Like It : Meningkatkan Literasi Keuangan Generasi Muda

Oleh : Azis Maulanan Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) | Sabtu, 30 Nopember 2024 - 00:30 WIB

INDUSTRY.co.id - Literasi keuangan menjadi salah satu isu penting di Indonesia, khususnya di kalangan Generasi muda yang rentan terhadap pola hidup konsumtif. Untuk menjawab tantangan ini, Kementerian Keuangan bersama Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) meluncurkan program "Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (Like It) 2024." 

Program ini bertujuan untuk memberikan edukasi keuangan yang mendalam, membangun kesadaran investasi sejak dini, serta mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Generasi muda memainkan peran penting dalam pembangunan ekonomi masa depan. Namun, tantangan utama yang mereka hadapi adalah kurangnya pemahaman tentang pengelolaan keuangan. Berdasarkan data Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024, tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia baru mencapai 65 persen. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak individu yang belum memahami cara mengelola keuangan secara efektif.

Gaya hidup konsumtif, didorong oleh pengaruh media sosial dan tren gaya hidup, sering kali menjadi hambatan bagi Generasi muda untuk mencapai finansial yang stabil. Fenomena "fear of missing out" (FOMO) mendorong mereka untuk membeli barang-barang yang tidak perlu, bahkan hingga berhutang untuk membiayai kebutuhan tersebut. Oleh karena itu, program "Like It 2024" hadir untuk mengedukasi generasi muda agar lebih bijak dalam mengelola keuangan.

Program ini dirancang untuk memperkenalkan konsep literasi keuangan yang sesuai dengan kebutuhan generasi muda. Acara puncaknya diselenggarakan pada 6-9 November 2024 di Main Atrium Gandaria City, Jakarta Selatan. Program ini menghadirkan berbagai talk show menarik dari selebritas hingga YouTuber yang bertujuan untuk membekali generasi muda dengan pengetahuan tentang pengelolaan keuangan dan investasi.

Kolaborasi antara Kementerian Keuangan, Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memastikan bahwa materi yang disampaikan mudah dipahami oleh generasi muda. Materi tersebut mencakup pengenalan investasi, seperti obligasi dan reksa dana. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menabung dan berinvestasi guna mencapai kestabilan keuangan di masa depan.

Dalam sambutannya, Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara, menyampaikan pentingnya literasi keuangan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi. "Generasi muda adalah aset penting bangsa. Dengan pemahaman keuangan yang baik, mereka dapat membuat keputusan yang bijak dalam investasi dan mencapai kesejahteraan finansial," ujarnya. Ia juga menyoroti pentingnya memulai investasi sejak dini untuk menciptakan pendapatan pasif yang mendukung stabilitas finansial jangka panjang.

Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti, dalam sambutannya memotivasi generasi muda agar memiliki perencanaan keuangan jangka panjang guna mewujudkan masa depan yang berkualitas. Generasi muda dapat mengadopsi strategi 3C (Cerdas, Cermat, Cuan) agar sukses dalam berinvestasi.

Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK, Mirza Adityaswara, juga memberikan saran kepada peserta untuk memahami risiko investasi. 

"Investasi itu bisa untung, bisa rugi. Pahami terlebih dahulu jenis investasi yang sesuai dengan tujuan finansial Anda," jelasnya. 

Menurut Mirza, generasi muda sebaiknya memulai dengan investasi yang berisiko rendah, seperti obligasi atau reksa dana pasar uang, sebelum mencoba yang lebih kompleks seperti saham. 

Investasi yang dimulai sejak dini memberikan beragam manfaat, termasuk stabilitas finansial jangka panjang. Dengan memanfaatkan berbagai pilihan investasi yang tersedia, generasi muda dapat membangun portofolio keuangan yang aman. Produk seperti obligasi yang memberikan imbal hasil menarik dengan risiko rendah menjadi pilihan ideal bagi generasi muda.

"Investasi membantu Anda menciptakan pendapatan pasif. Uang Anda akan bekerja untuk Anda, bukan sebaliknya," ungkap Suahasil Nazara. Ia mendorong peserta untuk memulai dengan langkah kecil, seperti menyisihkan sebagian pendapatan untuk diinvestasikan secara bertahap. Dengan demikian, mereka dapat membangun kebiasaan finansial yang baik sejak dini.

Program "Like It 2024" adalah langkah konkret pemerintah dalam membangun generasi muda yang cerdas secara finansial. Dengan literasi keuangan yang baik, mereka diharapkan mampu membuat keputusan yang bijaksana dalam mengelola keuangan dan investasi. Tidak hanya itu, program ini juga mendukung inklusi keuangan dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Dengan memulai dari langkah kecil, seperti mengatur pengeluaran dan berinvestasi secara bijak, generasi muda dapat menciptakan masa depan finansial yang stabil dan sejahtera.