JAPFA dan Greenfields Impor 1.100 Sapi Perah Crossbreed, Dorong Produksi Susu Nasional dan Berdayakan Peternak Lokal

Oleh : Nina Karlita | Minggu, 29 Juni 2025 - 10:35 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta – JAPFA melalui anak usahanya PT Santosa Agrindo Lestari (Santori), menggandeng PT Greenfields Dairy Indonesia (Greenfields) untuk mengimpor 1.100 ekor sapi perah bunting jenis crossbreed (Holstein-Jersey) dari Australia. 

Seluruh sapi tersebut akan didistribusikan ke 120 peternak lokal melalui program Kemitraan Sapi Perah Greenfields (KSG) yang tersebar di Kabupaten Malang, Kabupaten Blitar, Kabupaten Pasuruan, dan Kota Batu, Jawa Timur.

Saat ini, produksi Susu Segar Dalam Negeri (SSDN) baru mampu mencukupi sekitar 21% dari kebutuhan nasional yang mencapai 4,6 juta ton per tahun. Kehadiran sapi crossbreed ini diharapkan dapat mendorong peningkatan populasi sapi perah dan hasil produksi susu lokal yang lebih optimal.

Direktur JAPFA, Rachmat Indrajaya, menegaskan bahwa kolaborasi ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat sektor peternakan sapi perah nasional.

“Kami harap program ini menjadi terobosan baru untuk mendorong produksi SSDN di masa depan. JAPFA dan Greenfields berkomitmen menjadi bagian dari solusi jangka panjang bagi kemandirian daging dan susu nasional,” ujarnya.

CEO Greenfields, Akhil Chandra, menambahkan bahwa para peternak mitra akan mendapatkan pendampingan teknis dan hasil susu mereka akan langsung diserap oleh Greenfields.

“Kami ingin peternak lokal terus berkembang dan mampu meningkatkan kapasitas produksi secara berkelanjutan,” jelasnya.

Sebagai hasil persilangan dua jenis sapi perah dengan sifat genetik unggul, sapi perah crossbreed ini memiliki banyak keistimewaan, seperti: produktivitas dan kualitas susu yang baik, harga yang lebih terjangkau; interval kelahiran yang lebih pendek dan usia produktif yang lebih lama; ukuran tubuh sedang sehingga lebih cocok untuk dimiliki peternak lokal karena biaya pakan yang lebih ekonomis; dan adapatif dengan wilayah beriklim tropis. 

Sebelum diserahkan ke peternak, seluruh sapi akan menjalani karantina dua minggu di fasilitas JAPFA di Probolinggo untuk menjamin kesehatan dan adaptasi lingkungan.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian RI, Agung Suganda, menyambut baik inisiatif ini sebagai bagian dari Program Peningkatan Produksi Susu dan Daging Nasional (P2SDN).

“Pemerintah menargetkan populasi sapi perah mencapai satu juta ekor pada 2029. Kami mendorong kolaborasi seperti ini dan mendukung pembiayaan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR),” ujarnya.

Salah satu peternak mitra, Ida Widiyawati, Ketua Kelompok Peternak di Wagir, Kabupaten Malang, mengaku optimistis dengan program ini.

“Sapi-sapi ini sangat cocok dengan iklim kami dan kualitasnya sangat baik. Kami harap makin banyak peternak lokal yang bisa ikut serta,” ungkapnya.

Dengan langkah nyata ini, JAPFA dan Greenfields menunjukkan komitmen jangka panjang dalam membangun ekosistem peternakan sapi perah yang berkelanjutan, sekaligus memperkuat ketahanan pangan dan kemandirian industri susu nasional.