EESA Summit 2025 Dukung Kolaborasi RI – China Ciptakan Energi Bersih di Tanah Air
INDUSTRY.co.id - Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki potensi energi baru terbarukan (EBT) yang cukup besar mencapai 3.687 Giga Watt (GW) yang mencakup energi surya, hidro, bioenergy, angin, panas bumi, hingga laut.
Direktur Aneka Energi Baru dan Energi Terbarukan Kementerian ESDM, Andriah Feby Misna mengatakan, meski Indonesia dianugerahi sumber EBT lebih dari 3.000 GW, namun realisasi pemanfaatan untuk EBT masih relatif kecil.
Berdasarkan catatan Kementerian ESDM, hingga tahun 2024, kapasitas terpasang EBT baru mencapai 15,8 GW atau hanya 0,4 persen dari total potensi.
“Ini menunjukkan masih banyak ruang untuk pengembangan, karena realisasi pemanfaatan energi terbarukan baru mencapai sekitar 0,4 persen dari total potensinya pada tahun 2024,” kata Feby dalam acara EESA Summit Indonesia 2025 di Jakarta (29/4).
Pemerintah sendiri telah mempunyai target net zero emission (NZE) pada tahun 2060 atau lebih cepat. Hal tersebut telah tersusun di dalam peta jalan (roadmap) dekarbonisasi sektor energi.
“Oleh karena itu, untuk mencapai target emisi nol bersih pada tahun 2060 atau lebih awal, kami telah mengembangkan peta jalan emisi nol bersih untuk sektor energi, yang menguraikan upaya dekarbonisasi di seluruh sektor permintaan dan pasokan,” terangnya.
Feby menyambut baik gelaran EESA Summit 2025 yang diprakarsai oleh EESA China. Dia berharap melalui gelaran ini dapat terjalin kolaborasi yang baik antara pemerintah Indonesia dengan China untuk mendukung penyimpanan energi di Indonesia.
Dikesempatan yang sama, Secretary-General EESA, Rene Duan menyampaikan, Indonesia saat ini menjadi salah satu negara paling menarik di dunia dalam hal pengembangan energi bersih yang telah menunjukkan komitmen kuat terhadap energi terbarukan.
“Oleh karena itu, melalui EESA Summit, kami ingin menjadi jembatan bagi kolaborasi yang lebih erat antara pelaku industri di China dan Indonesia, guna mewujudkan sistem energi masa depan yang berkelanjutan dan saling menguntungkan,” katanya.
Sementara itu, CEO Seven Event, Andy Wismarsyah selaku penyelenggara mengatakan, ESSA Summit Indonesia 2025 menjadi momentum penting untuk mempertemukan pemangku kepentingan dari dua negara yaitu China dan Indonesia dalam mendukung agenda transisi energi.
“Kami percaya, kerja sama lintas negara seperti ini akan mempercepat adopsi teknologi baru dan memperkuat ekosistem energi bersih di Indonesia,” ungkap Andy.
Sejalan dengan visi dan misi pemerintah Indonesia, EESA Summit Indonesia 2025 hadir sebagai langkah strategis dalam mempercepat pengembangan energi bersih dan teknologi penyimpanan energi.
Sebagai platform strategis dalam sektor penyimpanan energi, EESA Summit Indonesia 2025 menghadirkan tokoh-tokoh penting di sektor energi nasional yang akan berbagi wawasan terkait pengembangan energi terbarukan dan teknologi penyimpanan energi.