Gelar Executive Human Capital Gathering ke-20, STMA Trisakti Raih Rekor Nasional Pengembangan SDM

Oleh : Hariyanto | Kamis, 01 Mei 2025 - 16:03 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta – Sekolah Tinggi Manajemen Asuransi (STMA) Trisakti kembali menegaskan komitmennya sebagai institusi pendidikan unggulan di bidang asuransi dan manajemen risiko dengan menyelenggarakan acara bergengsi tahunan bertajuk Executive Human Capital Gathering ke-20, yang menjadi bagian dari rangkaian kegiatan Dies Natalis ke-41 STMA Trisakti. 

Bertempat di Auditorium Kampus C STMA Trisakti, Jakarta Timur Acara ini dihadiri oleh lebih dari 200 peserta dari kalangan profesional industri jasa keuangan, akademisi, regulator, serta para alumni STMA Trisakti.

Dengan mengusung tema "Tantangan Pengembangan Kompetensi Human Capital Dalam Rangka Penerapan POJK No. 34 Tahun 2024," kegiatan ini bertujuan untuk merespons dinamika dan kebutuhan industri keuangan terhadap sumber daya manusia (SDM) yang kompeten, adaptif, dan siap menghadapi implementasi regulasi baru dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yakni POJK No. 34 Tahun 2024 tentang standar kompetensi dan sertifikasi di sektor keuangan.

Kegiatan ini diawali dengan sambutan dari Ketua STMA Trisakti, Dr. Antonius Anton Lie, S.E., M.M., yang menekankan pentingnya sinergi antara lembaga pendidikan, industri, dan regulator dalam membentuk ekosistem pengembangan SDM yang berkelanjutan.

"Kami mengadakan acara dalam rangka dies natalis dengan mengangkat sebuah seminar besar executive human capital gathering ke 20," kata Dr. Antonius Anton Lie, S.E., M.M., di Jakarta (30/4/2025).

Sebenarnya, lanjut Dr. Antonius, pihaknya ingin mengangkat isu yang dikeluarkan oleh OJK, POJK no 34 tahun 2024 yang mengharuskan setiap perusahaan mengeluarkan biaya 3,5 persen dari biaya personalianya untuk pengembangan karyawan secara wajib, jika tidak maka ada akan mendapatkan berbagai sanksi. 

Hal ini, menurutnya, sudah pernah dilakukan sebelum OJK itu ada, yang disebut sebagai Keputusan Menteri Keuangan yang mewajibkan perusahaan itu mencanangkan 5 persen dari biaya personalianya untuk pengembangan karyawannya. Sanksinya, kalau perusahaan itu tidak mencapai itu maka selisih dari 5 persen harus setor ke Departemen Keuangan.Akan tetapi angka itu dinilai terlalu besar sehingga harus di stop.

"Sekarang melihat bahwa human capital di industri perasuransiannya akan melemah, banyak kritikan-kritikan banyak desakan dari regulator bahwa seolah kita itu mutunya dibawah. Oleh karena itu regulasi yang pernah dijalanin dilahirkan kembali dikeluarkan lagi supaya kita dapat meningkatkan mutu SDM kita, istilah kasarnya perusahaan dipaksa untuk memperhatikan SDMnya," jelasnya.

"Isu ini kita ingin angkat sehingga kita kontak dewan asuransi indonesia, regulator yang membawahi bidang pengaturan dan pengembangan kemudian OJK, AAJI dan AAUI. Kebetulan setelah saya katakan setelah dicek ternyata lulusan STMA Trisakti sangat dominan, dan sekarang ini duduk sebagai direksi itu ratusan dan kebetulan 18 orang direktur utama setelah dicek ternyata kami bisa diberikan record prestasi Indonesia dunia sebagai perguruan tinggi yang memiliki alumni yang sedang bekerja sebagai direktur utama di perusahaan lembaga jasa industri jasa keuangan," tutupnya.

Sambutan dilanjutkan oleh Arya Pradipta, SE., Ak., ME., CA, Direktur Operasional Yayasan Trisakti, yang mengapresiasi peran aktif STMA Trisakti dalam menghasilkan lulusan berkualitas dan berdaya saing tinggi di sektor keuangan. Dalam momen istimewa ini, STMA Trisakti juga memberikan penghargaan kepada alumni yang kini menjabat sebagai Direktur Utama dan Direktur Eksekutif di berbagai lembaga keuangan nasional.

Selain itu, acara ini turut mencatatkan prestasi luar biasa dengan diumumkannya pencapaian Rekor dari Lembaga Prestasi Rekor Indonesia Dunia (LEPRID) kepada STMA Trisakti sebagai Perguruan Tinggi dengan Alumni Terbanyak yang Menjabat sebagai Direktur Utama di Industri Jasa Keuangan. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Paulus Pangka, S.H., selaku Pendiri dan Ketua Umum LEPRID.

Puncak sesi pembukaan diisi dengan Keynote Speech dari Yusman, Plh. Kepala Departemen Pengaturan dan Pengembangan PPDP OJK, yang memberikan pemaparan komprehensif mengenai arah kebijakan pengembangan kompetensi SDM dalam rangka penerapan POJK No. 34 Tahun 2024. Beliau menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM sektor keuangan melalui sertifikasi berstandar nasional dan penguatan pelatihan berbasis kebutuhan industri.

Acara dilanjutkan dengan sesi seminar panel yang dipandu oleh Bayu Widdhisiadji, S.E., M.M., selaku Kepala LPMA STMA Trisakti sekaligus moderator acara. Dalam diskusi ini, hadir tiga pembicara utama dari asosiasi terkemuka industri jasa keuangan diantaranya Rio Darante Ketua Komisi Pendidikan Dewan Asuransi Indonesia (DAI), yang membahas strategi peningkatan literasi kompetensi tenaga kerja di bidang asuransi, Budi Herawan Ketua Umum Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), yang menyoroti tantangan dan peluang dalam menyiapkan SDM unggul di sektor asuransi umum dan Handojo G. Kusuma Ketua Bidang Pengembangan dan Pelatihan SDM Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), yang mengulas program pelatihan dan pengembangan talenta untuk menjawab kebutuhan industri jiwa dan digitalisasi keuangan.

Diskusi panel berjalan interaktif, diikuti oleh sesi tanya jawab yang memperlihatkan antusiasme tinggi dari para peserta yang berasal dari berbagai perusahaan asuransi, institusi keuangan, serta mitra strategis STMA Trisakti. Sebagai bagian dari penguatan sinergi antara akademisi dan industri, acara juga menyuguhkan pemaparan mengenai program pendidikan unggulan dari STMA Trisakti oleh Bapak Teguh Riyanto dari Tim PKP & Humas STMA, serta presentasi program pelatihan terkini dari LPMA STMA Trisakti yang disampaikan oleh Bapak Robidi, S.H., M.H., Sekretaris LPMA.

Menariknya, dalam rangkaian acara ini juga digelar kegiatan wawancara beasiswa magang. Program beasiswa magang, sebuah inisiatif strategis STMA Trisakti yang menjembatani kebutuhan dunia industri dengan pengembangan talenta sejak dini. Program ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memperoleh beasiswa pendidikan penuh, di mana biaya kuliah ditanggung oleh perusahaan mitra industri asuransi dan keuangan. Sebagai bagian dari komitmen tersebut, mahasiswa penerima beasiswa wajib mengikuti program magang yang terstruktur dan bersifat jangka panjang. Model ini memungkinkan mahasiswa untuk memperoleh pengalaman kerja praktis sekaligus tetap menjalani proses pendidikan secara optimal.

Dalam wawancara yang dilakukan selama acara, perwakilan dari berbagai perusahaan industri keuangan dan asuransi secara langsung melakukan seleksi terhadap mahasiswa yang berpotensi untuk menerima beasiswa tersebut. Program beasiswa magang ini disambut antusias baik oleh mahasiswa maupun pelaku industri, karena selain memberikan jaminan biaya pendidikan, juga menjadi langkah strategis dalam menyiapkan SDM yang benar-benar siap kerja dan memahami konteks operasional dunia usaha sejak masa kuliah.

Melalui penyelenggaraan Executive Human Capital Gathering ke-20, STMA Trisakti kembali menegaskan posisinya sebagai institusi yang tidak hanya berfokus pada pendidikan akademik, tetapi juga aktif dalam pengembangan kapasitas dan kualitas SDM di sektor keuangan. Kegiatan ini diharapkan menjadi kontribusi nyata dalam mendukung kebijakan nasional serta memperkuat ekosistem industri jasa keuangan yang profesional, berintegritas, dan berkelanjutan.