Mal Kendaraan Listrik Pertama di Asia Segera Hadir, ENTREV Dorong Pasar Mobil Listrik Bekas
INDUSTRY.co.id - Jakarta – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menargetkan pusat perdagangan kendaraan listrik berbasis baterai (KBLBB), EV Indonesia Center, mulai beroperasi pada akhir 2025.
Mal KBLBB pertama di Asia ini akan dibuka di Mal Pluit Junction, Jakarta Utara, dan digadang-gadang menjadi ekosistem kendaraan listrik terlengkap di Indonesia. ENTREV mendorong agar pusat ini juga mengakomodasi pasar mobil listrik bekas yang dinilai belum tergarap optimal.
Transformasi Mal Pluit Junction telah dimulai sejak April 2025 oleh PT Jakarta Propertindo (Perseroda) atau Jakpro, bekerja sama dengan Pico Indonesia selaku pengelola.
Konsepnya akan mencakup berbagai elemen penting dalam dunia kendaraan listrik, mulai dari showroom EV baru dan bekas, charging station, pusat layanan purna jual, hingga pusat edukasi dan experience center.
Dalam pernyataannya, Eko Adji Buwono selaku perwakilan ENTREV menyebut bahwa kehadiran mal ini menjadi langkah strategis dalam mengembangkan pasar KBLBB di Tanah Air. ENTREV menilai, selain kendaraan baru, pasar kendaraan listrik bekas perlu segera dibentuk sebagai bagian dari ekosistem berkelanjutan.
“Kita perlu membangun ekosistem KBLBB yang menyeluruh, termasuk pasar kendaraan bekasnya. Hadirnya mal khusus ini berpotensi besar untuk membuka sekup pasar tersebut,” ujar Eko.
Eko juga menekankan bahwa keberadaan pasar mobil listrik bekas akan membantu menjangkau masyarakat kelas menengah yang masih kesulitan mengakses kendaraan listrik baru karena harga yang relatif tinggi.
Harga Masih Jadi Kendala, Mobil Listrik Bekas Jadi Solusi
Studi dari Deloitte menunjukkan bahwa 61% responden Indonesia bersedia membeli kendaraan listrik jika harganya setara dengan mobil berbahan bakar minyak (ICE). Sementara 23% lainnya tertarik jika harganya lebih murah.
Saat ini, harga mobil listrik baru berkisar di angka Rp800 juta, sedangkan daya beli masyarakat menengah masih berada di angka Rp300 jutaan. Di sinilah pasar kendaraan listrik bekas berperan penting sebagai solusi.
“ENTREV menilai adanya pasar kendaraan bekas dapat mendorong adopsi KBLBB secara lebih luas. Kita perlu sadar besarnya potensi tersebut. Hal ini sekaligus memperkuat value chain KBLBB di tanah air,” tambah Eko.