Gerak Cepat, Tepat dan Bersama, Ini Jurus Jitu Kabupaten Bulungan Dukung Swasembada Pangan Nasional
INDUSTRY.co.id - Bulungan - Upaya mencapai swasembada pangan nasional bukan hanya menjadi program semata. Terbukti pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya meningkatkan produktivitas pertanian, salah satunya melalui percepatan Luas Tambah Tanam (LTT) serta optimalisasi lahan pertanian.
Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman menyebut Presiden menargetkan Indonesia dapat mencapai swasembada pangan dalam waktu sesingkat-singkatnya. Sehingga, peran PPL termasuk dinas pertanian, Bulog, Badan Pangan Nasional, Pupuk Indonesia hingga TNI Polri di seluruh wilayah juga sangat dibutuhkan.
"Para PPL yang saya cintai, ditangan Anda pangan Indonesia. Pangan bermasalah, negara bermasalah," kata Mentan beberapa waktu lalu.
Mentan pun menegaskan, peran Babinsa (Bintara Pembina Desa) dalam Luas Tambah Tanam (LTT) sangat penting, khususnya dalam mendukung program swasembada pangan dan peningkatan produksi pertanian.
Babinsa berperan sebagai garda terdepan di lapangan yang aktif mendampingi petani, memberikan bimbingan teknis, serta memastikan pelaksanaan LTT berjalan sesuai rencana.
Senada dengan Mentan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti menegaskan bahwa keberhasilan program LTT memerlukan sinergi yang kuat antara seluruh pihak di sektor pertanian, baik di tingkat pusat maupun daerah.
Oleh karena itu, untuk mengoptimalkan peran penyuluh maka Kementan meluncurkan e-Pusluh, sistem pelaporan berbasis teknologi.
Selaku penanggung LTT dan Oplah Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), Kepala Pusat Pelatihan Pertanian (Kapuslatan) Inneke Kusumawaty berkesempatan langsung melakukan penguatan kapasitas bagi Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan Babinsa yang dilaksanakan di Kodim 0903 Bulungan, Senin (05/05/2025).
"Untuk mendukung percepatan swasembada pangan, peran PPL dinilai sangat penting dalam mendukung dan mendampingi petani di seluruh Indonesia. Penyuluh memiliki posisi strategis sebagai garda terdepan dalam pendampingan petani dalam memberikan edukasi, bimbingan teknis, serta membantu petani dalam mengadopsi teknologi pertanian yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Peran Babinsa pun tak kalah penting dalam memastikan proses pelaksanaan LTT berjalan baik,” papar Inneke.
Dihadapan para PPL dan Babinsa Kabupaten Bulungan, Kapuslatan menegaskan aplikasi e-Pusluh berbasis adroid menjadi salah satu instrumen utama dalam memantau perkembangan LTT.
Kapuslatan juga mengingatkan bahwa penyuluh diwajibkan untuk menyampaikan laporan harian yang selanjutkan di verifikasi oleh Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP). Evaluasi capaian dilakukan setiap bulan oleh koordinator guna meningkatkan akurasi dan efektivitas pelaporan.
Selain pelaporan, penyuluh pertanian juga bertanggung jawab dalam mendampingi petani dalam identifikasi lokasi, luas tanam, serta pengelolaan sarana produksi seperti benih, pupuk, dan pengendalian hama.
"Dengan koordinasi yang intensif dan sistem pelaporan yang terintegrasi, Kementan berharap program LTT dapat berjalan dengan optimal, memperkuat ketahanan pangan nasional, dan target swasembada pangan yang berkelanjutan akan tercapai. Jangan kita sia-siakan investasi pemerintah dalam hal ini bantuan alsintan, benih dan pupuk kepada petani, kita tunjukkan dengan hasil nyata yakni swasembada pangan", kata Inneke.
Kegiatan yang dilaksanakan pada 5-6 Mei 2025, ini dihadiri oleh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Kaltara, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bulungan, Kasdim 0903 Bulungan serta jajarannya.
PPL dan BABINSA akan mendapatkan materi Pemetaan dan Poligonisasi, Penumbuhan Etos Kerja dan Jiwa Cinta Tanah Air, Analisis Usaha Tani, Metode Penyuluhan Partisipatif serta Pelaporan Kinerja PPL Melalui E-Pusluh.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bulungan, Kristiyanto tak hentinya menghimbau PPL untuk aktif mendampingi petani dalam LTT.
"Strategi kita dalam pencapaian target LTT adalah pertama mengubah mindset petani dari petani tradisional menuju kemandirian pangan, penyusunan jadwal tanam padi poktan (luas eksisting sawah, luas panen dan penyiapan lahan), serta Kampanye Gerakan Bulungan Menanam Padi (jaminan benih, POPT, alsintan bertahap, Bulog). Bila kita bergerak bersama saya yakin kita bisa mencapai target LTT kabupaten bulungan. Kita tetap semangat, bergerak cepat, tepat, bersama-sama wujudkan swasembada nasional khususnya Kabupaten Bulungan,” ajaknya optimis.