EDENA Perkuat Masa Depan Keuangan Digital Mesir Lewat Aliansi Strategis dengan Grup BEK

Oleh : Nina Karlita | Kamis, 11 September 2025 - 16:19 WIB

INDUSTRY.co.id - Jakarta - PT Edena Capital Nusantara dari EDENA Group mengonfirmasi langkah besar dalam mempercepat peluncuran bursa Security Token Offering (STO) pertama di Mesir.

Inisiatif ini dipastikan setelah kunjungan strategis delegasi tingkat tinggi Bayt El Khebra Group (Grup BEK) Mesir ke Seoul.

Delegasi dipimpin langsung oleh mantan Perdana Menteri Mesir Ibrahim Mahlab, yang kini menjabat Direktur Eksekutif BEK. Ia hadir bersama Mohamed Khaled Abdallah (Wakil Ketua BEK) dan Mohamed El-Sebely (CEO BEK Financial).

Pertemuan tersebut juga dihadiri Khaled Abdel Rahman, Duta Besar Mesir untuk Korea, yang menegaskan pentingnya dukungan pemerintah dalam kerja sama strategis ini.

Grup BEK, berdiri sejak 1949, merupakan konglomerasi jasa keuangan terbesar di Mesir dengan portofolio mencakup investment banking, infrastruktur, hingga real estat bernilai ratusan miliar dolar.

Di bawah kepemimpinan Mahlab—yang sebelumnya sukses memimpin mega-proyek termasuk perluasan Terusan Suez—BEK memiliki akses langsung ke lingkaran pemerintahan dan jaringan di 70 negara.

“Kemitraan dengan BEK mengangkat EDENA ke level baru dalam sekuritas digital global,” ujar Wook Lee, CEO EDENA Group.

“Kombinasi inovasi finansial EDENA dan kekuatan regional BEK akan mendorong transformasi keuangan di pasar berkembang," tambah Wook Lee.

Pertemuan di Seoul menghasilkan kesepakatan untuk fokus pada tokenisasi real estat dan kredit karbon.

Real Estat: Telah diamankan proyek senilai USD 250 juta di Kairo sebagai bagian dari implementasi STO.

Kredit Karbon: Sejalan dengan kebijakan terbaru pemerintah Mesir, tokenisasi aset lingkungan akan menjadi instrumen penting untuk menarik investor global.

“Mesir berpotensi menjadi pusat kredit karbon Afrika sambil tetap mendominasi pasar real estat,” ungkap Ibrahim Mahlab.

Peluncuran EDENA di Indonesia juga mendapat dorongan signifikan dari aliansi ini. Manfaat utamanya antara lain:

Validasi Institusional: Kredibilitas meningkat dengan keterlibatan BEK dan mantan PM Mesir.

Diversifikasi Aset: Kombinasi real estat Mesir dan aset karbon melengkapi portofolio Indonesia.

Likuiditas Global: Terbentuknya koridor perdagangan Kairo–Jakarta dengan akses 24/7.

Jangkauan Pasar: Potensi menjangkau lebih dari 2,5 miliar orang di 70 negara.

Kemitraan ini menargetkan ekspansi agresif dengan proyeksi:

2025–2026: USD 10 miliar aset tertokenisasi

2026–2027: USD 50 miliar volume transaksi

2027: USD 100 miliar aset dalam pengelolaan

2028–2030: Ekspansi ke 20+ negara Afrika.

“Kami sedang membangun infrastruktur untuk aliran modal langsung antar pasar berkembang tanpa perantara Barat,” ujar Wook Lee.