Jaminan Unit Tersewa dan Insentif PPN Dukung Investasi Apartemen di Tahun 2025

Oleh : Hariyanto | Rabu, 18 Juni 2025 - 16:14 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta – Selama tiga tahun terakhir, tingkat imbal hasil sewa apartemen tetap relatif stabil, bertahan di kisaran 4%. Dilihat dari perspektif lokasi, kawasan pusat bisnis atau CBD secara konsisten mencatat hasil sewa tertinggi dan paling stabil—sebesar 4,3% selama tiga tahun terakhir— hal tersebut turut didukung oleh penyewa korporat, ekspatriat, dan profesional yang mencari fasilitas premium di lokasi strategis.

Pada Q1 2025, harga penawaran rata-rata tercatat sebesar Rp35,77 juta per meter persegi, mencerminkan kenaikan sebesar 0,1% secara kuartal (QoQ) dan 0,3% secara tahunan (YoY). Kenaikan harga paling signifikan terjadi di Jakarta Selatan, di mana beberapa proyek menyesuaikan harga hingga 6% pada awal tahun. 

Penyesuaian ini sejalan dengan serah terima proyek-proyek baru yang telah selesai dibangun, unit-unit baru secara umum mengalami kenaikan harga, terutama pada bulan-bulan awal setelah tahap penyelesaian.

“Untuk menarik calon pembeli, pengembang terus menawarkan berbagai insentif. Promosi yang paling sering ditawarkan meliputi pemberian voucher furnitur gratis, diskon biaya pemesanan, dan bebas biaya pengelolaan selama 1–2 tahun, ditambah dengan insentif PPN 100% yang masih berlaku.” kata Ferry Salanto, Colliers Indonesia Head of Research Colliers, Selasa (17/5/2025).

Colliers juga menilai bahwa beberapa proyek menawarkan jaminan imbal hasil sewa, baik dalam bentuk jaminan sewa selama satu tahun—dibayarkan setiap bulan—atau cashback tetap sebesar Rp5 juta per bulan selama dua tahun, yang ditujukan untuk menarik pembeli yang ingin membeli unit tersebut sebagai bagian dari portofolio investasi mereka.

Selanjutnya hingga tahun 2027, sebanyak 4.861 unit apartemen diperkirakan akan diserahterimakan, dengan 51% dijadwalkan pada sisa tahun 2025, 25% pada 2026, dan 24% pada 2027. Dari jumlah tersebut, Jakarta Selatan diperkirakan akan mendominasi, mencakup 72% dari total serah terima mendatang. 

Saat ini, Jakarta Barat memiliki pangsa pasokan terbesar, yaitu 24% dari total pasokan, dan diperkirakan akan tetap demikian hingga 2027. Sementara itu, Jakarta Selatan diperkirakan mengalami sedikit peningkatan, dari 20% menjadi 21% pada 2027, menandakan pergeseran distribusi pasokan secara bertahap di wiliayah tersebut.

Melihat ke depan menuju tahun 2027, Colliers memperkirakan harga akan mengalami pertumbuhan yang stabil dalam kisaran 1–2%. Kenaikan harga paling signifikan diperkirakan akan terus terjadi di Jakarta Selatan, didukung oleh konsentrasi proyek-proyek yang sedang dibangun di wilayah tersebut.