Smart Logistic International Workshop 2025: Dorong Inovasi Digital untuk Menangkan Rantai Pasok Global
INDUSTRY.co.id - Tangerang — Dalam upaya menjawab tantangan biaya logistik nasional yang masih tinggi, Smart Logistic International Workshop 2025 resmi digelar di ICE BSD, Tangerang.
Acara ini menjadi momentum strategis mendorong transformasi digital sektor logistik Indonesia agar mampu bersaing di rantai pasok global.
Menurut data Bank Dunia, biaya logistik Indonesia saat ini mencapai 23% dari Produk Domestik Bruto (PDB)—angka yang jauh lebih tinggi dibanding Malaysia (±15%), Jepang (±10%), maupun China (±8%).
Ketergantungan pada jalur laut hingga 99% dan distribusi darat yang belum efisien mempertegas perlunya inovasi menyeluruh, bukan hanya dari sisi infrastruktur fisik, tapi juga digitalisasi dan integrasi antar sektor.
Merespons kondisi tersebut, Citiasia Inc. bekerja sama dengan Ikatan Ahli Rantai Suplai Indonesia (IARSI), Universitas Logistik dan Bisnis Internasional (ULBI), serta Institut STIAMI, menghadirkan Smart Logistic International Workshop bertema “Winning the Global Supply Chain through Smart Logistic Innovation.” Acara ini merupakan side-event resmi Indo Build Tech 2025 dan didukung oleh Debindo.
Acara dibuka oleh CEO Citiasia, Fitrah R. Kautsar, yang menyoroti kompleksitas sistem distribusi Indonesia dan perlunya strategi terintegrasi. Sementara itu, Dirjen Ekosistem Digital Kominfo RI, Dr. Edwin Hidayat Abdullah, menegaskan bahwa digitalisasi logistik adalah kunci meningkatkan daya saing global Indonesia di masa depan.
Acara juga diramaikan oleh peluncuran buku Betawi Academia oleh Prof. Sylviana Murni, Rektor Institut STIAMI, yang menekankan pentingnya SDM unggul dan literasi digital dalam mendukung transformasi logistik.
Talkshow: Strategi, Inovasi, dan Tantangan Logistik Digital
Dipandu oleh Glory Oyong (Kompas Gramedia), talkshow menghadirkan: Prof. Bahrullah Akbar, yang menekankan peran Bank Pembangunan Daerah dalam inklusi keuangan bagi sektor logistik. Prof. Beniadi Setiawan, yang memaparkan pentingnya dashboard publik lintas kementerian dan predictive analytics untuk transparansi sistem logistik. Roland Permana (INSA), yang membahas efisiensi digitalisasi pelabuhan serta kesiapan SDM dan regulasi yang masih menjadi tantangan utama.Dalam sesi lanjutan yang dipandu oleh Dr. Wahyudi Adiprasetyo (ULBI), Dr. Prasabri Pesti memaparkan keberhasilan transformasi PT Pos Indonesia dari layanan surat menjadi perusahaan logistik nasional terintegrasi. Kontribusi bisnis logistik dalam portofolio Pos Indonesia meningkat signifikan dari 12% pada 2022 menjadi 41% di tahun 2024.
Citiasia menggarisbawahi konsep Smart City for Smart Logistics sebagai solusi masa depan. Empat pilar utama yang diusung yaitu Smart Governance, Smart Economy, Smart Living, dan Smart Environment.
Teknologi seperti IoT, Blockchain, Digital Twin, dan AI-based Planning diyakini akan menciptakan sistem logistik yang efisien, adaptif, dan berkelanjutan.
Salah satu rekomendasi utama workshop ini adalah pembentukan Badan Khusus Logistik Nasional—lembaga netral dan lintas sektoral yang fokus pada transformasi digital logistik tanpa tumpang tindih regulasi.