Prodia Konsisten Cetak Pendapatan di Atas Rp 2 Triliun, Tebar Dividen 60% dari Laba Bersih

Oleh : Nina Karlita | Senin, 28 April 2025 - 17:51 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta — PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) kembali menunjukkan performa impresif sepanjang tahun 2024 dengan membukukan pendapatan sebesar Rp2,25 triliun, naik sekitar 1,34% secara tahunan (Year-on-Year). 

Melanjutkan tradisi penghargaan terhadap pemegang saham, Prodia mengumumkan pembagian dividen sebesar Rp162 miliar atau setara 60% dari laba bersih, dengan nilai Rp172,92 per saham.

Konsistensi ini menjadi cerminan komitmen manajemen Prodia dalam menjaga kepercayaan para pemangku kepentingan, sekaligus memperkuat reputasinya sebagai penyedia layanan laboratorium kesehatan terdepan di Indonesia.

"Prodia berhasil mempertahankan kinerja positif dan tetap mencetak profit di 2024," ujar Indriyanti Rafi Sukmawati, Direktur Business & Marketing Prodia, dalam Paparan Publik 2024. Ia menegaskan bahwa pertumbuhan ini tak lepas dari keseriusan perusahaan dalam memperkuat posisi pasar melalui layanan kesehatan inovatif, berkualitas, dan berkelanjutan.

Selama 2024, Prodia terus memperluas jaringan dengan membuka puluhan outlet baru, sehingga total outlet mencapai 354 cabang di seluruh Indonesia. Selain itu, jumlah tes yang dilakukan mencapai 20,06 juta dengan peningkatan pendapatan per kunjungan sebesar 3,4%.

Dalam mendukung kebutuhan diagnostik yang semakin kompleks, Prodia meluncurkan 36 tes terbaru dan memperkuat layanan genomik dengan membuka empat genomic sites di Jakarta, Semarang, Samarinda, dan Surabaya. Inisiatif ini mempermudah akses masyarakat terhadap pemeriksaan genetika canggih.

Tak hanya itu, langkah strategis Prodia juga terlihat dari akuisisi 39% saham PT Prodia Diagnostic Line (Proline), guna memperkuat rantai pasok alat kesehatan diagnostik lokal dengan TKDN di atas 40%.

Seiring dengan percepatan digitalisasi, Prodia terus mengembangkan aplikasi U by Prodia dan Prodia Mobile for Doctor. Transformasi ini mendukung pengalaman pelanggan yang lebih personal dan holistik, sekaligus mendorong pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

Untuk tahun 2025, Prodia menargetkan pertumbuhan low-single digit dengan strategi seperti meningkatkan jumlah tes esoterik, mengoptimalkan segmentasi layanan klinik, memperkuat kolaborasi dengan BPJS Kesehatan dan rumah sakit, dan meningkatkan jumlah outlet berstatus Point of Care (POC). 

Di tahun 2025 Prodia juga menargetkan memperluas layanan kesehatan digital dan referral di Asia Tenggara (SEA Referral), dan konsisten menerapkan prinsip bisnis berbasis ESG (Environmental, Social, Governance).

"Kami berkomitmen menghadirkan layanan diagnostik yang semakin relevan dengan kebutuhan pelanggan serta berkelanjutan bagi masyarakat luas," tambah Indriyanti.