Diastika Biotekindo Optimis Dapat Membukukan Pendapatan Rp220 Miliar Hingga Akhir 2025

Oleh : Hariyanto | Kamis, 18 September 2025 - 21:23 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta – Ditengah kondisi pasar yang kian menantang, PT Diastika Biotekindo Tbk (CHEK) optimistis dapat membukukan target pendapatan sebesar Rp220 miliar hingga akhir 2025 atau tumbuh sekitar 35 persen dibandingkan tahun sebelumnya yakni sebesar Rp154 miliar.

Direktur Utama PT Diastika Biotekindo Tbk (CHEK), Franciscus Xaverius Yoshua Raintjung menyebut, berdasarkan pengalaman, industri medical device akan mengalami rebound pada semester II 2025. Hal inilah yang membuat Diastika percaya diri bisa mencatatkan pertumbuhan pendapatan hingga double digit.

“Sampai semester I kita masih mencatat pertumbuhan meski sedikit melambat dibanding tahun lalu. Namun di semester II biasanya industri medical device justru tumbuh lebih signifikan,” ujar Yoshua disela-sela acara Talkshow dengan tema “Jaminan dan Kualitas Darah di Indonesia” di Jakarta, Kamis (18/9/2025).

Untuk merealisasikan target pendapatan tersebut, Diastika telah menyiapkan empat strategi. Pertama, melakukan diversifikasi produk dan menambah portofolio produk sesuai dengan kebutuhan pelanggan. “Salah satu produk baru yang kami luncurkan adalah QuidelOrtho, alat untuk cross-matching di Unit Transfusi Darah Palang Merah Indonesia (PMI),” jelasnya.

Kedua, lanjut Yoshua, Diastika akan melakukan ekspansi jaringan dengan sejumlah sub distributor untuk menjangkau berbagai potensi pasar di Tanah Air. “Kami akan terus ekspansi market dengan ngembangin kerja sama-kerja sama dengan sub-distributor kita di luar pulau karena Indonesia terlalu luas untuk kita cover sendiri,” jelasnya.

Tak hanya pasar domestik, Yoshus menyebut, Diastika juga tengah mempersiapkan diri untuk melakukan peneterasi ke pasar global. Menurutnya, pasar ekspor masih sangat terbuka. Pihaknya pun telah menargetkan kawasan Afrika dan Timur Tengah sebagai pasar ekspor perseroan. “Ekspor kami targetkan pasar Afrika dan Timur Tengah, karena kebutuhan pemeriksaan darah di sana masih besar dan produk kami kompetitif,” ujarnya.

Strategi terakhir adalah penguatan Sumber Daya Manusia (SDM), khususnya after sales. Dengan empat strategi tersebut, pendapatan dan laba bersih perseroan diyakini tetap tumbuh hingga akhir 2025. “Targetnya, margin atau laba bersih tahun ini masih bisa dijaga di level 10 persen tertekan oleh pelemahan rupiah terhadap dolar AS,” ungkap Yoshua.

Tidak hanya sekadar berorientasi bisnis, dalam rangka memperingati Hari Palang Merah Indonesia (PMI), Diastika menggelar kegiatan sosial berupa Donor Darah, MCU), dan Talkshow dengan tema “Jaminan dan Kualitas Darah di Indonesia”.

Kegiatan ini turut dihadiri Ketua PMI DKI Jakarta H. Beky Mardani, Dr. Yanti Herman, MH.Kes selaku Direktur Pengembangan Pelayanan Kesehatan Rujukan Kemenkes RI, Dr. Elida Marpaung, M. Biomed selaku Kepala Unit Transfusi Darah RS. Cipto Mangunkusumo, Dr. Robby Nur Aditya, M.Si selaku Ketua Umum PDTDI & Kepala UDD Pusat PMI, Dr. Ni Ken Ritchie, M. Biomed, Kepala UDD PMI Provinsi Jakarta, dan Dr. Hj. Iin Dewi Astuty, MKK, Analis Kebijakan Ahli Madya Direktorat Pelayanan Kesehatan Rujukan Kemenkes RI.

Kegiatan ini menjadi wujud nyata komitmen Diastika dalam mendukung kesehatan masyarakat serta memperkuat kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan di bidang kesehatan dan layanan darah.

"Kami berharap kegiatan ini memberi manfaat langsung kepada masyarakat. Dengan terselenggaranya kegiatan ini, PT Diastika Biotekindo Tbk berharap dapat terus berperan aktif dalam mendukung program-program kesehatan nasional, sekaligus memperkuat kesadaran kolektif tentang pentingnya donor darah sebagai aksi kemanusiaan yang berkelanjutan," pungkas Yoshua.