Brokoli Jadi Sumber Zat Besi, Benarkah?

Oleh : Hariyanto | Selasa, 29 April 2025 - 10:49 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Zat besi merupakan mineral yang sangat penting bagi anak. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan serta menghambat perkembangan motorik dan kognitif anak di masa pertumbuhannya.

Dokter spesialis anak, dr. Kurniawan Satria Denta, Sp.A menjelaskan zat besi memiliki fungsi dalam pembentukan hemoglobin untuk mengangkut oksigen dalam darah. Hal itu sangat dibutuhkan anak di masa tumbuh kembangnya.

“Oksigen itu akan bersirkulasi ke seluruh tubuh anak sebagai salah satu sumber energi. Anak kan bertumbuh berkembang butuh banyak energi dan butuh banyak oksigen,” kata dr. Denta di Jakarta, Selasa (29/4/2025). 

Sumber pemenuhan kebutuhan zat besi dapat diperoleh melalui berbagai sayur-sayuran, misalnya bayam atau brokoli. Meski begitu, sayuran saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan zat besi pada anak. Brokoli misalnya, setiap 100 gr nya hanya mengandung 0,7 mg zat besi.

Padahal, kebutuhan zat besi pada anak sangat besar. Pada usia 1-3 tahun saja, kebutuhan zat besi pada anak mencapai 7 mg zat besi perhari. Sementara, rata-rata dalam satu kali konsumsi anak biasanya hanya menghabiskan 100 - 200 gr brokoli. 

Karena itu, diperlukan asupan lainnya untuk memenuhi kebutuhan zat besi. Salah satunya adalah berbagai pangan terfortifikasi seperti susu pertumbuhan.

“Beberapa produk susu pertumbuhan difortifikasi dengan zat besi dan ini bisa membantu melengkapi asupan harian anak,” ujar dr. Denta

Biasanya, zat besi pada susu pertumbuhan berkisar 1,5-2 mg zat besi per 200 ml sesuai takaran saji atau sebesar 15-30 persen. Artinya, susu pertumbuhan dapat mencukupi 15 persen kebutuhan zat besi harian pada anak. 

Dengan begitu, konsumsi satu gelas sesuai takaran saji dapat memenuhi 30 persen kebutuhan zat besi pada anak di usia 1-3 tahun.

Meski begitu, ia menekankan bahwa meskipun susu yang telah difortifikasi dapat membantu, sumber utama zat besi sebaiknya tetap berasal dari makanan sehari-hari.

“Pemenuhan zat besi dari susu tidak bisa berdiri sendiri. Harus tetap diimbangi dengan sumber makanan kaya zat besi, baik dari hewani seperti daging merah, hati ayam, dan hati sapi, maupun dari nabati seperti bayam, brokoli, dan kacang-kacangan,” ungkap dr. Denta.