IKI Januari 2025 Tembus 53,10, Manufaktur RI Tak Tergoyahkan di Level Ekspansi

Oleh : Ridwan | Kamis, 30 Januari 2025 - 16:27 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat Indeks Kepercayaan Industri (IKI) pada Januari 2025 berada di angka 53,10 poin atau dalam level ekspansi. Angka tersebut naik 0,17 poin dibandingkan bulan Desember 2024.

Posisi IKI bulan Januari ditopang oleh terjadinya ekspansi 20 subsektor dengan kontribusi terhadap PDB industri manufaktur nonmigas triwulan III-2024.

“Adapun, dua subsektor dengan nilai IKI tertinggi yaitu industri alat angkut lainnya dan industri peralatan listrik,” kata Juru Bicara Kemenperin, Febri Hendri Antoni Arif di Jakarta, Kamis (30/1).

IKI bulan Januari 2025 juga ditunjang oleh percepatan ekspansi variabel pesanan baru sebesar 2,03 poin atau mencapai 52,7. Sementara untuk niai IKI variabel produksi masih ekspansi meskipun terdapat perlambatan sebesar 2,14 poin atau mencapai 53,39.

“Pada bulan Januari ini industri sedikit mengerem laju produksi, karena disebebkan masih banyak stok persediaan di gudang. Kenapa ini terjadi? Karena industri meningkatkan produksinya pada bulan November dan Desember 2024 untuk mengantisipasi kenaikan PPN 12%,” jelasnya.

Meski demikian, pada Januari 2025, optimisme pelaku usaha terhadap kondisi usahanya 6 bulan kedepan menurun dibandingkan dengan Desember 2024, yaitu sebesar 72,5%. Angka tersebut menurun 0,8% dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Sementara itu, sebanyak 21,8% pelaku usaha menyatakan kondisi usahanya stabil selama 6 bulan mendatang. Angka ini meningkat 0,6% dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Sedangkan presentase pesimisme pandagan pelaku usaha terhadap kondisi usaha 6 bulan kedepan sebesar 57% atau naik 0,2% dibandingkan bulan sebelumnya.

Dijelaskan Febri, perpanjangan insentif Harga Gas Bumi Tertentu (HGBT) untuk ketujuh sektor industri penerima merupakan angin segar bagi sektor industri yang menggunakan energinya dari gas.

“Kami (Kemenperin) sangat mengapresiasi Presiden Prabowo Subianto yang telah memperpaanjang kebijakan HGBT untuk sektor industri. Ini merupakan angin segar untuk sektor industri,” tutup Febri.