BRI Danareksa Sekuritas Dorong Pertumbuhan Pasar Modal, Targetkan 4 IPO Saham di Tahun 2025

Oleh : Hariyanto | Rabu, 19 Februari 2025 - 15:17 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS), salah satu perusahaan sekuritas terkemuka di Indonesia dan anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (IDX: BBRI) mencatatkan pertumbuhan signifikan dalam layanan investment banking, terutama untuk layanan penjaminan emisi surat utang sepanjang 2024.

Perusahaan mampu meningkatkan jumlah klien dan transaksi, memperkuat posisinya di pasar modal Indonesia, dan menargetkan empat IPO saham pada 2025 sebagai bagian strategi pertumbuhan.

BRIDS mencatatkan sejumlah capaian penting selama 2024. Jumlah klien transaksi penerbitan surat utang meningkat signifikan sebesar 44% atau sebanyak 36 klien dibandingkan dengan 2023 sebanyak 25 klien.

Sementara itu, peningkatan jumlah transaksi klien untuk penerbitan surat utang yang ditangani juga mengalami kenaikan eksponensial sebesar 86% menjadi 53 transaksi, ketimbang 2023 sebesar 38 transaksi.

Perusahaan juga mencatat peningkatan signifikan dalam total nilai penjaminan emisi obligasi dan sukuk sebesar Rp14,6 triliun pada 2024, meningkat dari Rp9,9 triliun pada 2023 atau sekitar 47%.

Berkat kinerja baik itu, BRIDS naik peringkat dalam penjaminan emisi obligasi, sukuk, dan saham pada 2024 dengan menempati posisi keempat pada tabel penjaminan obligasi dan sukuk serta menempati posisi keenam pada tabel penjaminan IPO saham berdasarkan data dari Bloomberg. Berkat pencapaian itu, BRIDS meraih berbagai pengakuan dan penghargaan internasional bergengsi dari Alpha Southeast Asia, The Asset, dan Islamic Finance News.

Direktur Investment Banking Capital Market BRIDS Kevin Praharyawan menyatakan rasa syukur dengan pencapaian BRIDS pada 2024. “Pencapaian BRIDS di 2024 mencerminkan kepercayaan yang terus tumbuh dari klien dalam sektor obligasi, sukuk, dan MTN." kata Kevin yang dikutip pada Rabu (19/2/2025). 

"Kami berterima kasih kepada klien dan stakeholders atas kepercayaan dan dukungan yang diberikan. Peningkatan transaksi dan jumlah klien kami menunjukkan komitmen kuat untuk menyediakan layanan komprehensif dan terbaik, serta solusi inovatif di pasar modal. Dengan potensi besar yang masih ada, BRIDS siap terus berperan mendukung pengembangan pasar modal Indonesia," jelas Kevin.

Sebagai bagian rencana strategis, BRIDS akan mengadakan berbagai forum dan workshop bersama regulator serta pemangku kepentingan untuk meningkatkan literasi investor dan memperkenalkan alternatif pendanaan pasar modal bagi korporasi.

Perusahaan menargetkan mendukung beberapa IPO saham dan penerbitan obligasi/sukuk pada 2025, sambil berkomitmen memperkuat peranan dalam memperluas akses pasar modal di Indonesia.

Direktur Utama BRIDS Laksono Widodo menegaskan perusahaan akan terus memperkuat posisi sebagai mitra terpercaya di pasar modal. Pihaknya menargetkan mendukung empat IPO saham serta puluhan penjaminan emisi obligasi dan sukuk pada 2025 dengan strategi lebih terarah dan inovatif.

"BRIDS berkomitmen untuk tidak hanya memfasilitasi pendanaan bagi perusahaan, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekosistem pasar modal lebih kuat dan berkelanjutan, sejalan dengan visi perusahaan sebagai The Most Preferred Securities House in Indonesia sehingga memberikan dampak positif bagi perekonomian nasional.” ujarnya. 

Ia menambahkan pencapaian ini juga turut didukung kinerja bisnis bond brokerage perusahaan di pasar sekunder yang memuaskan. Pada 2024, BRIDS mencatatkan nilai transaksi perdagangan efek obligasi pemerintah (government bond brokerage) terbesar di antara perusahaan sekuritas sebesar Rp275 triliun dan berada pada posisi pertama di Bloomberg League Table.

Di sisi perdagangan efek obligasi korporasi (corporate bond brokerage), BRIDS juga mencatatkan nilai transaksi terbesar di antara perusahaan sekuritas sebesar Rp49 triliun dan berada pada posisi pertama di Bloomberg League Table.

"Pencapaian ini memperkuat peran BRIDS dalam memperluas akses pembiayaan bagi korporasi dan mendorong partisipasi investor di pasar modal Indonesia," pungkas Laksono.