Sistem Perpipaan untuk Infrastruktur Modern: Jangan Asal Pilih, Ini Tipsnya!
INDUSTRY.co.id - Jakarta - Ketika merancang sebuah bangunan, baik hunian, gedung bertingkat, kawasan industri, maupun fasilitas publik, fokus utama seringkali hanya tertuju pada desain arsitektur, struktur bangunan, atau finishing. Padahal, ada satu bagian yang jarang terlihat namun sangat krusial, yaitu sistem perpipaan.
Jika tidak diperhitungkan sejak awal, sistem ini bisa menjadi sumber masalah, mulai dari kebocoran, gangguan distribusi air, hingga kerusakan struktural. Untuk itu, penting bagi desainer, kontraktor, maupun pemilik proyek untuk memahami cara memilih sistem perpipaan yang tepat.
Bahkan, menurut data dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKB) Bidang Akuntan Negara, Indonesia setidaknya kehilangan sekitar 1,7 miliar meter kubik air bersih atau setara dengan Rp9,6 triliun setiap tahunnya.
Agar tidak salah pilih, berikut 5 tips memilih sistem perpipaan yang tepat untuk membangun infrastruktur berkelanjutan dan tahan lama.
1. Kenali material pipa
Pipa adalah komponen yang umumnya tidak terlihat setelah bangunan selesai, namun dampaknya akan sangat terasa jika terjadi kebocoran atau kerusakan. Karena itu, pemilihan material pipa harus mempertimbangkan ketahanan jangka panjang, kesesuaian dengan fungsi, serta kondisi lingkungan di lapangan.
2. Pahami kebutuhan proyek sejak awal
Setiap proyek memiliki karakteristik berbeda, seperti sistem perpipaan untuk gedung bertingkat misalnya, harus memiliki tuntutan teknis yang berbeda dengan kawasan perumahan atau instalasi untuk kebutuhan industri. Faktor seperti tekanan air, suhu, dan intensitas pemakaian air juga harus dianalisis dan diperhitungkan secara menyeluruh.
Beberapa penyedia produk perpipaan di Indonesia telah menawarkan rangkaian solusi lengkap untuk menjawab kebutuhan ini, salah satunya adalah Vinilon Group yang memproduksi sistem perpipaan dari hulu ke hilir dengan pilihan material, ukuran, dan spesifikasi teknis yang beragam, yakni:
â Pipa HDPE (High-Density Polyethylene) cocok untuk instalasi bawah tanah, karena memiliki fleksibilitas tinggi, tahan terhadap tekanan, dan tahan korosi. Ideal untuk jaringan distribusi air bersih atau limbah di area yang rawan pergerakan tanah.
â Pipa PP-R (Polypropylene Random) banyak digunakan untuk saluran air panas dan dingin, terutama pada hunian vertikal atau bangunan komersial. Material ini tahan suhu tinggi, tidak berkarat, dan memiliki umur pakai yang panjang.
â Pipa uPVC (Unplasticized Polyvinyl Chloride) sering digunakan untuk saluran air baku atau drainase di rumahan. Selain ringan dan mudah dipasang, jenis ini juga tersedia dalam berbagai diameter yang fleksibel untuk berbagai kebutuhan proyek.
3. Perhatikan sertifikasi dan kualitas
Sertifikasi pendukung, atau standar teknis lainnya turut menjadi indikator penting bahwa produk tersebut telah melalui proses uji laboratorium dan kontrol kualitas yang ketat. Produk yang telah tersertifikasi memberi jaminan lebih terpercaya, terutama untuk proyek berskala besar atau penggunaan jangka panjang. Seperti yang sertifikasi Green Label Indonesia, SNI, ISO 90001, ISO 45001, dan ISO 14001.
4. Ketahui sistem penyambungan pipa
Fungsi pipa tidak bergantung pada kualitasnya saja, tetapi juga pada teknik penyambungannya. Jika tidak tersambung dengan baik, pipa dapat mengalami kebocoran akibat pergeseran. Terdapat berbagai teknik penyambungan yang tersedia, antara lain adalah:
â HDPE: butt fusion, electro fusion, fitting, socket fusion.
â uPVC: solvent cement joint & rubber ring joint
â PP-R: smart fit, socket fusion, butt fusion.
Oleh karena itu sebagai bentuk dukungan dan edukasi dalam proses penyambungan pipa, Vinilon Group menyediakan kelas pelatihan penyambungan pipa HDPE bersertifikasi resmi, bekerjasama dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
5. Pilih pipa dari merek terpercaya
Di tengah banyaknya pilihan, memilih produk dari merek terpercaya bisa menghindari berbagai masalah dalam jangka panjang. Merek pipa yang terpercaya bisa dinilai dari sertifikasi yang dimiliki, serta kualitas produk yang terjaga. Selain itu, merek terpercaya juga mampu menyediakan produk-produk yang sesuai dengan kebutuhan infrastruktur saat ini.
Salah satu contoh produk yang banyak digunakan di proyek infrastruktur adalah pipa HDPE. Jenis pipa ini digunakan karena kekuatan, fleksibilitas, dan ketahanannya terhadap korosi maupun tekanan tanah.
Vinilon Group, sebagai produsen dan distributor sistem perpipaan dari hulu ke hilir, memiliki pipa HDPE bersertifikasi Green Label Indonesia, SNI, ISO, dan MRS yang dapat digunakan untuk saluran air bersih, air limbah, kabel, hingga gas. Dengan sistem penyambungan yang kuat dan efisien, pipa HDPE Vinilon mampu menjadi pilihan yang dapat diandalkan untuk infrastruktur berkelanjutan dan modern Indonesia.