Peringkat Logistik Nasional Naik, Tapi Biaya-Biaya Masih Mencekik

Oleh : Ahmad Fadli | Rabu, 25 Juli 2018 - 23:47 WIB

Industry Gathering Roles of PLB (Pusat Logistik Berikat)
Industry Gathering Roles of PLB (Pusat Logistik Berikat)

INDUSTRY.co.id, Jakarta - Bank Dunia baru saja merilis Logistic Performance Index (LPI) 2018, hasilnya dari seluruh negara menempatkan Indonesia di posisi ke-46 dengan skor 3,15 atau naik dari posisi sebelumnya dalam  LPI 2017 di peringkat ke-63 dengan skor 2,98.

Capaian tersebut merupakan hal yang signifikan mengingat masih banyaknya kendala-kendala yang dihadapi Indonesia terutama menyoal biaya logistik yang terbilang masih tinggi.

Ketua Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Zaldy Ilham Masita menyebut kenaikan tersebut cukup menakjubkan. Meskipun masih kalah dengan negara tetangga seperti Thailand (peringkat 32), Vietnam (39), dan Malaysia (41).

"Menurut saya kenaikan peringkat LPI Indonesia yang cukup menakjubkan karena faktor custom,  infrastruktur dan banyaknya deregulasi peraturan dari pemerintah untuk memperlancar aliran barang terutama ekspor dan impor," katanya, Rabu (25/7/2018).

Namun, Zaldy tetap mengingatkan raihan positif tersebut belum diimbangi dengan penurunan biaya logistik. Dalam catatan Bisnis, biaya logistik Indonesia mencapai 23,5% pada 2017, atau masih tertinggal dibandingkan negara-negara lain di Asean antara lain Vietnam (15%), Thailand (13,2%), Malaysia (13%) dan Singapura (8,1%).

"Tapi naiknya peringkat LPI tidak diimbangi dengan penurunan biaya logistik. Biaya logistik Indonesia masih tinggi," ujarnya.

Dia berharap keberhasilannya itu bisa konsisten sehingga tidak naik turun dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

"Berharap peringkat LPI Indonesia bisa konsisten membaik tidak naik turun kaya roller coaster seperti 10 tahun terakhir," ungkapnya.

Dia pun memberikan masukan kepada Pemerintah untuk terus berfokus terhadap perbaikan salah satunya penghapusan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP).

"PNBP dari Dephub harus dihapuskan, kenaikan-kenaikan tarif pelabuhan dan bandara oleh BUMN harus dihentikan malah diturunkan, serta proses digitalisasi logistik harus dipercepat," katanya.

Adapun LPI didasarkan pada enam aspek yaitu, efisiensi customs & border management clearance, kualitas infrastruktur perdagangan dan transportasi, kemudahan pengaturan pengiriman internasional, kompetensi dan kualitas jasa logistik, kemampuan melakukan tracking & tracing, dan frekuensi pengiriman tepat waktu

Komentar Berita

Industri Hari Ini

PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA)

Rabu, 30 April 2025 - 12:18 WIB

DRMA Catat Laba Bersih Sebesar Rp145,3 Miliar di Kuartal Pertama 2025

Emiten manufaktur komponen otomotif terkemuka di Tanah Air, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) membukukan penjualan Rp1,5 triliun, naik 9,4% YoY. Sementara laba bersih tercatat sebesar Rp145,3 miliar,…

COVE

Rabu, 30 April 2025 - 11:48 WIB

Cove Umumkan Ekspansi ke Surabaya dan Yogyakarta

Perusahaan teknologi properti (Proptech) Cove mengumumkan ekspansi perusahaan ke dua kota baru di pulau Jawa, yaitu Surabaya dan Yogyakarta untuk memenuhi permintaan hunian co-living yang terus…

, Allianz Indonesia

Rabu, 30 April 2025 - 11:33 WIB

Allianz Indonesia Fokus Hadapi Dinamika Ekonomi 2025

Menghadapi dinamika pasar yang penuh ketidakpastian, Allianz Indonesia menerapkan strategi yang dinamis dan adaptif untuk memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan. Dalam upaya mempertahankan…

Pada 2025, jumlah tenaga kerja hijau di Indonesia diperkirakan mencapai 4 juta orang atau 2,7 persen

Rabu, 30 April 2025 - 10:59 WIB

Ini Peta Jalan Pengembangan Tenaga Kerja Hijau Indonesia

Kementerian PPN/Bappenas dengan dukungan kerja sama pembangunan dari Pemerintah Jerman, Australia, dan Bank Dunia meluncurkan Peta Jalan Pengembangan Tenaga Kerja Hijau Indonesia dalam rangka…

Polytron

Rabu, 30 April 2025 - 10:19 WIB

Perayaan 50 Tahun Perjalanan di Indonesia, Polytron Konfirmasi Peluncuran Mobil Listrik Pertamanya

Melalui produk mobil listrik pertamanya, Polytron tawarkan langkah baru menuju kepemilikan mobil listrik yang dapat diakses lebih luas oleh keluarga Indonesia