AdaKami Jawab Stigma P2P Lending dengan Kontribusi Strategis untuk Pertumbuhan Ekonomi yang Semakin Inklusif

Oleh : Herry Barus | Senin, 27 Maret 2023 - 09:46 WIB

AdaKami, aplikasi online penyelenggara peer-to-peer lending (P2P)
AdaKami, aplikasi online penyelenggara peer-to-peer lending (P2P)

INDUSTRY.co.id - Jakarta - AdaKami, aplikasi online penyelenggara peer-to-peer lending (P2P) melalui fasilitas pinjaman tanpa agunan (KTA) dari PT Pembiayaan Digital Indonesia, menjawab stigma yang berkembang di masyarakat tentang keberadaan P2P Lending melalui kontribusi strategis pada perekonomian nasional yang dilakukan secara berkelanjutan.

Hingga Februari 2023 kmearin AdaKami sudah berhasil menyalurkan lebih dari Rp. 20 Triliun kepada lebih dari 3,1 juta peminjam dan tercatat membuka akses yang lebih luas untuk masyarakat unbanked untuk berkembang bersama sehingga mampu tingkatkan inklusifitas keuangan untuk memulihkan perekonomian nasional.

“Sejak awal beroperasi, AdaKami membawa visi besar dalam mendukung ekonomi Indonesia semakin inklusif. Kami menyadari diperlukan rencana strategis jangka panjang untuk mewujudkan hal tersebut. AdaKami terus berupaya untuk mempersempit gap literasi dengan ragam inovasi teknologi serta langkah strategis untuk membuka akses keuangan digital yang semakin mudah, aman dan dekat dengan masyarakat. Upaya ini terkait erat dengan target utama kami dalam membantu menyediakan layanan keuangan digital yang lebih cepat serta lebih transparan sehingga diharapkan masyarakat dapat semakin bijak dalam memanfaatkan P2P lending yang turut membangun ekonomi menjadi lebih inklusif.” kata Bernardino Moningka Vega, Direktur Utama AdaKami, kemarin.

Sebagai alternatif mekanisme pendanaan, AdaKami turut mencermati credit gap yang masih cukup besar dan akses perbankan yang belum merata dengan terus meningkatkan akselerasi penggunaan alternatif pendanaan digital melalui keberadaannya sebagai mitra masyarakat yang terus bertumbuh.

Untuk itu, AdaKami melakukan berbagai upaya, termasuk mentaati regulasi untuk mensertifikasi semua lini profesi yang terlibat dalam operasional AdaKami, di mana literasi tidak hanya dilakukan untuk pengguna dan calon pengguna, tetapi juga secara internal. Sejalandengan sertifikasi ini, AdaKami juga terus berupaya melindungi konsumennya sesuai dengan tata kelola yang diatur dan diawasi oleh UU  nmasih ada lebih dari 130 juta individu yang belum memiliki akses perbankan per Oktober 2022.

Untuk itu, diperlukan dukungan dari para pemangku kepentingan untuk mengkomunikasikan peran strategis P2P lending dalam menjangkau ratusan juta individu unbanked di Indonesia yang sekaligus akan membantu menjawab stigma masyarakat.

Data OJK juga menyebutkan terdapat lebih dari 100 pelaku fintech P2P lending yang secara resmi beroperasi di Indonesia, dimana Tingkat Keberhasilan Bayar 90 hari (TKB90) P2P Lending telah meningkat hingga 97,25% per Januari 2023. Jumlah para pelaku P2P Lending dengan skala TKB90 sebagai dasar operasionalnya juga diyakini akan terus bertumbuh sehingga diperlukan dukungan dari para pemangku kepentingan untuk mengkomunikasikan peran strategis P2P Lending yang sekaligus akan  ratusan juta individu unbanked di Indonesia.

Semakin meningkatnya kegiatan literasi keuangan yang dilakukan oleh para pelaku P2P Lending termasuk AdaKami, mulai dirasakan dampaknya. AFPI menyatakan bahwa sepanjang 2022 Fintech  meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap fintech lending resmi dan yang tidak tersertifikasi.

Pada bulan Desember tahun lalu, Kemenkominfo pada Closing Ceremony 4th Indonesia Fintech Summit dan Bulan Fintech Nasional, menyebutkan aliran pendanaan startup mengalami penurunan sebesar 60% di wilayah Asia. Namun demikian, nilai transaksinya berhasil meraih tingkat pertumbuhan tahun-an (CAGR) hingga 39% dan menjadi yang tertinggi ke-2 di antara negara G20.

Komentar Berita

Industri Hari Ini

Gedung Pusat Bank Mandiri

Rabu, 07 Mei 2025 - 20:59 WIB

Lima Tahun Berturut-turut, Bank Mandiri Kembali Masuk Forbes World’s Best Bank 2025

Bank Mandiri kembali menegaskan konsistensinya dalam menjaga kepercayaan nasabah dengan meraih posisi teratas Bank BUMN dalam daftar World’s Best Bank 2025. Merujuk pada laporan Forbes yang…

ilustrasi

Rabu, 07 Mei 2025 - 19:26 WIB

Ini Alasan Kenapa Tukang Las harus ganti Mesin Las Laser!

Masih pakai Mesin Las Konvensional ? Ketinggalan Bos!

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita

Rabu, 07 Mei 2025 - 19:00 WIB

Perpres 46/2025 Resmi Diteken, Menperin Agus: Pemerintah dan BUMN Wajib Beli Produk Ber-TKDN

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan perusahaan industri mengapresiasi terbitnya Perpres (Peraturan Presiden) baru tentang PBJ (Pengadaan Barang dan Jasa) Pemerintah. Perpres yang baru…

Dr. Ir. Nanang Hariyanto, Ketua Laboratorium Sistem Tenaga dan Dinamika Jaringan, Sekolah Teknik EIektro dan Informatika (STEI), ITB (kiri) dan Febron Siregar, Sales Director Business Development, Wärtsilä Indonesia (kanan) menekankan pentingnya kolaborasi dunia akademik dan industri, serta keterlibatan aktif mahasiswa dalam menciptakan masa depan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan, dalam workshop Stabilitas Sistem Kelistrikan Indonesia di Sekolah Teknik Elektro dan Informatika, Institut Teknologi B

Rabu, 07 Mei 2025 - 17:43 WIB

Kolaborasi Wärtsilä dan ITB Gelar Workshop Stabilitas Sistem Kelistrikan untuk Mendukung Transisi Energi Indonesia

Bandung-Wärtsilä Energy berkolaborasi dengan Institut Teknologi Bandung (ITB), pada Rabu (7/5/2025) menyelenggarakan Workshop Stabilitas Sistem Kelistrikan Indonesia. Acara ini mempertemukan…

Laser Cutting Metal

Rabu, 07 Mei 2025 - 17:07 WIB

Kenapa Bengkel / Pabrik Anda Wajib Pakai Mesin Laser Cutting Metal ?

Potong Plat Masih Pakai Las Blender, Shearing dan Saw? Waktunya Naik Kelas dengan Mesin Laser Cutting Metal!