Cerita Khas Covid19: Desain Berfikir dan Religiusitas Pelancongan

Oleh : Bintang Handayani, PhD | Jumat, 31 Juli 2020 - 13:45 WIB

Bintang Handayani, PhD
Bintang Handayani, PhD

INDUSTRY.co.id - Wisata kuliner, senadi dengan ajakan makan, datang dengan khas menjadi lebih santun dalam limitasi mobilitas untuk melangkah dimasa perintah kawalan pergerakan pemulihan.  Religiusitas pelancongan dan hasrat untuk berwisata dengan dasyat didikte oleh desain berfikir baru ala Covid19. Religiusitas pelancongan dan semangat berwisata menjadi lebih mahal dan eksklusif dengan aturan baru the new normal. Industri dan ekosistem pariwisata global dan hasrat pelancongan nasional menjadi makin kacau, tak terduga namun mengayun pasti sejalan dengan semangat IR 4.0.  Kisah teknologi yang mengganggu ekosistem bisnis, melekat dengan fenomena ekonomi berbagi (sharing economy). Senadi, cerita khas perjalanan pariwisata minat khusus dan wisata kuliner secara khusus menjadi pilihan paling baik untuk justifikasi eksplorasi. Rasa lapar dan dahaga untuk berhimpun menjadi motivasi, dorongan implisit untuk mendukung ekonomi negara, ekonomi kerakyatan, dan bisnis pariwisata minat khusus.

Isu kesehatan, keselamatan yang merupakan isu klasik dari industri pariwisata dan bisnis pelancongan, makin menjadi rapuh. Covid19 menakutkan bagi sebagian orang, menantang bagi yang berserah dan iklas kepadaNya, para penganut ajaran agama dan spiritualitas. Memandang cakrawala berpikir, adakah industri dan ekosistem pariwisata sedang mati suri? Mungkin iya, mungkin tidak. Namun, resiko dalam spektrum perjalanan pelancong dan minat berwisata sudah termaklum dari dahulu kala. Bahkan ditengarai, cerita mirip Covid19 merupakan pengulangan sejarah.

Melekat religiusitas pelancongan dan wisata kuliner, kepekaan umat manusia yang tak dapat hidup tanpa orang lain mendorong hasrta orang untuk segera dapat berwista kembali. Memandang keluar, tampak orang beratur antri berjarak per satu meter, sabar menunggu giliran untuk dapat membayar dikasir kue red velvet yang lumayan terkenal dikota ini. Nampak unik sungguh dengan face mask nya, ini fenomena nyata, bukan dalam cerita film layar lebar atau sinetron dilayar kaca. Haus sungguh umat manusia untuk (jika) tak dapat kembali pada kebiasaan lama yaitu bebas untuk berwisata dan melakukan perjalanan, setidaknya keamanan untuk mobilitas dalam negeri adalah selamat, proteksi lock down diharap menjamin. Kerinduan untuk berwisata di Ancol atau di Dunia Fantasi Jakarta, berkunjung kekota hujan Bogor atau berwisata kuliner di Medan merupakan bahasan wacana visitor attractions.

Visitor attraction adalah arena dan area, fasilitas dengan desain khusus untuk hiburan dan liburan, termasuk sarana dan prasarana masyarakat untuk berhimpun bersama sanak famili, dan teman. Contohnya tempat rekreasi pantai terbesar di Asia Tenggara yaitu Taman Impian Jaya Ancol. Contoh lainnya adalah Dunia Fantasi, Monas, Trans Studio, dan lain sebagianya. Visitor attractions hanya menjadi khas apabila ke-khas-an para pengunjung dan semangat mereka membaur dengan desain bentukan dari faktor bawaan, yaitu DNA masyarakat setempat. Singkatnya, semangat dan intensitas pengujung lokal berperan penting dalam keberlangsungannya. Hal tersebut menyambung indah dengan fenomena selfie tourism, menunjukkan keramaian pengunjung dapat serta merta menjadi atraksi mengapa orang lain ingin juga berkunjung, disebut sebagai gazing dalam perspektif studi pariwisata. Gazing dalam perspektif studi pariwisata yang paling nampak adalah sarana dan prasarana pendukung visitor attractions; dan salah satu sarana dan prasarana pendukung didalam segmen visitor attractions yang paling diperlukan adalah restoran. Restoran menjadi daya tarik pengunjung karena rasa lapar dan ritual makan adalah keperluan primer, didukung dengan femomana coffee shops.

Hal lain terkait dengan signature story, cerita khas didalam terminologi visitor attractions. Contohnya cerita khas, legenda “Si Manis Jembatan Ancol”. Naratif dari signature story menggambarkan cerita nyata dan/atau carita fiksi dan membentuk komponen kerangka daya tarik destinasi. Signature story dalam konteks perintah kawalan pergerakan pemulihan masih dapat menjadi faktor penggerak mobilitas pelancong dan turis ke suatu destinasi. Mengesankan namun tak mengejutkan, respon tak takut Covid19 pun menjadi wacana diskusi tentang visitor attractions.  Penelitian mendalam tentang visitor attractions dan efek Covid19 membincangkan masalah adakah mobilitas pelancong, ekonomi mikro dan family business, dan keberlangsungan bisnis atas multiplier effects dari ekosistem Pariwisata.

Diminggu pertama masa perintah kawalan pergerakan pemulihan, jamuan bertemankan ikan, sea food, terhidang menggugah selera para pengunjung. Sinar Matahari nan terik, khas cuaca musim panas Asia Tenggara. Pelancong yang haus sungguh akan interaksi sosial dan komunikasi senada dengan hasrat peneliti untuk observasi direstoran terkenal dengan sajian Sup kepala ikan. Keramaian hari itu, memverifikasi mayoritas adalah pengunjung lokal nan loyal. Penjelasan tentang pengelolaan kunyit tanpa dikupas, kemudian dibakar, membasuh bahan makanan dengan bersih, dibilas tiga kali melalui air yang mengalir, menyimpulkan landasan religiusitas. Penerapan resep turun-temurun dan balutan konsep halal, kebersihan dan sanitasi merupakan signature story yang saya konfirmasi dengan pemiliknya. Tak mengherankan, ramai pengunjung hari itu walaupun  wisata air dekat dengan restoran tersebut belum dibuka. Mari melihat dengan mikroskop sambil membenahi teleskop pemulihan pariwisata nasional.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Everpure tersedia di Shopee, atasi masalah jerawat usai mudik lebaran.

Selasa, 23 April 2024 - 19:40 WIB

Tips Merawat Kulit Wajah Bersama Shopee 5.5 Voucher Kaget

Melalui kampanye 5.5 Voucher Kaget, Shopee ingin menjadi teman serta memberikan semangat untuk kembali memulai perjalanan pengguna, khususnya dalam perawatan diri setelah libur lebaran.

Danone melakukan MoU dengan Pemulung untuk mengumpulkan sampah botol plastik

Selasa, 23 April 2024 - 18:17 WIB

AQUA dan Ikatan Pemulung Indonesia Kerja Sama Kurangi Sampah Plastik di Destinasi Wisata Bangka Belitung

Dalam rangka mendukung upaya pemerintah Indonesia mengurangi sampah plastik ke laut hingga 70% pada 2025, hari ini AQUA melakukan kerja sama Program Peningkatan Pengumpulan Sampah Plastik di…

Festival Seoul Beats on Campus (ist)

Selasa, 23 April 2024 - 17:57 WIB

Bakal Gelar Festival Seoul Beats on Campus, President University Siap Luncurkan Konsentrasi K-Wave

Presuniv berencana membuka konsentrasi K-Wave yang akan bernaung di bawah Program Studi (Prodi) Business Administration. Pembukaan konsentrasi ini akan ditandai dengan event Seoul Beats on Campus…

PT Pertamina International Shipping (PIS) menunjukkan komitmennya untuk mendorong dekarbonisasi di sektor industri maritim sekaligus wujud kecintaan PIS untuk menjaga kelestarian bumi demi generasi masa depan.

Selasa, 23 April 2024 - 17:28 WIB

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Jakarta - PT Pertamina International Shipping (PIS) menunjukkan komitmennya untuk mendorong dekarbonisasi di sektor industri maritim sekaligus wujud kecintaan PIS untuk menjaga kelestarian bumi…

Fransiscus Go sedang memegang hasil kebun di Nara Kupu Village Sawangan, Depok-Jawa Barat. (Foto: Istimewa)*

Selasa, 23 April 2024 - 16:35 WIB

Pengusaha Sukses NTT Ini Sebut Program Food Estate Efektif untuk Pemanfaatan Lahan yang Sudah Lama Tertidur

Jakarta - Tokoh masyarakat Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Fransiscus Go menilai bahwa program Food Estate, atau pengembangan pangan secara terintegrasi yang tengah digencarkan oleh pemerintah…