Kementerian PUPR Targetkan Perbaikan Permanen Jembatan Benanain NTT Selesai Dalam Enam Bulan

Oleh : Hariyanto | Kamis, 22 April 2021 - 16:31 WIB

 Jembatan Benanain NTT
Jembatan Benanain NTT

INDUSTRY.co.id - Malaka - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan perbaikan permanen Jembatan Benanain di Kabupaten Malaka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) tepatnya di Dusun Kotafoun, Desa Haitimuk,Kecamatan Weliman yang rusak akibat diterjang banjir pada awal April 2021 lalu selesai dalam enam bulan. 

Hal tersebut disampaikan Wakil Menteri PUPR Jhon Wempi Wetipo usai meninjau lokasi perbaikan Jembatan Benanain didampingi Pejabat Bupati Malaka Viktor Manek dan Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana Kementerian PUPR di NTT dan NTB, Widiarto, Rabu (21/4/2021). 

"Untuk pelaksanaan pekerjaannya akan dibantu oleh BUMN PT. Wijaya Karya dengan metode pengerjaan terlebih dulu baru dihitung total biaya yang dikeluarkan karena ini keadaan darurat bencana," kata Wamen Wempi. 

Sebagai upaya penanganan darurat, Wamen Wempi menyatakan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) NTT telah menyiapkan jembatan darurat dari kayu sebagai jalur alternatif sementara agar arus kendaraan roda dua dan pejalan kaki bisa melintas.

Kepala BPJN NTT Muktar Napitupulu mengungkapkan, rencana perbaikan permanen Jembatan Benanain akan dilakukan penggantian pada tiga bentang dan tiga pilar, yakni Bentang 2-3-4 dan Pilar 2-3-4. 

"Kita akan ganti dengan perkuatan struktur baru terutama penggantian pilar yang semula berupa pondasi setempat menjadi pondasi borepile sehingga diharapkan akan lebih kuat untuk menahan arus sungai ketika terjadi banjir lagi," tutur Muktar. 

Untuk perbaikan jembatan tersebut telah dikerahkan 2 unit excavator, 1 unit wheel loader, 2 unit dump truck kecil dan 4 unit dump truck besar.

Jembatan sepanjang 295 meter tersebut dibangun sejak tahun 1982 dan pernah direhabilitasi oleh Kementerian PUPR pada tahun 2000 usai terjadi banjir besar. 

Akibat dari rusaknya jembatan tersebut banyak kendaraan roda empat dari arah Betun menuju Kupang atau sebaliknya, serta dari Malaka Barat dan sekitarnya menuju Betun terhenti di ujung jembatan dan harus melanjutkan dengan berjalan kaki atau kendaraan roda dua.

"Bagian yang rusak ini merupakan struktur jembatan lama yang dibangun tahun 1980-an . Itu yang sekarang posisinya miring sehingga arus kendaraan bertonase besar tidak bisa melintas, sedangkan untuk bagian yang pernah direhabilitasi tidak mengalami kerusakan," ujar Pejabat Bupati Malaka Viktor Manek.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Sidharth Malik, CEO, CleverTap

Kamis, 25 April 2024 - 19:51 WIB

CleverTap Boyong 10 Penghargaan Bergengsi di Stevie Awards 2024

CleverTap, platform engagement all-in-one, membawa pulang 10 penghargaan bergengsi dari Stevie Awards 2024, platform penghargaan bisnis pertama di dunia. Perusahaan mendapat pengakuan global…

Adi Nugroho, Praktisi HRD, Mahasiswa Magister Fakultas Management Technology President University.

Kamis, 25 April 2024 - 19:40 WIB

Anda Lulusan SMK : Penting Untuk Memiliki Strategi 'Memasarkan' Diri

Perkembangan teknologi dan komunikasi telah membawa manusia pada era industry 4.0. Perkembangan tersebut membawa perubahan disetiap lini kehidupan termasuk di ranah Pendidikan dan industri.…

Diskusi bertajuk Tuntutan Implementasi Bisnis Properti & Pembiayaan Hijau (Foto: Ridwan/Industry.co.id)

Kamis, 25 April 2024 - 19:33 WIB

Kian Prospektif, Stakeholder Harap Insentif Properti Hijau

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berupaya mendorong konsep bisnis berkelanjutan di sektor properti termasuk sektor pembiayaannya.

Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan

Kamis, 25 April 2024 - 17:21 WIB

Pegadaian Catat Laba Rp.1,4 T di Kuartal I/2024

PT Pegadaian mencatat kinerja positif pada periode tiga bulan pertama di Tahun 2024. Tercatat pertumbuhan Aset sebesar 14,3% yoy dari Rp. 76,1 triliun naik menjadi Rp. 87 triliun. Kemudian Outstanding…

RUPST PT Dharma Polimental Tbk.

Kamis, 25 April 2024 - 17:11 WIB

Ditengah Situasi Wait & See, Penjualan DRMA Tetap Stabil di Rp1,34 Triliun di Kuartal 1 2024

Emiten manufaktur komponen otomotif terkemuka di Indonesia, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membagikan dividen tunai sebesar Rp171,29 miliar kepada para pemegang saham.