Tingkatkan Skala Solusi Daur Ulang, Circulate Capital Umumkan Dua Investasi Baru di Indonesia
INDUSTRY.co.id - Singapura, Circulate Capital, perusahaan manajemen investasi ekonomi sirkular terkemuka di negara pertumbuhan tinggi, hari ini mengumumkan dua investasi baru di Indonesia: Pelita Mekar Semesta (PMS) dan Polindo Utama. Komitmen baru ini menjadi langkah strategis dalam upaya Circulate Capital untuk meningkatkan skala solusi daur ulang yang sudah terbukti, serta memperkuat rantai pasokan di daerah dengan kebutuhan dan peluang terbesar.
Seiring peningkatan permintaan akan plastik daur ulang dan percepatan kebijakan di seluruh Asia, Circulate Capital terus berinvestasi pada perusahaan yang berada di garda depan ekonomi sirkular. Investasi ini mencerminkan komitmen jangka panjang perusahaan serta keyakinan bahwa pasar berkembang seperti Indonesia tidak hanya memberikan manfaat lingkungan, tetapi juga langkah konkret menuju pertumbuhan bisnis.
“Indonesia adalah salah satu negara dengan peluang terbesar untuk meningkatkan solusi ekonomi sirkular global,” ujar Dondi Hananto, Associate Investment Partner Asia Tenggara sekaligus Head of Indonesia, Circulate Capital. “Dengan kombinasi tepat antara permodalan, dukungan teknis, dan akses pasar, perusahaan seperti Polindo dan PMS bisa menjadi pemimpin nasional dan regional dalam solusi siklus sampah plastik.”
Pengembangan Solusi yang Telah Teruji
Pelita Mekar Semesta (PMS) adalah perusahaan daur ulang plastik yang telah beroperasi di Jawa Timur lebih dari 15 tahun. PMS mendaur ulang poliolefin — jenis plastik yang umumnya digunakan untuk kemasan dan kantong.
Investasi dari Circulate Capital akan meningkatkan kapasitas produksi PMS tiga kali lipat untuk produk blow-film, meningkatkan produksi pelet daur ulang yang berkualitas tinggi, dan mendukung pusat pengumpulan serta penyortiran sampah plastik di beberapa kota.
Produk PMS mencakup pelet daur ulang dan barang jadi seperti kantong sampah dan plastik untuk keperluan pertanian.
Polindo Utama (Polindo) adalah perusahaan daur ulang PET dengan pengalaman lebih dari 20 tahun serta menjalankan operasi terintegrasi dari pengumpulan, pencucian, hingga produksi kepingan dan pelet. PET, jenis plastik yang umum digunakan pada botol air dan soda, dapat diproses menjadi materi daur ulang food-grade.
Polindo berfokus pada sampah plastik pasca-konsumsi, memastikan bahan dikumpulkan langsung dari pengguna akhir. Setiap tahun, Polindo berhasil mengumpulkan dan mendaur ulang lebih dari 2,8 miliar botol plastik, memberikan ‘kehidupan kedua’ sebagai bahan daur ulang yang berkualitas tinggi.
Dengan investasi dari Circulate Capital, Polindo akan menambah kapasitas daur ulang PET-nya dan mulai memproses jenis plastik tambahan untuk memenuhi permintaan korporat akan bahan daur ulang yang berkualitas dari sumber terlacak.
Secara kumulatif hingga tahun 2030, kedua perusahaan diperkirakan akan mendaur ulang 320.000-ton sampah plastik, menambahkan lebih dari 30.000 ton kapasitas daur ulang baru, dan meningkatkan kesejahteraan sekitar 10.000 pekerja di seluruh sektor persampahan.
Pasar Strategis Untuk Pertumbuhan
Indonesia menghasilkan sekitar 6,8 juta ton sampah plastik setiap tahun, dengan lebih dari 70% berisiko mencemari lingkungan. Namun Indonesia juga memiliki ekosistem daur ulang lokal yang produktif, didukung oleh gelombang kebijakan dan permintaan konsumen yang mempercepat pergeseran menuju ekonomi sirkular.
“Investasi ini sangat penting untuk membangun ekonomi sirkular di Indonesia,” ujar Karyanto Wibowo, Direktur Senior Public Affairs & Sustainability, Danone Indonesia. “Dengan bermitra bersama Circulate Capital dan mendukung para pelaku daur ulang lokal, kami memperkuat infrastruktur yang dibutuhkan untuk berkembang seiring pertumbuhan Indonesia. Kami tidak hanya menjawab tantangan sampah saat ini—kami juga sedang membangun solusi masa depan. Ini menunjukkan komitmen kuat Danone AQUA untuk memberikan dampak positif yang nyata bagi lingkungan dan perekonomian Indonesia.”
Nurdiana Darus, Head of Sustainability dan Corporate Affairs Unilever Indonesia menyampaikan, pendaur ulang memiliki peran krusial dalam mengatasi tantangan pengelolaan sampah dan mendorong ekonomi sirkular di Indonesia. Investasi ini mendukung pengembangan infrastruktur daur ulang yang inklusif di Indonesia, sejalan dengan upaya perusahaan untuk mencapai ambisi bersama mengakhiri polusi plastik - melalui pengurangan, sirkulasi, dan kolaborasi.
"Dengan bekerja sama dengan seluruh pihak dalam rantai nilai dan membangun kemampuan serta sistem daur ulang bersama, kita dapat mencapai skala ekonomi yang diperlukan untuk memastikan plastik terus berfungsi sebagaimana mestinya dan tidak mencemari lingkungan, sambil juga meningkatkan akses ke bahan daur ulang," ungkapnya.
Circulate Capital telah mendukung 23 perusahaan di Asia dan Amerika Latin, menyalurkan modal untuk mendaur ulang plastik, mendorong dampak iklim, dan membangun rantai pasokan yang tangguh dan sesuai kebutuhan masa depan. Sebelum dua investasi ini, portofolio perusahaan telah menambah kapasitas daur ulang sebesar 455.000 ton per tahun, menghindari 627.000 ton emisi COâe, dan meningkatkan taraf hidup lebih dari 6.600 pekerja.