Budidaya Serai Wangi di Lahan Pascatambang, SIG Bangun Ekosistem Keberlanjutan di Pabrik Narogong, Jawa Barat
INDUSTRY.co.id, Jakarta– PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) bersama entitas bisnisnya terus memperkuat komitmen keberlanjutan dalam pengelolaan lahan pascatambang dengan melakukan reklamasi dan revegetasi.
Di Pabrik Narogong, Jawa Barat misalnya, hingga tahun 2024 SIG melalui anak usahanya PT Solusi Bangun Indonesia Tbk telah mereklamasi 109,02 hektare lahan pascatambang batu gamping dan tanah liat, serta menanam lebih dari 120 ribu batang pohon.
Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni mengatakan, program reklamasi dan revegetasi lahan pascatambang merupakan bentuk tanggung jawab Perusahaan untuk menjaga kelestarian bumi dengan memulihkan fungsi lingkungan dan melindungi keanekaragaman hayati. Adapun jenis pohon yang ditanam, antara lain pohon jati, trembesi, kayu putih, sengon, mahoni, merbau, dan jabon.
”Pabrik kami di Narogong juga membudidayakan serai wangi di lahan seluas ±10 ha sebagai bagian dari program Sistem Reklamasi Tambang yang Berdampak Sosial dan Berkelanjutan. Program pemberdayaan masyarakat berbasis pertanian terpadu ini, memanfaatkan keunggulan serai wangi yang mudah tumbuh di banyak jenis tanah, serta bernilai ekonomis untuk pelestarian lingkungan dan peningkatan ekonomi masyarakat,” kata Vita Mahreyni.
Penanaman serai wangi di lahan pascatambang PT Solusi Bangun Indonesia Tbk Pabrik Narogong, telah dilakukan sejak tahun 2020 atas rekomendasi Peneliti Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB sekaligus Direktur SEAMEO Biotrop (lembaga riset Biologi Tropika Asia Tenggara), Irdika Mansur. Berdasarkan hasil riset dengan melakukan soil mapping pada tahun 2018, serai wangi dinilai efektif untuk ditanam di lahan pascatambang karena dapat tumbuh di berbagai kondisi tanah dan perawatan yang mudah. Bahkan, serai wangi juga dapat membantu pencegahan erosi pada tanah.
Tidak kalah pentingnya, tanaman serai wangi juga memiliki nilai ekonomis. Di Pabrik Narogong, serai wangi yang dibudidayakan di lahan pascatambang, kemudian dikelola menjadi berbagai produk olahan minyak atsiri oleh kelompok Perempuan Sadar Berkarya (PUSAKA) dengan merk SIJEBI sejak 2021. Produk tersebut meliputi minyak esensial, hand sanitizer, karbol, minyak untuk pijat, minyak angin, minyak telon, hingga sabun cuci tangan.
Proses produksi dilakukan menggunakan fasilitas penyulingan minyak atsiri tipe distilasi uap dengan kapasitas mesin penyulingan 1,2 ton serai wangi. Saat ini, kapasitas panen serai wangi di lahan pascatambang PT Solusi Bangun Indonesia Tbk Pabrik Narogong sendiri berkisar antara 3 - 5 kg per hektare. Tidak berhenti sampai di situ, limbah serai wangi dimanfaatkan sebagai pakan sapi untuk program penggemukan sapi di kandang komunal.
Pengelolaan lahan pascatambang dengan penanaman serai wangi di lahan pascatambang Pabrik Narogong sedikitnya melibatkan 34 petani dan masyarakat Ring 1 Perusahaan. Mereka terbagi ke dalam beberapa kelompok kerja, mulai dari penanaman, pembibitan, penyulingan, hingga bagian produksi.
Tidak hanya menggarap pasar lokal di Kabupaten Bogor, produk olahan minyak atsiri SIJEBI telah menjangkau pasar nasional melalui marketplace. Konsumennya berasal dari berbagai daerah di Indonesia, meliputi wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi), Bandung, Jawa Timur, hingga Kalimantan. Bahkan, SIJEBI sering menerima kunjungan para peneliti dan akademisi, khususnya perwakilan peneliti asal Filipina dari lembaga riset Biologi Tropika Asia Tenggara yaitu SEAMEO Biotrop.
Untuk memperluas pasar, SIJEBI kerap mengikuti berbagai pameran, baik tingkat nasional maupun internasional, di antaranya Bazar UMKM Indonesia di Sarinah Jakarta pada 2024, â Bazar Konferensi Nasional Minyak Atsiri di IPB International Convention Center pada 2024, dan International Federation of Sport Climbing (IFSC) di Senayan Jakarta pada 2023. Menambah eksposur internasional, SIG juga kerap memperkenalkan produk SIJEBI sebagai suvenir bagi tamu atau pemangku kepentingan dari luar negeri, untuk turut mempromosikan SIJEBI sebagai hasil budidaya dari program pascatambang yang berkelanjutan.
Vita Mahreyni menambahkan, pada 2024 kelompok PUSAKA berhasil meraup pendapatan dari penjualan produk SIJEBi mencapai Rp227 juta, atau naik 17% dari tahun 2023 sebesar Rp193 juta. Pencapaian tersebut bahkan naik 490% dari baseline tahun 2021 sebesar Rp38,41 juta, yang menunjukkan pertumbuhan yang membanggakan dan membuktikan keberhasilan Perusahaan dalam pengelolaan lahan pascatambang secara berkelanjutan.
“Program ini adalah terobosan dalam pengelolaan lahan pascatambang, dengan membangun rantai nilai dari kegiatan reklamasi yang memberikan dampak sosial dan ekonomi secara berkelanjutan. SIG dan entitas bisnisnya berkomitmen untuk senantiasa menghadirkan program tanggung jawab sosial dan lingkungan yang inovatif sehingga manfaatnya bisa langsung dirasakan oleh para pemangku kepentingan,” ujar Vita mahreyni.