Waspadai Bahaya Sarkoma, Kanker Langka yang Agresif dan Mulai Menyerang Usia Muda
INDUSTRY.co.id - Jakarta - Di antara jenis kanker yang dikenal luas seperti kanker paru-paru atau payudara, ada satu jenis kanker yang tak kalah serius, namun sering terlupakan yaitu kanker sarkoma. Meski jarang terjadi, sarkoma bersifat agresif dan bisa menyerang siapa saja, termasuk anak-anak dan remaja.
Sarkoma adalah kanker yang berasal dari jaringan mesenkim, lapisan yang dalam tubuh manusia berkembang menjadi jaringan ikat, otot, lemak, pembuluh darah, hingga tulang. Artinya, sarkoma bisa tumbuh di hampir semua bagian tubuh: dari kulit, organ dalam, hingga sistem rangka.
Dr. Richard Quek, Senior Consultant Medical Oncology dari Parkway Cancer Centre, menjelaskan bahwa meskipun tergolong langka, sarkoma adalah kelompok penyakit yang sangat komplek dengan lebih dari 70 subtipe yang memerlukan pendekatan pengobatan berbeda.
"Empat kelompok utamanya adalah sarkoma jaringan lunak (STS), sarkoma tulang, GIST, dan sarkoma agresif pada usia muda, seperti Ewing’s dan rhabdomyosarcoma," ungkap Dr. Richard Quek di Jakarta, Kamis (21/8/2025).
Dr. Richard Quek menjelaskan, gejala utama sarkoma sering kali berupa benjolan yang membesar perlahan tanpa rasa nyeri, sehingga kerap diabaikan. Gejala lainnya bergantung pada lokasi tumor, seperti Nyeri tulang atau pembengkakan, Sesak napas (jika tumor tumbuh di rongga dada), Gangguan pencernaan atau nyeri perut (jika di saluran cerna), Patah tulang tanpa trauma berarti, hingga Penurunan berat badan atau kelelahan kronis.
"Karena gejalanya samar, sarkoma sering terlambat terdiagnosis. Hal ini membuat deteksi dini menjadi kunci penting dalam meningkatkan peluang kesembuhan," kata Dr. Richard Quek.
Berbeda dari jenis kanker lain yang lebih umum menyerang usia lanjut, beberapa subtipe sarkoma justru lebih sering ditemukan pada anak-anak, remaja, dan dewasa muda, seperti Osteosarcoma: kanker tulang yang sering menyerang remaja, Ewing’s Sarcoma dan Rhabdomyosarcoma: kanker tulang dan jaringan lunak pada anak dan remaja. Bahkan STS juga bisa muncul pada usia muda, dengan sekitar 10–15% kasus bersifat genetik.
Pengobatan sarkoma melibatkan kombinasi pendekatan medis, antara lain:
- Operasi: untuk mengangkat tumor secara menyeluruh
- Kemoterapi: terutama efektif untuk osteosarcoma, Ewing’s dan rhabdomyosarcoma
- Radioterapi: untuk mengecilkan tumor sebelum atau setelah operasi
- Terapi Target: seperti imatinib untuk GIST, yang dapat memperpanjang usia harapan hidup pasien hingga lebih dari 5 tahun
- Imunoterapi: sedang dikembangkan dan menunjukkan hasil menjanjikan pada subtipe tertentu
Pengobatan disesuaikan dengan lokasi tumor, stadium penyakit, dan usia pasien. Bahkan pada stadium lanjut, pengangkatan metastasis di paru-paru dapat memberi peluang sembuh pada sebagian pasien.
“Sarkoma memang langka dan menantang, tapi bukan tak bisa disembuhkan. Dengan diagnosis yang tepat dan penanganan oleh tim multidisipliner, peluang hidup pasien bisa jauh lebih baik,” ujar Dr Richard Quek.
Mengingat sifatnya yang bisa muncul di usia muda dan cenderung agresif, kesadaran terhadap sarkoma perlu ditingkatkan. Jangan abaikan benjolan yang terus membesar, nyeri tulang yang tak kunjung sembuh, atau gejala tak biasa lainnya, terutama pada anak dan remaja.
“Dengan kemajuan terapi sistemik dan teknologi diagnostic, makin banyak pasien sarkoma yang kini punya harapa hidup jauh lebih baik,” tuturnya.