.

Bagi Purwanti, salah satu peserta wisata panen, kegiatan hari itu terasa luar biasa menyenangkan dan penuh pengalaman baru. Ini menjadi kali pertama baginya terlibat langsung. Hal yang paling berkesan adalah saat ia berkesempatan memetik tomat langsung dari kebun, ia juga memetik buncis, meskipun sebelumnya belum pernah melihat pohonnya secara langsung.

“Kalau saya itu merasa bahwa Dompet Dhuafa sudah benar-benar menyalurkannya dengan amanah yang diemban dan ada bukti fisik dan ada kebermanfaatan buat masyarakat. Saat ini ikut kegiatannya dan benar prioritasnya ada. Dompet Dhuafa kegiatan yang menyentuh masyarakat dan edukasinya juga dapat banget, jadi wakafnya juga nggak sekadar nabung wakaf, tapi ini luar biasa. Semoga bisa lebih memberdayakan dan terus bermanfaat,” kata Purwanti.

Selain memberikan pengalaman langsung, kegiatan ini juga menjadi ajang edukasi bagi para donatur untuk memahami siklus pengelolaan pertanian wakaf produktif. Beberapa hasil panen, seperti melon dan tomat, telah dipasarkan ke penyuplai (supplier) lokal dan disiapkan untuk pasar ekspor, termasuk ke Singapura melalui Karya Masyarakat Mandiri, Dompet Dhuafa.

Alhamdulillah, hingga saat ini program budi daya buncis kenya telah memasuki dua periode tanam dengan harapan ke depan panen bisa menghasilkan hingga 1,2 ton. Budi daya buncis Kenya menjadi salah satu fokus utama, dimulai dari tahap persiapan lahan seperti pembuatan dan peralihan bedengan, pemupukan dasar, hingga penutupan dengan plastik. Setelah itu dilakukan penanaman benih, disusul pemupukan tambahan pada hari ke-10 untuk menunjang pertumbuhan tanaman.

Buncis sendiri memiliki potensi panen hingga 15 kali dalam 90 hari masa tanam, dengan kualitas terbaik dilihat dari panjang polong 11–16 cm dan bentuk yang lurus serta tidak bergelombang. Selain buncis, pesantren juga membudidayakan melon dan tomat secara hidroponik. Tomat diperkirakan siap panen dalam 20 hari ke depan setelah masa tanam sekitar 40–45 hari. Untuk jenis sayur lain seperti sawi dan bawang daun, dilakukan dengan sistem tumpang sari guna mengoptimalkan lahan. Hasilnya bisa dipanen dalam waktu sekitar 25 hari.

Upaya ini diharapkan memberi pendapatan tambahan bagi para petani, baik berupa penghasilan rutin maupun pasif. Hasil panen seperti caisim juga menunjukkan kualitas yang baik dan membuka peluang untuk perluasan lahan serta diversifikasi tanaman kedepannya.

Para peserta, termasuk pegiat sosial, Assyifa Fauziah, menyambut kegiatan ini dengan antusias. jujur senang banget karena berarti dana dari teman-teman donatur itu ditolak dengan baik karena udah ada hasilnya di sini, tadi juga semoga berbincang bagaimana pengelolaan tentang buncis,” ungkap Assyifa.

Melalui program ini, Dompet Dhuafa berharap kawasan wakaf produktif di Pesantren Tahfidz Green Lido dapat terus tumbuh dan memberi manfaat berkelanjutan bagi santri, wakif, dan masyarakat sekitar. Kegiatan seperti ini juga menjadi bukti bahwa wakaf tidak hanya tentang ibadah jariyah, tetapi juga solusi nyata untuk pemberdayaan dan ketahanan ekonomi di Indonesia.