Kawasan Industri Jababeka Tambah Zona Inovasi untuk Perkuat Wisata Industri?
INDUSTRY.co.id - Jakarta – Kawasan Industri Jababeka terus memperkuat perannya sebagai destinasi wisata industri yang edukatif di Cikarang seperti yang dicanangkan Pemerintah Kabupaten Bekasi.
Setelah jadi lokasi kunjungan pelajar dan mahasiswa untuk belajar mengenai infrastruktur dan fasilitas dalam pengelolaan kawasan industri berkelanjutan, Kawasan Industri Jababeka juga berencana menambah fasilitas dengan membuat pusat inovasi industri terbesar di Indonesia bernama IndiaTechZone. Benarkah?
IndiaTechZone, Kolaborasi Indonesia - India
Ya, rencana pendirian IndiaTechZone diumumkan dalam forum “The Innovation Edge: Kolaborasi India–Indonesia Menuju Ekonomi Masa Depan yang Siap Hadapi Tantangan”. Adapun proyek IndiaTechZone akan dikembangkan melalui kemitraan strategis dengan PT Jababeka Tbk.
IndiaTechZone diharapkan menjadi pusat inovasi industri terbesar di Indonesia yang akan mengintegrasikan hingga 30 teknologi unggulan dari India dan berfungsi sebagai platform inovasi terbuka untuk kolaborasi industri.
IndiaTechZone akan menjadi pusat inovasi industri di mana perusahaan rintisan (startup) dan perusahaan teknologi asal India bisa menguji dan mengimplementasikan solusi konkret di lingkungan industri. Zona ini juga akan menyediakan ruang kolaborasi antara startup India dan Indonesia dengan pelaku industri lokal, mendorong sinergi lintas negara dalam pengembangan solusi industri.
Tak hanya sebagai pusat inovasi, IndiaTechZone juga akan dilengkapi fasilitas pelatihan teknis berupa kursus jangka pendek dan program sertifikasi yang disesuaikan dengan kebutuhan industri masa depan. Lokasi ini juga akan menjadi bagian dari program wisata industri yang telah berjalan di Kawasan Industri Jababeka dan terbuka bagi pelajar, mahasiswa, manajer pabrik, hingga wirausahawan.
Adapun, tujuannya tak lain adalah memperluas pembelajaran lintas budaya dan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia yang siap menghadapi tantangan industri masa depan.
Direktur Utama PT Jababeka Tbk, S.D. Darmono, menyambut baik IndiaTechZone yang saat ini masih dalam tahap penjajakan. Menurutnya, jika kelak terwujud, proyek ini bisa menjadi langkah strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan.
"Zona ini bukan semata tentang infrastruktur fisik. Ini adalah platform untuk memberdayakan masyarakat, generasi muda, dan para wirausahawan. Kita harus berpikir besar dan memulai dari yang kecil, tetapi bergerak dengan cepat. Kita harus fokus pada satu wilayah kecil, seperti saat kami memulai pada tahun 1989, tiga puluh enam tahun yang lalu, dengan prinsip bahwa 'kecil itu indah'. Setelah itu, kita harus membangun ekosistem di wilayah tersebut," kata Darmono.
Sementara itu, Duta Besar India untuk Indonesia, Sandeep Chakravorty, menyampaikan, IndiaTechZone tidak hanya dirancang sebagai ajang unjuk teknologi namun juga sebagai wujud nyata komitmen India terhadap transformasi industri Indonesia.
"Ini akan menjadi pusat permanen pertama di dunia yang menampilkan teknologi India dalam skala industri," terangnya.
Duta Besar Sandeep menekankan pentingnya IndiaTechZone dalam memperkuat hubungan bilateral sekaligus mendorong pembangunan ekonomi kedua negara.
"Begitu saya menyebutkan inisiatif ini kepada perusahaan dan investor, mereka langsung menunjukkan antusiasme yang luar biasa," ungkap Duta Besar Sandeep.
Dalam acara yang dihadiri oleh pihak Kementerian Investasi dan Hilirisasi (BKPM) sendiri, Duta Besar Sandeep juga mengusulkan kemungkinan pembentukan Mekanisme Jalur Cepat untuk Investasi (Fast-Track Mechanism), yang akan memungkinkan pertemuan berkala antar kementerian yang dipimpin oleh BKPM untuk memperlancar arus investasi antara kedua negara.
Menanggapi hal itu, Darmono menerangkan bahwa banyak masyarakat Indonesia sebenarnya menyadari kemajuan pesat yang telah dicapai oleh India.
“Dengan menggabungkan kekuatan kedua negara, keunggulan teknologi dan modal India dengan potensi pasar dan ambisi industrialisasi Indonesia, kemitraan ini diproyeksikan akan mendorong pembangunan berkelanjutan, stabilitas kawasan, dan pertumbuhan yang inklusif. Mari kita mulai dari hal kecil, namun jangan pernah takut untuk berpikir besar,” tutup Darmono.