Inovasi Limbah Tambang Jadi Material Bangunan: Teknologi Boediman Wijaja Siap Diadopsi di Kawasan Industri Jababeka (KIJA)

Oleh : Hariyanto | Sabtu, 17 Mei 2025 - 17:02 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - Dalam seminar eksklusif bertajuk “A Great Step: Boediman Widjaja Story – Pergi dari Indonesia, Berjaya di Singapura” yang diselenggarakan di President Lounge, Menara Batavia, Boediman Widjaja, Founder & CEO JOE Green Singapore, memaparkan bagaimana ia berhasil mengembangkan teknologi panel bangunan dari limbah padat pertambangan menjadi solusi konstruksi ramah lingkungan berskala internasional.

Acara yang dihadiri lebih dari 100 peserta secara langsung serta ratusan peserta daring ini menghadirkan pula Dr. Tamils Evan Thangah, Direktur R&D JOE Green, yang menjelaskan secara teknis proses transformasi limbah menjadi panel berkualitas tinggi. Teknologi ini telah digunakan di berbagai proyek prestisius di Singapura dan Malaysia, menggantikan material konvensional dengan material hijau yang lebih efisien, kuat, dan cepat dipasang.

“Di tangan Boediman Widjaja, limbah disulap menjadi material hijau bernilai tinggi. Karyanya hadir di ribuan proyek prestisius Asia Tenggara dan diakui hingga tingkat internasional,” ungkap Dr. Tanils.

Jababeka Dorong Adopsi Teknologi Panel untuk Perumahan Murah di Indonesia

S.D. Darmono, Founder & CEO PT Jababeka Tbk (KIJA), menyambut antusias peluang kerja sama ini. Ia mengajak para kontraktor, arsitek, dan sub-developer untuk memanfaatkan lahan siap bangun di empat kawasan industri Jababeka — di Cikarang, Kendal, Tanjung Lesung, dan Morotai — sebagai basis pembangunan perumahan murah yang ramah lingkungan dengan menggunakan teknologi panel dari JOE Green.

“Kami ingin mendorong adopsi teknologi ini untuk meniru sukses pembangunan public housing di Singapura. Kami siap menyediakan lahannya — yang sudah lengkap dengan infrastruktur dan izin — agar developer langsung bisa membangun,” ujar Darmono.

Mendorong Circular Economy dan Green Innovation di Sektor Konstruksi

Teknologi ini menjadi contoh konkret penerapan circular economy di sektor properti, dengan nilai tambah besar, diantaranya mengurangi limbah industri secara signifikan. Kemudian menurunkan biaya dan waktu konstruksi dan menghasilkan bangunan kuat, tahan cuaca tropis, dan ramah lingkungan.

Langkah ini menjadi bagian dari transformasi industri konstruksi Indonesia menuju keberlanjutan. Jababeka membuka peluang kolaborasi bagi mitra pengembang yang ingin mengadopsi teknologi ini di berbagai proyek perumahan dan kawasan industri yang dikelolanya.

“Saya percaya, membangun kota modern tak cukup hanya indah dipandang. Kota harus berkelanjutan, ramah lingkungan dan punya daya saing global,” ujar Boediman Widjaja.

Boediman optimistis dengan kerja sama dan dengan visi yang sama, bisa menciptakan masa depan yang lebih baik untuk dunia konstruksi.

"Kami ingin industri konstruksi tidak lagi jadi penyumbang besar polusi. Justru sebaliknya, harus jadi bagian dari solusi menyelamatkan bumi,” tandasnya.