Menpar Widiyanti Hadiri Kirab Pusaka Dalem Mangkunegaran 1 Sura

Oleh : Candra Mata | Selasa, 01 Juli 2025 - 11:23 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta, Pada hari Kamis pekan lalu, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana menghadiri perayaan Malam 1 Sura yang berlangsung di Keraton Kasunanan Surakarta yang sarat dengan makna.

Kehadiran Menpar Widiyanti di ritual tahunan itu dalam rangka memenuhi undangan Kangjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkoenagoro X dan keluarga besar Pura Mangkunegaran.

"Dengan rasa hormat dan bahagia, saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kangjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkoenagoro X dan keluarga besar Pura Mangkunegaran atas undangan dalam perayaan Malam 1 Suro yang mengandung makna mendalam," ungkap Menpar Widiyanti seperti dikutip redaksi INDUSTRY.co.id melalui unggahan yang dibagikannya di akun Istagram @widi.wardhanan, Selasa (1/7/2025).

Menpar Widiyanti mengatakan, bahwa tradisi Malam 1 Suro merupakan cermin kearifan lokal Jawa yang penuh nilai spiritual dan refleksi diri sekaligus menjadi momentum untuk menyucikan niat dan menjaga harmoni dengan sesama dan alam. 

 "Di malam yang sakral ini kita diajak untuk hening, bersyukur, dan memohon keselamatan dari Tuhan yang Maha Kuasa," sambung Menpar.

Dikatakan Menpar Widiyanti lebih lanjut,   tetap setia menjaga tradisi leluhur melalui Kirab Pusaka Dalem 1 Sura merupakan kekayaan budaya sebagai sumber kekuatan bangsa, menyatukan sejarah, spiritualitas dan jati diri dalam satu harmoni. Menpar Widiyanti juga mengungkapkan, bahwa perayaan ini menjadi pengingat bahwa warisan budaya bukan hanya untuk dikenang tapi untuk dijaga dan diwariskan.

"Mari terus merawat jati diri bangsa melalui pelestarian tradisi yang penuh makna ini," kata Menpar diakhir unggahannya. 

Adapun untuk diketahui, Malam Satu Suro adalah malam yang jatuh pada tanggal 1 Suro dalam penanggalan Jawa, yang bertepatan dengan 1 Muharam dalam kalender Hijriah atau Tahun Baru Islam. Sedangkan Tradisi kirab pusaka Dalem 1 Sura adalah sebuah prosesi arak-arakan yang melibatkan benda-benda pusaka yang dianggap sakral dan memiliki nilai historis-spiritual dalam suatu keraton.