Path to Sustainable Growth 2025, Kolaborasi Lintas Industri Dorong Transformasi Pariwisata Berkelanjutan di Bali

Oleh : Nina Karlita | Rabu, 14 Mei 2025 - 18:20 WIB

INDUSTRY.co.id - Nusa Dua, Bali — The Apurva Kempinski Bali kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung pelestarian lingkungan dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan melalui gelaran tahunan Path to Sustainable Growth 2025. 

Acara prestisius ini mempertemukan para ahli, pelaku bisnis, pembuat kebijakan, hingga komunitas lingkungan dalam satu forum kolaboratif untuk membentuk masa depan pariwisata yang bertanggung jawab, inklusif, dan menguntungkan.

Dengan tema “Memimpin Gerakan Pelestarian yang Berkelanjutan dengan Kolaborasi Lintas Industri”, acara ini menghadirkan empat sesi panel diskusi, pidato utama dari Kementerian Pariwisata, serta pembicara dari berbagai sektor—mulai dari perhotelan, konservasi, agrikultur, hingga energi terbarukan.

Acara dibuka dengan pidato Drs. Amnu Fuadiy, M.A., Asisten Deputi Manajemen Usaha Pariwisata Berkelanjutan dari Kemenparekraf. 

Ia memaparkan lima program prioritas yang menjadi kunci keberhasilan pariwisata berkelanjutan di Indonesia. Termasuk Gerakan pariwisata bersih, Digitalisasi pemasaran, Daya tarik wisata unik, Pelestarian warisan budaya, dan Pengembangan desa wisata.

Sementara 4 Panel Diskusi membahas Ketahanan Lingkungan hingga Sertifikasi Keberlanjutan.

Blueprint for Building Sustainable Destinations

Panel ini membahas strategi menciptakan destinasi wisata regeneratif. Tokoh seperti Alistair Speirs dan Jelle Therry memaparkan tantangan, serta desain destinasi yang mendukung keanekaragaman hayati dan ketahanan air.

The Challenges of Coexistence between Community and Tourism

Fokus pada integrasi komunitas lokal dalam pembangunan wisata. Dr. Yoga Iswara menyerukan kolaborasi menuju Bali net-zero, sementara John Higson dari Eco Solutions Lombok menawarkan solusi berbasis wanatani.

The Importance of Sustainable Hospitality and Biodiversity

Helianti Hilman dan Nicolas Perez menggarisbawahi pentingnya pelestarian pangan lokal dan sumber daya air. Dr. Stefan Phang membagikan inisiatif "Linen for Life" dan "Soap for Life" yang sukses di berbagai negara.

Measuring and Mastering Sustainability

Panel ini membahas pentingnya pengukuran dalam praktik keberlanjutan. Shane Dalke berbagi pengalamannya dari proyek ‘Gelephu Mindfulness City’ yang menyatukan arsitektur dengan keseimbangan ekologi.

Dalam upaya menuju net zero emission, acara ini mencatat jejak karbon sebesar 6.537,75 kg COâ‚‚e. Untuk mengimbangi emisi ini, dibutuhkan setidaknya 725 pohon bakau atau 98 pohon nangka selama tiga tahun. The Apurva Kempinski Bali berkomitmen penuh untuk melakukan pengimbangan emisi tersebut sebagai bagian dari target menjadi hotel pertama di Indonesia yang mencapai karbon netral.

Acara ini meninggalkan dampak mendalam bagi peserta. “Pertemuan ini mengubah segalanya bagi saya,” ujar Katarina, seorang hotelier. 

Sementara Desy, agen perjalanan, mengatakan, “Fokus pada solusi praktis dan kolaborasi sangat menginspirasi. Saya tidak sabar untuk menerapkan ilmu yang saya dapatkan.”

General Manager Vincent Guironnet menyampaikan, “Kami senang dapat menjadi wadah bagi para pemikir dan pelaku industri untuk berkolaborasi demi pertumbuhan yang berkelanjutan. Kami percaya, bersama kita bisa menjadi contoh dan menginspirasi perubahan nyata.”