Bank BJB Syariah Resmi Catatkan Sukuk Perdana di BEI, Perkuat Permodalan dan Ekspansi Pembiayaan Syariah

Oleh : Nina Karlita | Kamis, 03 Juli 2025 - 15:46 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta — Bank BJB Syariah menorehkan tonggak penting dalam sejarah perbankan syariah nasional dengan resmi mencatatkan Sukuk Wakalah bi al-Istitsmar Subordinasi I Tahun 2025 di Bursa Efek Indonesia (BEI). 

Pencatatan ini menandai langkah strategis dalam roadmap lima tahun bank untuk memperkuat struktur permodalan sekaligus memperluas akses pendanaan syariah jangka panjang.

Seremoni pencatatan sukuk digelar di Gedung BEI, Jakarta, dan dihadiri oleh jajaran Komisaris, Dewan Pengawas Syariah, Direksi bank BJB Syariah, serta perwakilan dari lembaga dan profesi penunjang pasar modal.

Direktur Utama bank BJB Syariah, Arief Setyahadi, menyampaikan bahwa penerbitan dan pencatatan sukuk ini merupakan bukti komitmen perusahaan dalam menjawab tantangan industri perbankan syariah yang semakin dinamis dan kompetitif.

“Ini merupakan langkah penting untuk memperkuat struktur permodalan kami dan membuka akses terhadap pendanaan jangka panjang yang sesuai prinsip syariah. Pasar modal syariah memiliki potensi besar dalam mendukung pertumbuhan industri keuangan berkelanjutan,” ujar Arief dalam sambutannya.

Detail Penerbitan Sukuk:
Seri A: Rp240 miliar, tenor 5 tahun, imbal hasil 8,70% per tahun
Seri B: Rp60 miliar, tenor 7 tahun, imbal hasil 9,00% per tahun

Sukuk ini memperoleh peringkat idAA- untuk peringkat korporasi, dan idA(sy) untuk instrumen subordinasi dari PEFINDO. Sukuk diterbitkan dengan fitur write-down tanpa kompensasi, menggunakan akad Wakalah bi al-Istitsmar yang telah dinyatakan sesuai syariah oleh Tim Ahli Syariah.

Arief menambahkan bahwa tingginya antusiasme investor menunjukkan besarnya kepercayaan pasar terhadap prospek bisnis bank BJB Syariah.

Seluruh dana hasil penerbitan akan digunakan sebagai modal pelengkap (Tier 2) untuk memperkuat struktur permodalan dan mendukung ekspansi pembiayaan syariah, khususnya berbasis akad Murabahah, baik untuk segmen produktif maupun konsumtif.