Bridgestone Gandeng Dompet Dhuafa Atasi Isu Stunting
INDUSTRY.co.id - Jakarta, Isu stunting masih menjadi tantangan serius di berbagai daerah di Indonesia. Data dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menunjukkan bahwa stunting tidak hanya berdampak pada kondisi fisik anak, tetapi juga perkembangan otak yang berpengaruh terhadap produktivitas di masa depan. Menyadari urgensi tersebut, PT Bridgestone Mining Solutions Indonesia (BMSI) menunjukkan komitmen kuatnya untuk ikut terlibat dalam penanggulangan masalah kesehatan ini melalui kerja sama dengan Dompet Dhuafa.
Pada Senin (30/06/2025), BMSI secara resmi menyerahkan donasi sebagai bentuk kontribusi dalam program kesehatan yang diinisiasi Dompet Dhuafa, khususnya dalam penguatan Pos Gizi di wilayah dengan tingkat stunting yang cukup tinggi. Penyerahan donasi ini menjadi simbol sinergi antara dunia usaha dan lembaga filantropi dalam membangun masyarakat yang sehat dan berdaya.
Sebagai perusahaan global yang bergerak di bidang industri ban, BMSI tak hanya berkomitmen pada performa produknya di jalur pertambangan atau industri berat. Di balik kekuatan produknya, Bridgestone juga menanamkan nilai-nilai keberlanjutan dalam operasional dan tanggung jawab sosial perusahaannya. Hal ini tercermin dalam kerangka kerja berkelanjutan yang disebut Bridgestone E8 Commitment: Energy, Ecology, Efficiency, Extension, Economy, Emotion, Ease, dan Empowerment.
Delapan nilai tersebut menjadi panduan bagi perusahaan untuk berkontribusi terhadap masyarakat dan lingkungan secara konsisten hingga tahun 2030.
“Kami memiliki komitmen untuk memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat, salah satunya melalui sektor kesehatan. Karena itu, kami mempercayakan Dompet Dhuafa sebagai mitra untuk merealisasikan upaya ini,” ujar Ina Rosalinda, General Manager Administrative Division PT BMSI.
Menurut Ina, kerja sama ini bukan hanya sebatas penyaluran donasi. Pihaknya ingin memastikan bahwa setiap bantuan yang disalurkan berdampak langsung kepada masyarakat, terutama anak-anak yang menjadi kelompok paling rentan terdampak stunting. Karena itu, monitoring dan evaluasi terhadap program menjadi bagian penting dari kolaborasi ini.
“BMSI sudah menjalankan program sosial sejak 2018, terutama di sektor lingkungan. Namun kini kami ingin memperluas kontribusi kami di sektor sosial, khususnya kesehatan. Masalah stunting adalah prioritas utama kami saat ini,” tambahnya.
Sementara itu, dalam pertemuan yang berlangsung di kantor pusat Dompet Dhuafa, Ahmad Faqih Syarafaddin, selaku General Manager Penghimpunan Dompet Dhuafa, menjelaskan bahwa Dompet Dhuafa telah memiliki program terstruktur dalam bidang kesehatan masyarakat, salah satunya adalah Bidan Untuk Negeri (BUN). Program ini telah berjalan di sejumlah wilayah dengan pendekatan berbasis komunitas dan pemberdayaan lokal.
Faqih menjelaskan bahwa Dompet Dhuafa tidak hanya mengandalkan tenaga profesional kesehatan, tetapi juga memberdayakan kader-kader lokal. Mereka direkrut dari warga setempat yang memiliki minat dan kapasitas untuk menjadi agen perubahan di bidang kesehatan. Dengan begitu, proses monitor dan evaluasi dapat berlangsung setiap saat serta berkelanjutan.
“Kader-kader ini kami bina secara intensif, diberikan pelatihan, serta dijalin dengan jaringan stakeholder seperti puskesmas dan pemerintah daerah. Dengan begitu, program dapat berjalan lebih berkelanjutan dan responsif terhadap kebutuhan lokal,” papar Faqih.
Dompet Dhuafa pun membuka ruang keterlibatan yang luas bagi BMSI. Bahkan, Faqih mengundang langsung karyawan-karyawan BMSI untuk turun ke lapangan dan berinteraksi langsung dengan penerima manfaat. Mereka dapat saling berbagi kisah dengan para penerima manfaat serta menyampaikan harapan besarnya.
“Kami ingin mendorong partisipasi karyawan agar merasakan langsung dampak dari program yang didukung oleh perusahaannya. Ini bukan hanya tentang donasi, tapi juga membangun relasi dan empati,” imbuhnya.
Rencananya, program kerja sama ini akan difokuskan di wilayah Banten, sebuah provinsi yang masih mencatatkan angka stunting yang cukup tinggi, terutama di wilayah-wilayah pinggiran dan pedesaan. Pelaksanaan program akan melibatkan pemetaan kasus, penyediaan Pos Gizi, edukasi gizi keluarga, hingga pendampingan ibu hamil dan balita.
BMSI dan Dompet Dhuafa akan memulai dengan pilot project yang terukur, dengan harapan dapat diperluas ke wilayah lain jika dinilai berhasil. Monitoring dan evaluasi rutin akan dilakukan untuk memastikan kualitas intervensi dan peningkatan status gizi anak-anak secara signifikan.
Kolaborasi antara Dompet Dhuafa dan BMSI ini menjadi salah satu bentuk nyata bahwa penanganan stunting bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah semata, melainkan membutuhkan peran aktif dari sektor swasta dan lembaga masyarakat. Dengan mengedepankan prinsip keberlanjutan, komitmen sosial, dan pendekatan berbasis komunitas, program ini diharapkan menjadi batu loncatan dalam membangun generasi masa depan yang sehat, mandiri, dan produktif.
Dompet Dhuafa mengapresiasi kepercayaan yang diberikan oleh BMSI, dan akan terus berupaya menjaga amanah ini dengan sebaik mungkin. Karena sejatinya, setiap langkah kecil yang dilakukan bersama akan berdampak besar bagi masa depan bangsa.