Ketua BNSP Dorong Mutu Sertifikasi, 3 LSP Ikuti RCC BNSP di LSP GETI
INDUSTRY.co.id - Tiga Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP), yaitu LSP GETI, LSP Pusat Pendidikan Geomigas Cepu, dan LSP Pengembangan Energi dan Mineral Indonesia, mengikuti kegiatan Rekognisi Kompetensi Asesor (RCC) yang diselenggarakan pada 24–25 Mei 2025 di Kantor LSP GETI, GWR, Tangerang.
Kegiatan RCC ini menjadi langkah strategis dalam menjaga serta memperbarui kompetensi asesor yang merupakan ujung tombak pelaksanaan sertifikasi kompetensi kerja berbasis Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). Selama dua hari, para asesor mengikuti rangkaian evaluasi dan pemutakhiran kompetensi, yang mencakup pembekalan materi terbaru, validasi dokumen asesmen, serta simulasi praktik asesmen di bawah supervisi master asesor yang ditugaskan oleh BNSP.
Ketua BNSP, Syamsi Hari, yang hadir secara langsung dan memberikan sambutan pembuka, menegaskan bahwa RCC adalah momen penting untuk memperkuat kualitas proses sertifikasi di Indonesia. Ia mengungkapkan bahwa sepanjang tahun 2024, jumlah asesi yang mengikuti proses asesmen mencapai 1,6 juta orang — angka yang tinggi dan membutuhkan pengawasan mutu yang ketat.
“Indonesia saat ini memiliki lebih dari 2.333 LSP terlisensi, namun hanya sekitar 1.763 yang aktif mengajukan blanko sertifikat. Artinya, masih ada pekerjaan rumah dalam memastikan bahwa seluruh LSP menjalankan fungsinya secara profesional dan optimal,” ujar Syamsi.
Lebih lanjut, ia mengingatkan pentingnya menjaga integritas dan profesionalisme asesor, yang saat ini jumlahnya mencapai sekitar 50.000 orang di seluruh Indonesia.
“Utamakan kualitas asesmen, bukan hanya kuantitas. Peran asesor sangat vital karena keputusan yang mereka ambil dapat menentukan masa depan ekonomi seorang asesi. Jika asesor bekerja secara objektif dan profesional, maka sertifikat BNSP benar-benar akan menjadi modal yang kuat untuk bersaing di dunia kerja maupun berwirausaha,” tambahnya.
RCC ini juga menjadi ajang berbagi pengalaman lintas sektor, khususnya antara sektor energi, digital, dan industri kreatif yang diwakili oleh ketiga LSP peserta. Forum semacam ini penting mengingat kebutuhan industri yang terus berkembang, sehingga menuntut proses asesmen yang relevan, adaptif, dan terpercaya.
Dewan Pengarah LSP GETI, Divera Wicaksono, menekankan bahwa RCC bukan sekadar kewajiban administratif, melainkan bagian dari komitmen menjaga marwah profesi asesor.
“Kami ingin memastikan seluruh asesor tetap up to date dengan metode, regulasi, dan etika asesmen terbaru. Ini adalah bagian dari upaya menjaga kepercayaan dunia usaha dan industri terhadap sistem sertifikasi kompetensi nasional,” ungkapnya.
Ia juga menambahkan bahwa LSP GETI berkomitmen memperluas akses sertifikasi di bidang digital:
“Di LSP GETI, kami mendorong pelaksanaan sertifikasi BNSP bagi talenta digital, khususnya mahasiswa dari berbagai jurusan di seluruh Indonesia. Dunia telah berubah; keterampilan digital kini menjadi kebutuhan dasar di hampir semua sektor. Karena itu, kami mengajak seluruh perguruan tinggi untuk bermitra dengan LSP GETI dalam mempersiapkan generasi muda menghadapi masa depan melalui sertifikasi BNSP di bidang digital.”
Dengan semangat kolaborasi dan peningkatan kapasitas, RCC ini diharapkan menjadi contoh praktik baik bagi LSP lain untuk terus meningkatkan mutu asesor secara konsisten dan berkelanjutan.